Sponsored Content

Pengabdian Masyarakat di PKK Banjar Abasan Denpasar Bahas Pemanfaatan Buku Saku DaGuSiBu

DaGuSiBu ini menjelaskan tata cara pengelolaan obat mulai dari awal mendapatkan obat hingga obat tidak dikonsumsi atau digunakan lagi

|
istimewa
Dosen dari Program Studi Farmasi Klinis dan Program Studi Administrasi Rumah Sakit Fakultas Ilmu – Ilmu Kesehatan Universitas Bali Internasional adakan Pengabdian kepada Masyarakat di PKK Banjar Abasan - Pengabdian Masyarakat di PKK Banjar Abasan Denpasar Bahas Pemanfaatan Buku Saku DaGuSiBu 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Dosen dari Program Studi Farmasi Klinis dan Program Studi Administrasi Rumah Sakit Fakultas Ilmu – Ilmu Kesehatan Universitas Bali Internasional menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat kepada Ibu PKK Banjar Abasan terkait dengan DaGuSiBu memanfaatkan Buku Saku DaGuSiBu (EMBOOK) pada Minggu 8 September 2024. 

Acara ini telah dihadiri oleh sekitar 50 peserta Ibu PKK Banjar Abasan

Adapun kegiatan ini merupakan implementasi kegiatan yang lolos mendapatkan pendanaan skema Hibah Pemberdayaan Berbasis Masyarakat ruang lingkup Pengabdian Masyarakat Pemula Tahun 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

DaGuSiBu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan baik dan benar) merupakan program edukasi mengenai pengelolaan obat yang dibuat oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan bersinergi pula dengan Badan Pengawas Makanan dan Obat guna mewujudkan Gerakan Keluarga Sadar Obat untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mencerdaskan masyarakat dalam berperilaku sehat.

Baca juga: NIHIL Pelamar Formasi Dokter Spesialis! Penempatan di Nusa Penida Faktornya, 1.982 Daftar CPNS

DaGuSiBu ini menjelaskan tata cara pengelolaan obat mulai dari awal mendapatkan obat hingga obat tidak dikonsumsi atau digunakan lagi hingga akhirnya dibuang. 

Menyimpan obat yang tidak terpakai atau kadaluwarsa di dalam rumah bisa sangat berbahaya karena dapat terjadi risiko kesalahan pemberian obat atau penyalahgunaan obat oleh orang tidak bertanggungjawab. 

Penyimpanan obat-obatan yang tidak memenuhi prosedur yang baik juga tentu dikhawatirkan dapat berpotensi terhadap kemungkinan kerusakan obat yang dapat berdampak pada kesehatan warga. 

Obat-obatan yang sudah tidak dipakai lagi ataupun kadaluwarsa hendaknya dapat segera dibuang sesuai prosedur, sehingga tidak ada kemungkinan salah mengonsumsi obat ataupun risiko mencemari lingkungan. 

Pembuatan buku saku DaGuSiBu berisi bagaimana cara penggunaan obat, cara menggunakan obat, cara menyimpan obat dan cara membuang obat yang benar dengan tampilan menarik dan bentuk yang mudah dibawa. 

Diharapkan dengan pemberian buku saku ini dapat memberikan penguatan informasi terkait pengelolaan obat di rumah, dan masyarakat dapat turut berpartisipasi menjaga lingkungan dan keamanan pembuangan obat dengan membuang obat yang sudah expired ataupun rusak dengan benar sesuai dengan informasi yang telah diberikan di dalam booklet EMBOOK (Expired and Medicine Book).

Pemilihan target kegiatan Pemberian Materi dan Pelatihan DaGuSiBu yakni Ibu PKK, melihat pada fakta bahwa perempuan terutama yang sudah menikah sebagai kader aktif pemberdayaan kesejahteraan keluarga yang berperan penting dalam kegiatan masyarakat khususnya kegiatan kesehatan terhadap masyarakat. 

Perempuan yang aktif tergabung dalam pemberdayaan kesejahteraan keluarga diharapkan dapat berperan penting dalam memberi pengetahuan dan perilaku yang baik untuk memberikan pengobatan mandiri yang efektif bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. 

Kegiatan ini bertujuan untuk dapat meningkatkan pengetahuan terkait DaGuSiBu melalui partisipasi Ibu-ibu PKK di Banjar Abasan, Denpasar Timur serta diharapkan dapat mendukung program Kementerian Kesehatan, BPOM dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

Acara ini secara resmi dibuka oleh I Gusti Agung Gede Okariawan, S.Kom selaku Lurah Dangin Puri, Denpasar yang mengapresiasi positif kegiatan ini. 

“Kegiatan ini telah dirancang dan dilaksanakan dengan mengangkat permasalahan dan isu kesehatan yang masih banyak di Masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan Masyarakat terkait pengelolaan obat di rumah,” jelas Okariawan, Sabtu 28 September 2024. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved