Viral Bali
4 Peristiwa Penusukan di Bali dalam Kurun Waktu Satu Bulan: Penikaman di Buleleng, Terbaru di Kuta
Hanya dalam waktu sebulan terakhir peristiwa kriminal penusukan dan pembacokan hingga menyebabkan korban luka maupun nyawa sering terjadi di Bali.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Hanya dalam waktu sebulan terakhir peristiwa kriminal penusukan dan pembacokan hingga menyebabkan korban luka maupun nyawa sering terjadi di Bali.
Dalam catatan Tribun Bali, hanya dalam kurun waktu sebulan terakhir setidaknya empat peristiwa penusukan terjadi di Bali.
Seperti kasus penusukan di Gerogak Buleleng, kemudian pembacokan di Pemogan Denpasar, hingga penikaman sesama saudara di Karangasem Bali.
Teranyar, peristiwa penusukan kembali terjadi yang diduga dipicu masalah pacar terjadi di Kuta Utara Badung, Bali, baru-baru ini.
Baca juga: Bantu Evakuasi Laka WN Rusia di Bali, Kedutaan Besar Rusia Layangkan Ini ke Polsek Kintamani
Berikut kompilasi sorotan berita kriminal penusukan selama satu bulan terakhir yang terjadi di wilayah Bali dan memantik perbincangan hangat warga di Pulau Dewata.
1. Penusukan di Kuta Badung
Pria asal Ngada, Provinsi NTT yang tinggal sementara di jalan Raya Semer, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung kini harus berurusan dengan aparat kepolisian.
Lelaki dengan inisial IJR Suza (25) diamankan jajaran Reskrim Polsek Kuta Utara karena menusuk rekannya yang juga berasal dari Ngada, NTT.
Kapolsek Kuta Utara AKP Yusuf Dwi Admodjo mengatakan kejadian penusukan itu terjadi pada Senin 30 September 2024 sekitar pukul 23.30 wita.
Disebutkan penusukan itu bermula adanya perselisihan antara pelaku dan korban terkait pacar pelaku.
Bahkan pelaku itu sudah merencanakan penusukan, mengingat menyiapkan pisau lipat dari kostnya.
"Kejadian penusukan terjadi di Depan Limon Cafe, Banjar Peliatan, Jalan Raya Semer, Kerobokan, Kuta utara.
Saat itu korban bersama temannya sedang bertemu dengan pelaku," ucapnya Minggu 6 Oktober 2024.
Disebutkan sebelum kejadian, rekan korban dengan inisial D bersama dengan korban YAN menjemput pelaku IJR yang tinggal di depan Limon Cafe Banjar Peliatan Jalan Raya Semer, Kuta Utara.
Pelaku dijemput dengan tujuan bermain, hanya saja karena pelaku sempat berselisih paham hingga terjadi penusukan.
"Jadi saat berselisih dengan korban, pelaku sempat menyampaikan bahwa teman wanita (pacar) korban dengan kata-kata Lont*. Sehingga korban memukul pelaku di bibir sebanyak tiga kali," ucapnya.
Karena dipukul, lanjut AKP Yusuf menjelaskan pelaku langsung marah dan menusuk korban dengam pisau lipat yang sudah dibawanya.
Korban pun ditusuk di bagian perut bagian kanan dan pada bahu sebelah kanan.
"Korban sempat tergeletak, sehingga korban langsung dilarikan ke RSUP Prof Ngoerah untuk dilakukan perawatan.
Tidak berselang lama, paman korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Kuta Utara," bebernya.
Berdasarkan laporan kejadian tersebut jajaran Reskrim Polsek Kuta Utara langsung melakukan olah TKP dan melakukan pengumpulan bahan keterangan termasuk mengamankan pelaku
"Saat kami amankan pelaku mengakui melakukan penusukan sebanyak 2 kali dibagian bahu kanan dan perut bagian bawah kanan.
Bahkan pelaku melakukan penusukan dengan menggunakan pisau lipat yang sudah disiapkan dari kost," imbuhnya.
Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan pasal 351 KUHP pidana perbuatan mengakibatkan luka berat, diancam pidana penjara paling lama lima tahun.
Baca juga: Viral Bali: Pelaku Pencuri Uang ATM Bule di Kuta Dihajar Massa Sampai Tengkorak Retak, Ledakan Kapal
2. Penusukan di Gerogak Buleleng
Slamet Riadi harus dilarikan ke rumah sakit, Rabu 2 Oktober 2024.
Ia kritis setelah perut kirinya ditikam hingga ususnya terburai.
Peristiwa berdarah ini terjadi di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Dalam sebuah rekaman video, bercak darah tampak di lantai rumah lokasi kejadian.
Tak hanya itu, ada juga video yang menunjukkan keadaan Slamet yang sedang berada di rumah sakit.
