10 Tahun Pemerintahan Jokowi

Transformasi Digital di Era Jokowi, Pelaku Pariwisata Ida Bagus Purwa Ungkap Dampak Positifnya

Palapa Ring Integrasi terbentang dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, kemudian ke Nusa Tenggara dan Bali. 

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali, Ida Bagus Purwa Sidemen, saat ditemui pada Rabu (9/10/2024) di Denpasar. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dalam satu dekade terakhir masa kepemimpinan Presiden H. Joko Widodo (Jokowi), pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk mengikis kesenjangan digital di tanah air menunjukkan peningkatan signifikan. 

Salah satu diantaranya membangun Palapa Ring Integrasi, jaringan serat optik yang menghubungkan Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara, dan Bali.

Hal ini dapat mendukung transformasi digital di Indonesia: Mempermudah akses data berkecepatan tinggi Palapa Ring Integrasi akan menyediakan akses data berkecepatan tinggi untuk mendukung Ibu Kota Nusantara. 

Mengurangi kesenjangan layanan telekomunikasi Palapa Ring dibangun untuk mengurangi kesenjangan layanan telekomunikasi antara Pulau Jawa dengan daerah lain di Indonesia. 

Memudahkan pembangunan ekosistem digital Palapa Ring Integrasi dapat menarik operator telekomunikasi untuk memanfaatkannya, sehingga dapat membuka potensi pasar dan mempermudah pembangunan ekosistem digital di daerah. 

Baca juga: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Rektor STAHN Mpu Kuturan: Lahir Kampus Hindu Negeri Pertama di Jawa

Memupus Ketimpangan Digital

Pembangunan jaringan fiber optik di seluruh Indonesia diharapkan dapat memupus ketimpangan digital.

Transformasi digital dalam satu dekade terakhir di masa kepemimpinan Presiden Jokowi ini dirasakan pelaku industri pariwisata di Bali.

“Melihat perkembangan 10 tahun terakhir banyak kemajuan teknologi digital apalagi pada saat kita mendera Covid-19 itu akses internet sangat dibutuhkan,” ujar Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali, Ida Bagus Purwa Sidemen, pada Rabu 9 Oktober 2024. 

Ia menambahkan syukurnya di Bali tidak ada hambatan yang besar terkait dengan hal tersebut (transformasi digital di Bali).

Apalagi kemudian Pemerintah Provinsi Bali membangun sarana-sarana infrastruktur pendukung transformasi digital seperti Tower Turyada yang tujuannya untuk memberikan akses kemudahan termasuk kecepatan internet yang ada di masyarakat Bali

“Jadi sudah banyak kemajuan dalam ini terkait perkembangan digital dan jaringan-jaringan internet di Bali,” imbuh IB. Purwa. 

Disinggung apakah Palapa Ring Integrasi ini dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Bali khususnya industri pariwisata dalam hal akses internet terhadap sektor pariwisata digital?

Ia menyampaikan cukup dirasakan dan berdampak positif terlebih selama masa pandemi Covid-19.

“Sangat berdampak positif ya (Palapa Ring Integrasi), apalagi selama Covid semua rekan-rekan kami di industri pariwisata itu membutuhkan akses internet. Pada saat mereka masih melakukan kontak hubungan dengan pihak klien dari luar yang tidak mungkin dilakukan datang ketempat itu dan lain sebagainya. Jadi itu sangat penting sekali dan menguntungkan kami semua,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bakti Kominfo Anang Latif menjelaskan, proyek pembangunan Jaringan Palapa Ring Integrasi ini merupakan proyek pengembangan jaringan telekomunikasi berkapasitas besar, yang dilaksanakan di berbagai kabupaten/kota, khususnya di luar Pulau Jawa.

Menurut dia, dengan menggunakan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO), yang selanjutnya akan menjadi bagian dan terintegrasi dengan sistem jaringan telekomunikasi Nasional, termasuk ke Pusat Data Nasional, Indonesia Internet Exchange (IIX), Satelit Multi Fungsi dan Hot Backup Satellite.

Anang menegaskan Palapa Ring Integrasi menghubungkan ketiga jaringan tulang punggung Palapa Ring Barat, Tengah dan Timur, juga disiapkan dan terkoneksi untuk mendukung keberadaan Ibu Kota Nusantara dengan akses data berkecepatan tinggi dengan konsep teknologi hijau.

Jaringan Palapa Ring Integrasi secara langsung mencakup wilayah layanan 78 Kabupaten/Kota di 14 Provinsi, dengan populasi yang akan dilayani sekitar 16,4 juta penduduk, terdiri dari 11,3 juta penduduk yang saat ini belum terlayani.

Palapa Ring Integrasi terbentang dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, kemudian ke Nusa Tenggara dan Bali

Palapa Ring Integrasi direncakan dibangun 11.610 km yang terdiri dari 8.601 km kabel darat dan 3.009 km kabel laut jaringan serat optik baik kabel darat maupun kabel laut, dan 46 Hops Radio link.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved