Sulinggih Diusik Kembang Api
Polda Bali Tegaskan Sudah Tidak Ada Masalah Finns Beach Club Dengan Masyarakat, Ini Penjelasannya
Kabid Humas Polda Bali tegaskan sudah tak ada masalah Finns Beach Club dengan masyarakat, minta tak terprovokasi, ini penjelasannya.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan meminta agar masyarakat tidak terus terprovokasi, bahwa polemik kembang api Finns Beach Club dengan warga lokal saat upacara persembahyangan terjadi karena miskomunikasi dan sudah dilakukan mediasi.
Sebagaimana disampaikannya saat dijumpai di Kantor Direktorat Reserse Siber Polda Bali, Denpasar, Bali, pada Rabu 16 Oktober 2024.
Ia juga memastikan bahwa Finns Beach Club dipastikan memiliki izin lengkap karena kembang api itu rutin dari manajemen.
"Kembang api itu rutin, dipastikan izinnya lengkap, mungkin pada saat kejadian mungkin ada miskomunikasi tidak tahu ada kegiatan keagamaan. Saat ini sudah dilakukan mediasi. Mohon masyarakat jangan terprovokasi. Itu hanya miskomunikasi," ujar Kombes Pol Jansen.
"Beach Club tersebut rutin di jam-jam tersebut dia menyalakan kembang api," imbuhnya.
Baca juga: Kontroversi Pesta Kembang Api di Pantai Berawa: Beach Club Punya Ijin, Masyarakat Tak Bisa Protes
Kombes Pol Jansen menjelaskan, biasanya apabila terdapat upacara keagamaan, pihak Finns menunda pesta kembang api tersebut, dan saat kejadian tersebut disinyalir karena saling tidak mengetahui.

"Biasanya ditunda kalau ada upacara, yang biasa pukul 18.00 - 20.00 Wita, mungkin ya selesai upacara dulu, saat itu mereka saling tidak mengetahui," tutur dia.
Kabid Humas Polda Bali menyampaikan bahwa saat ini sudah tidak ada masalah antara pemilik Beach Club dengan masyarakat yang melakukan upacara tersebut.
"Kami sudah melakukan mediasi oleh Polres Badung terhadap pemilik Beach Club dan masyarakat yang melakukan upacara tersebut. Sampai sekarang tidak ada masalah," bebernya.
"Ternyata kegiatan ada yang protes karena mereka lagi berkegiatan ada bunyi kembang api dan terganggu. Sejauh ini di lokasi tidak ada masalah. Sudah saling menerima," sambung dia
"Kami berharap tidak ada lagi miskomunikasi seperti itu lagi sama-sama saling mengingatkan," pungkas Kombes Pol Jansen.
Sebelumnya diberitakan, beredar video viral pesta kembang api yang diadakan oleh salah satu beach club yang berada di kawasan Pantai Berawa bertepatan dengan upacara keagamaan yang berlangsung di pantai tersebut.

Beredarnya video tersebut memicu keluhan dari warga dan tokoh masyarakat, terutama Banjar Berawa dan Desa Adat Berawa, yang merasa kegiatan ini mengganggu ketenangan dan aktivitas spiritual di area tersebut.
Kontroversi ini memuncak ketika video viral menunjukkan upacara agama Hindu yang terganggu oleh pesta kembang api dari beach club tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.