Pilkada Badung

Suyadinata Tatap Muka dengan Relawan di Cemagi, Sebut Butuh Bantuan Tak Perlu Fasilitator

Kehadiran Suyadinata diiringi dengan sejumlah tokoh seperti Bendesa Adat Buduk; Ida Bagus Gede Putra Manubawa yang juga anggota DPRD Badung

zoom-inlihat foto Suyadinata Tatap Muka dengan Relawan di Cemagi, Sebut Butuh Bantuan Tak Perlu Fasilitator
ISTIMEWA
Paslon Suyadinata saat bertatap muka dengan relawan di Desa Cemagi, Mengwi pada Kamis 10 Oktober 2024

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA -  Program Calon Bupati Badung I Wayan Suyasa dan Calon Bupati Badung I Putu Alit Yandinata yang ngusung 'Sejahtera, Bahagia Merata' itu membuat relawan mengundang paket paslon Suyadinata itu.

Bertempat di kediaman, Putu Suyanta, salah seorang tokoh di Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi Wayan Suyasa dan Putu Alit Yandinata hadir untuk melakukan tatap muka seraya menyampaikan program kerja yang dibingkai dengan Selogan "Sejahtera, Bahagia dan Merata" itu. 

Kehadiran Suyadinata diiringi dengan sejumlah tokoh seperti Bendesa Adat Buduk; Ida Bagus Gede Putra Manubawa yang juga anggota DPRD Badung, beserta anggota Fraksi Golkar DPRD Badung seperti I Putu Sika Adi Putra dan I Nyoman Suparta. Hadir pula tokoh Camagi, I Nyoman Sutrisno dan Ketua Tim Pemenangan Suyadinata, Agung Bagus Tri Candra Arka. 

Baca juga: Prof. Ir. I Ketut Sudarsana Dilantik Sebagai Rektor Universitas Udayana Periode 2024-2028

Baca juga: DPRD Bangli Rapat RAPBD 2025, Belanja Pegawai Dirancang Rp 624M

Paslon Suyadinata saat bertatap muka dengan relawan di Desa Cemagi, Mengwi pada Kamis 10 Oktober 2024.
Paslon Suyadinata saat bertatap muka dengan relawan di Desa Cemagi, Mengwi pada Kamis 10 Oktober 2024. (ISTIMEWA)

Pada kesempatan itu, Suyasa dan Alit Yandinata menjelaskan program kerja secara berganti. Program kerja yang disampaikan itu pun wajib disampaikan kepada calon pemilih pada Pilkada serentak ini. 

Program tersebut di antaranya: program pemerataan dengan memberikan dana kepada tiap banjar adat Rp 1 miliar pertahun serta Rp 2 miliar per desa adat per tahun. 

Program ini,  kata Alit Yandinata membingkai seluruh kegiatan Yadnya yang ada di banjar adat dan desa adat. Misalnya, dana yang diperuntukkan bagi desa adat itu, dapat dipergunakan sebagai perbaikan pura, pembelian wastra dan lain sebagainya. 

"Dana itu juga dapat diberikan kepada pemangku, serati banten, sampai kepada mensejahterakan pecalang di masing-masing desa adat. Jadi tidak perlu lagi ada fasilitator," tegas Alit Yandinata.

Tidak jauh berbeda dengan dana untuk banjar adat. Dana itu dapat gunakan untuk kegiatan yadnya ditingkat banjar dan memberikan bantuan dana kepada krama adat baanjar tersebut, baik untuk suka maupun duka. Mulai dadi ngotonin, metatah, sampai yadnya lainnya dapat menggunakan dana ini.

"Jadi program ini adalah dalam satu bingkai, tanpa harus kembali mengajukan proposal dan proposal. Karena dana sidah ada di masing-masing banjar adat dan desa adat," tegas Alit Yandinata yang terpilih 4 kali sebagai Anggota DPRD Badung itu. 

Politisi asal Abiansemal itu pun menjelaskan program itu seperti halnya sebuah hajatan di banjar atau masyarakat. Ngejot dilalukan dalam lingkungan banjar tersebut, setelah di banjar mendapat bagian merata baru kemudian ngejot ke banjar lainnya dan ke desa lainnya. 

"Begitu pula dengan program ini, dibagikan secara merata dulu ke seluruh masyarakat Badung, setelah sudah merata masyarakat di Badung mendapat bagian, baru kemudian di bawah keluar," jelasnya lagi.

Suyadinata tidak hanya menyiapkan program itu. Program lainnya juga telah susun dengan kajian dan pertimbangan yang matang. Seperti program mengatasi kemacetan, dan penanggulangan krisis air yang akhir-akhir banyak dikeluhkan.

Termasuk juga telah menyiapkan program unggulan lainnya yang siap direalisasikan jika masyarakat Badung memberikan pilihan kepada Suyadinata pada 27 November 2024 dengan mencoblos nomor nurut 1 (satu).

Karena itu, diakhir penyampaian program dan visi misi, Wayan Suyasa sebagai calon bupati Badung menitip diri kepada masyarakat Badung untuk dipilih dan menyebarluaskan program kerja Suyadinata  kepada krama Badung lainnya.

Suyasa juga menyampaikan, dalam kepemimpinannya pihaknya akan membuka komunikasi seluas-luasnya agar masyarakat bisa memberikan kritik maupun saran untuk membangun Badung baik secara langsung maupun melalui media sosial. (*GUS*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved