Berita Buleleng
Anggaran Tahap Pertama Rp 1 Miliar Lebih, Penataan Jogging Track Lapangan GOR Bhuwana Patra Dimulai
Pada tahap pertama, penataan dianggarkan senilai Rp 1,068 miliar. Jogging track yang dibangun memiliki lebar 5 meter mengelilingi lapangan sepak bola.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mulai menggarap penataan jogging track di lapangan GOR Bhuwana Patra.
Pada tahap pertama, penataan dianggarkan senilai Rp 1,068 miliar. Jogging track yang dibangun memiliki lebar 5 meter mengelilingi lapangan sepak bola. Tahap pertama pembangunan ditargetkan selesai pada pertengahan bulan Desember 2024.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana mengungkapkan, penataan jogging track ini merupakan usulan dan harapan masyarakat. Pihaknya pun berupaya mewujudkan harapan tersebut secara bertahap dan terpadu.
“Terpadu artinya tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk anak-anak, namun juga bisa menjadi wadah berkegiatan bagi kalangan muda, lansia, termasuk juga kaum disabilitas,” ujarnya ditemui usai peletakan batu pertama penataan jogging track.
Baca juga: 10.000 Hektare Kawasan TNBB Berpotensi Kebakaran! Gandeng Polhut, Damkar hingga Komunitas Masyarakat
Baca juga: Komang Merawandana Alami Rugi Rp 400 Juta, Gudang Kayu Meubel di Desa Tejakula Buleleng Kebakaran
Karena semua komponen bisa memanfaatkan tempat ini, maka pihaknya meminta agar jogging track ini dibuat indah, nyaman dan hijau.
Lihadnyana pun menegaskan akan mencari CSR seperti halnya penataan Hutan kota yang dibangun tanpa menyentuh APBD.
Birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu ini juga menyoroti soal pedagang yang menurutnya akan menjamur, apabila diberikan peluang.
Karenanya ia meminta agar pedagang nantinya diberi tempat khusus. Sehingga masyarakat yang datang untuk olahraga lebih nyaman.
Ditanya soal rencana menarik retribusi, Lihadnyana menegaskan tidak ada. Sebab jogging track di lapangan GOR Bhuwana Patra merupakan areal publik.
“Tidak ada (tarik tiket). Catat kata-kata saya, tidak ada tiket-tiketan di sini. Karena ini areal publik, jadi tidak ada (tiket),” tegasnya.
Lebih lanjut, Lihadnyana mengatakan untuk penataan tahap II rencananya pada tahun 2025. Namun pihaknya tidak menutup kemungkinan penataan khususnya pertamanan bisa dilakukan pada akhir tahun 2024 ini, terutama pada saat musim hujan. Sehingga bantuan bibit bisa tumbuh.
“Oleh karena itu pula, sebelum memasuki musim penghujan, maka lebih dulu dikerjakan saluran airnya. Sehingga nanti saat musim kemarau, tanaman bisa tetap mendapatkan air,” tandasnya. (mer)
| JENAZAH Mang Bram Disemayamkan di Desa Adat Sanih, Pembalap Badung Meninggal di Sirkuit Bangli! |
|
|---|
| Ruang Kelas Direhab, Siswa SDN 2 Liligundi Buleleng Sementara Belajar di Selasar |
|
|---|
| NEKAT Curi Sepeda Motor Bosnya, Agus Berdalih Ngaku Cari Istri Kerja di Denpasar |
|
|---|
| TRAGIS, Hendak Masak Malah Kompor Meledak, Nyoman Siti Kini Dirawat dengan Luka Bakar di Tubuhnya |
|
|---|
| Kompor Gas Meledak Saat Dinyalakan di Buleleng, Nyoman Siti Alami Luka Sekujur Tubuh |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.