Pilkada Bali
Bertamu ke Puri Agung Ubud, Mulia-Pas Disuguhi Lawar
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, I Made Muliawan Arya - Putu Agus Suradnyana (Mulia-Pas) bertamu ke Puri Agung Ubud saat Hari Penampahan Kuning
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Sambutannya sangat hangat dan luar biasa selayaknya keluarga, kita makan di dapur selayaknya keluarga. Jadi pertemuan ini seperti sudah direstui alam dan Ida Sang Hyang Widhi Wasa."
"Kita ngobrol, tertawa lepas, itu menandakan persaudaraan no drama," ujar De Gajah lalu tersenyum.
Calon Wakil Gubernur Bali, Putu Agus Suradnyana, merasa senang karena dijamu sangat baik oleh keluarga Puri Agung Ubud.
Agus menjelaskan, dirinya dengan Cok Ace telah kenal lama, bahkan sejak ia masih mengenyam pendidikan teknik arsitektur di Universitas Udayana.
"Kebetulan (Cok Ace) dosen saya di teknik arsitektur Udayana. Dalam pertemuan ini, beliau menitipkan cara pandang mempertahankan budaya dengan konsep Parahyangan, Pawongan dan Palemahan."
"Tri Hita Karana menjadi filosofi untuk menjaga, memfiltrasi budaya luar yang dapat merusak budaya Ubud, Bali pada umumnya. Detailnya disampaikan tadi pada kami," ujarnya.
Sementara Cok Ace mengatakan, pihaknya berterima kasih pada Paslon Mulia-Pas yang menyempatkan diri untuk mampir ke Puri Agung Ubud di tengah kesibukannya.
"Saya menyampaikan suksma karena Pak De, meminta kesempatan untuk bersembahyang di Pura Gunung Lebah, tempat meyogyanya Ida Rsi Markandya,"
"Di tengah program beliau ke Buleleng, beliau menyempatkan diri ke Puri Agung Ubud. Mudah-mudahan ini memberikan keteduhan masyarakat Bali secara keseluruhan," ujarnya.
Ditanya apakah pertemuan ini terkait dukungannya pada Paket Mulia-Pas dalam Pilgub Bali 2024, Cok Ace menjawab secara normatif.
"Tadi telah saya sampaikan apa yang ada dalam pikiran kita adalah kriteria. Jika Pak De bisa memenuhi kriteria itu, maka tentu kami ada di barisan beliau. Kriteria itu adalah pemimpin yang dapat mensejahterakan masyarakat Bali," ujarnya.
Terkait kriteria khusus, Cok Ace menekankan pada moralitas. Kata dia, intelektual dan popularitas itu perlu. Namun yang paling utama adalah moralitas.
"Yang pemimpin perlukan adalah moralitas, intelektual dan popularitas. Namun yang paling utama adalah moralitas," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Pilkada Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.