Ususnya yang terburai ditutup menggunakan perban.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.00 Wita.
Awalnya, pelaku penikaman bernama Wayan Suarjana sedang duduk di teras rumah bersama istrinya, Ni Kadek S.
Beberapa saat kemudian datang Slamet Riadi membawa sebatang kayu sepanjang 50 centimeter.
Tanpa bicara apa-apa, Slamet langsung melakukan pemukulan pada Suarjana secara bertubi-tubi.
Wayan Suarjana yang dipukul sontak berupaya menangkis dan menghindar.
Namun pukulan Slamet masih sempat mengenai lengan kiri, kepala belakang, bahu kiri dan punggung Suarjana.
"Karena merasa kewalahan, yang bersangkutan (Suarjana) lari ke kamar, tetapi tetap dikejar. Slamet sempat dihalangi oleh istri Suarjana (Kadek S), sehingga kepalanya terkena pukulan kayu," ucapnya.
Saat berada di dalam kamar itulah, Suarjana spontan mengambil sebilah pedang yang tergantung di dinding.
Ia menikamkan pedang sepanjang 70 centimeter itu ke arah Slamet.
Tikaman mengenai perut sebelah kiri Slamet dan menyebabkan ususnya terburai.
Slamet Riadi pun tumbang dan kalah dalam duel ini. Singkatnya, ia dilarikan ke rumah sakit.
"Korban sempat dirujuk ke RSUD Buleleng, dan saat ini masih menjalani perawatan di sana," imbuhnya.
AKP Diatmika mengatakan, polisi mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Suarjana pun saat ini telah diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Pelaku sudah diamankan, berikut dengan sejumlah barang bukti," tandasnya.
Baca juga: Sederet Kasus Viral Keributan di Bali, Polisi Sisir Wilayah Rawan, Anak Muda Kumpul Diimbau Bubar
3. Pemuda dibacok di Pemogan
Kasus kekerasan disertai dengan pembacokan baru-baru ini terjadi di wilayah Pemogan hingga korbannya dilarikan ke ICU RSUD Bali Mandara untuk mendapatkan perawatan intensif.
Adalah Afan, pemuda berusia 19 tahun mengalami peristiwa pengeroyokan pada Minggu 22 September 2024 dini hari.
Peristiwa pengeroyokan tersebut pun sempat terekam dalam video dan viral di media sosial hingga memantik keprihatinan banyak pihak.
Paman korban, Mang Yus mengatakan, berdasarkan penuturan korban Afan, dirinya yang saat itu sedang membeli makanan tiba-tiba diserang dari belakang tanpa tahu sebabnya.
Afan sempat mengenali ciri-ciri pelaku yang disebutnya memiliki karakter dan dialeknya seperti warga pendatang dari wilayah Timur.
"Pelaku diduga orang dari Timur kurang lebih 10 orang. Afan bilang logat bicaranya seperti orang Timur," ungkap Paman korban Mang Yus, kepada Tribun Bali, Kamis (26/9).
Empat hari berlalu terbaring di rumah sakit, kondisi Afan kini membaik dan sudah keluar dari ruang ICU ke ruang perawatan.
Sang paman yang geram, membawa kasus ini ke ranah hukum dengan melaporkan para pelaku ke Polsek Denpasar Selatan dan Kepala Desa Pemogan.
"Kondisinya sekarang sudah membaik. Sudah keluar dari ruang ICU. Saya sudah laporkan kasus ini ke Polsek yang di Sanur itu dan Kepala Desa Pemogan," bebernya.
Sementara itu, korban Afan menyampaikan, saat itu dirinya berboncengan dengan saudaranya membeli nasi, lalu tiba--tiba ia ditarik dari sepeda motornya lalu ditendang.
Kebetulan saat itu Afan bersama saudaranya, saudaranya berhasil lari menyelamatkan diri namun Afan terjatuh dari sepeda motornya karena ditarik dan ditendang.
"Saya dipegang jatuh dari atas. Di situ saya dipukul sama orang yang tidak dikenal. Saya tidak tahu orang itu.
Saya tidak tahu apa-apa. Setelah saya dipukul, dibawa semua teman-temannya yang di atas ikut turun memukuli saya.
Sehingga badan bagian punggung saya dibacok dan bagian kepala robek. Setelah itu saya mau dibuang ke sungai. Untungnya dia kabur langsung saat itu," ungkap Afan.
Setelah para pelaku kabur, Afan yang saat itu masih sadarkan diri langsung berlari naik mencari pertolongan.
Dan saudaranya datang dari belakang langsung melarikan Afan ke RSUD Bali Mandara.
Terpisah, Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi yang dikonfirmasi mengenai laporan tersebut belum memberikan keterangan apapun mengenai tindak lanjut dari kepolisian.
