Berita Buleleng

Anggaran Tahap Pertama Rp 1 Miliar Lebih, Penataan Jogging Track Lapangan GOR Bhuwana Patra Dimulai

Pada tahap pertama, penataan dianggarkan senilai Rp 1,068 miliar. Jogging track yang dibangun memiliki lebar 5 meter mengelilingi lapangan sepak bola.

TRIBUN BALI/ MUHAMMAD FREDEY MERCURY
BATU PERTAMA - Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana ketika pada acara peletakan batu pertama pembangunan Jogging Track di Lapangan GOR Bhuwana Patra, Kabupaten Buleleng, Kamis (17/10). 

TRIBUN-BALI.COM  - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mulai menggarap penataan jogging track di lapangan GOR Bhuwana Patra.

Pada tahap pertama, penataan dianggarkan senilai Rp 1,068 miliar. Jogging track yang dibangun memiliki lebar 5 meter mengelilingi lapangan sepak bola. Tahap pertama pembangunan ditargetkan selesai pada pertengahan bulan Desember 2024. 

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana mengungkapkan, penataan jogging track ini merupakan usulan dan harapan masyarakat. Pihaknya pun berupaya mewujudkan harapan tersebut secara bertahap dan terpadu. 

“Terpadu artinya tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk anak-anak, namun juga bisa menjadi wadah berkegiatan bagi kalangan muda, lansia, termasuk juga kaum disabilitas,” ujarnya ditemui usai peletakan batu pertama penataan jogging track. 

Baca juga: 10.000 Hektare Kawasan TNBB Berpotensi Kebakaran! Gandeng Polhut, Damkar hingga Komunitas Masyarakat

Baca juga: Komang Merawandana Alami Rugi Rp 400 Juta, Gudang Kayu Meubel di Desa Tejakula Buleleng Kebakaran

Karena semua komponen bisa memanfaatkan tempat ini, maka pihaknya meminta agar jogging track ini dibuat indah, nyaman dan hijau.

Lihadnyana pun menegaskan akan mencari CSR seperti halnya penataan Hutan kota yang dibangun tanpa menyentuh APBD.

Birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu ini juga menyoroti soal pedagang yang menurutnya akan menjamur, apabila diberikan peluang.

Karenanya ia meminta agar pedagang nantinya diberi tempat khusus. Sehingga masyarakat yang datang untuk olahraga lebih nyaman. 

Ditanya soal rencana menarik retribusi, Lihadnyana menegaskan tidak ada. Sebab jogging track di lapangan GOR Bhuwana Patra merupakan areal publik.

“Tidak ada (tarik tiket). Catat kata-kata saya, tidak ada tiket-tiketan di sini. Karena ini areal publik, jadi tidak ada (tiket),” tegasnya. 

Lebih lanjut, Lihadnyana mengatakan untuk penataan tahap II rencananya pada tahun 2025. Namun pihaknya tidak menutup kemungkinan penataan khususnya pertamanan bisa dilakukan pada akhir tahun 2024 ini, terutama pada saat musim hujan. Sehingga bantuan bibit bisa tumbuh. 

“Oleh karena itu pula, sebelum memasuki musim penghujan, maka lebih dulu dikerjakan saluran airnya. Sehingga nanti saat musim kemarau, tanaman bisa tetap mendapatkan air,” tandasnya. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved