Pilkada Buleleng
Bawaslu Buleleng Prioritaskan Pengawas TPS Melek Teknologi
Dalam rekrutmen kali ini, pihaknya tetap menerima lamaran dari mantan Pengawas TPS yang ditugaskan saat Pemilu 2024 lalu.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Proses rekrutmen pengawas TPS di Buleleng saat ini terus berlangsung.
Sesuai jadwal, tahapan wawancara akan dimulai pada 12 Oktober 2024.
Pada rekrutmen ini, Bawaslu berharap pengawas TPS yang lolos melek teknologi.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Bawaslu Buleleng, Kadek Carna Wirata saat ditemui Kamis 10 Oktober 2024.
Baca juga: Jaga Estetika Lingkungan, Bawaslu Badung Ingatkan Pemasangan APK Taat Aturan
Carna mengatakan, kandidat pengawas TPS di Buleleng telah disiapkan oleh masing-masing Pengawas Kecamatan (Panwascam) di sembilan kecamatan.
Carna menyebut, secara umum jumlah kebutuhan Pengawas TPS di Buleleng sebanyak 1.173 orang.
Namun sesuai data dari masing-masing panwascam, jumlah pelamar Pengawas TPS sebanyak 2.454 orang. Terdiri dari 1.460 laki-laki, dan 994 perempuan.
"Dari segi jumlah sudah memenuhi. Termasuk kuota 30 persen perempuan. Sehingga kami tidak lakukan perpanjangan," katanya.
Proses selanjutnya dalam rekrutmen ini adalah tahap wawancara, yang dijadwalkan tanggal 12 Oktober 2024.
Pihaknya akan segera melakukan monitoring untuk melihat kesiapan di masing-masing kecamatan.
Carna berharap Pengawas TPS yang dipilih nantinya melek teknologi.
Sebab dari hasil evaluasi pada Pemilu Februari lalu, banyak Pengawas TPS yang tidak menyerahkan foto dokumentasi.
"Hasil seleksi merupakan pertimbangan dari teman-teman di Panwascam. Namun kami berharap pengawas TPS ini benar-benar diseleksi dan dipilih yang cakap teknologi. Meskipun dia muda tapi tidak cakap dengan teknologi, tentu jadi bahan pertimbangan," ujarnya.
Dalam rekrutmen kali ini, pihaknya tetap menerima lamaran dari mantan Pengawas TPS yang ditugaskan saat Pemilu 2024 lalu.
Terkecuali pada beberapa Pengawas TPS yang sudah ditandai.
"Ditandai ini karena pada saat Pemilu Februari lalu, ada persoalan di TPS. Kami anggap masalah tersebut karena ada kontribusi pengawas kita, yang tidak melakukan tugas dengan baik sampai terjadi PSU (Pemungutan Suara Ulang). Jangan sampai nanti melakukan kesalahan yang sama," tandasnya. (mer)
Kumpulan Artikel Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.