Baca juga: Viral Bali: Vonis Ketut Riana, Bule Kembar Ukraina Nekad Bikin Pabrik Narkoba & Jadi Petani Ganja
4. Kasus penikaman di Karangasem
Sementara itu, Nyoman Tista, terduga pelaku penusukan terhadap saudara tirinya, I Ketut Badung di Desa Ban,
Kecamatan Ban, menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karangasem, Kamis, 26 September 2024.
Nyoman Tista diketahui juga terluka parah, setelah menikam saudara tirinya pada momen Hari Penampahan Galungan, Selasa 24 September 2024 sore sekira pukul 17.00 Wita.
Pihak kepolisian sampai dengan hari ini, terus melakukan pemeriksaan kepada Nyoman Tista yang masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Karangasem.
Menurut Kasat Reskrim Polres Karangasem, AKP Agus Adi Apriyoga, terduga pelaku saat ini menjalani operasi karena luka terbuka serius di paha dan tangannya.
Luka parah terbuka tersebut didapatkan Nyoman Tista ketika korban melakukan perlawanan balik ketika ditikam pelaku.
"Kemarin baru selesai operasinya, saat ini pelaku masih dirawat," ujar Agus Adi Apriyoga, Kamis (26/9/2024).
Pemeriksaan terhadap pelaku akan langsung dilakukan, setelah tim medis sudah memperbolehkan pelaku pulang dari rumah sakit.
"Informasi terakhir dari pihak RS, kondisi pelaku sudah membaik," ungkap Apriyoga.
Kasus ini juga akan langsung ditangani oleh Satreskrim Polres Karangasem.
"Pemeriksaan terhadap pelaku, segeran mungkin kami lakukan. Rencana hari ini," ungkap dia.
Peristiwa berdarah terjadi saat penampahan Galungan di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabuapten Karangasem, Selasa (24/9/2024).
Warga setempat, I Ketut Badung (47) meninggal dunia bersimbah darah, setelah ditikam oleh saudara tirinya, I Nyoman Tista (45).
Sukadana menjelaskan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 Wita. Ada dua saksi yang mengetahui peristiwa berdarah tersebut.
Saksi pertama yakni I Kadek Widiasa (34), tiba-tiba mendengar teriakan minta tolong tidak jauh dari rumahmya.
Saat Widiasa keluar rumah, ia melihat korban sudah dalam keadaan bersimbah darah di dekat cubang.
"Saksi (Widiasa) saat itu juga melihat pelaku (Nyoman Tista) di depan rumahnya dalam keadaan terluka," ungkap Gede Sukadana, Rabu (25/9/2024).
Luka itu didapat, diduga akibat perlawanan oleh korban saat terjadinya penikaman.
Sementara saksi lainnya, Ni Luh Sari (41) melihat pelaku mendekati korban.
Tanpa ada basa-basi, ia melihat pelaku langsung menikam korban pada bagian dada kiri dengan pisau.
Saksi melihat korban sempat lakukan perlawanan, namun luka yang diderita korban cukup parah hingga meninggal dunia di TKP.
Para saksi lalu melaporkan peristiwa itu ke Babinkamtibmas, dan diteruskan ke Polsek Kubu. Kemudian kepolisian mengamankan pelaku, yang juga telah bersimbah darah karena terluka.
"Saat itu pelaku mengalami pendarahan di tangan kiri, kemudian diajak berobat ke Puskesmas Kubu 2 dan selanjutnya di rujuk ke RSUD Karangasem," jelas Sukadana.
Diduga peristiwa itu dilatar belakangi karena masalah dendam pribadi.
"Kami masih lakukan pendalaman, apa motif dari pelaku menusuk saudara tirinya," Iptu I Gede Sukadana
Diduga ada dendam pribadi antara pelaku dan korban, terkait dengan permasalahan di Pura Dadia.
"Di duga karena ada dendam pribadi masalah di pura keluarga atau pura dadya, karena korban dan tersangka masih ada hubungan saudara tiri beda ibu," ungkap Sukadana. (tribun bali/gus/mer/mit/ian)
>>> Baca berita terkait <<<
VIRAL Pemancing Temukan Mayat Perempuan di Waturenggong Denpasar Bali, Begini Kata Keluarga Korban |
![]() |
---|
VIRAL Komplotan Wanita Spesialis Pencurian Toko di Bali, Sudah Beraksi di 5 TKP |
![]() |
---|
VIRAL Geger Dugaan Penculikan Anak Bule di Serangan Denpasar Bali, Ternyata Dibawa Ayah Kandung |
![]() |
---|
VIRAL Toni Dan Cucunya Alami Kecelakaan Tunggal Saat Melintas di Desa Penyabangan Buleleng Bali |
![]() |
---|
TIDAK Ada Koloni Rusia di Danau Buyan, Satpol PP Buleleng Sudah Cek Lokasi Usai Viral di Sosmed |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.