bisnis

Kadin Usulkan 7 Kebijakan ke Pemerintah! Panduan Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan target pertumbuhan ekonomi nasional delapan persen dalam lima tahun ke depan

freepik
Ilustrasi - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyampaikan tujuh usulan atau rekomendasi arah kebijakan dan pembangunan ekonomi untuk tahun 2024-2029. Laporan atau white paper Kadin ini sebagai panduan mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen. 

TRIBUN-BALI.COM - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyampaikan tujuh usulan atau rekomendasi arah kebijakan dan pembangunan ekonomi untuk tahun 2024-2029. Laporan atau white paper Kadin ini sebagai panduan mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan target pertumbuhan ekonomi nasional delapan persen dalam lima tahun ke depan merupakan syarat mutlak untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, menurut Arsjad, Indonesia perlu mengakselerasi laju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

"Kami berharap white paper ini bisa menjadi referensi pemerintah dalam menyusun rencana kerja dan program pembangunan 2024-2029 sebagai landasan menuju Indonesia Emas 2045," kata Arsjad dalam acara Gen8 Talk: 8 Persen Bisa, di Jakarta, Kamis (17/10).

Baca juga: Pencari Madu Asal Jembrana Tewas Tersengat Lebah di Buleleng, Teman Keluar Hutan Kabarkan Ada Mayat

Baca juga: Pedanda & Tarian Sakral di Konco Cong Poo Kong Bio,Kisah Perjalanan Ida Bhatara Ulun Danu ke Masceti

Laporan itu disusun secara inklusif dan kolaboratif dengan melibatkan pelaku usaha dari berbagai daerah, lembaga kajian, dan pemangku kepentingan lainnya tersebut, terbagi ke dalam empat pilar strategis dan 18 tema pertumbuhan.

Arsjad mengatakan setiap tema pertumbuhan diturunkan menjadi inisiatif yang dilengkapi dengan langkah-langkah untuk mencapai tema pertumbuhan yang ada serta dampak terhadap produk domestik bruto (PDB) yang ditargetkan.

Adapun tujuh usulan tersebut, yaitu infrastruktur yang terintegrasi, mudah diakses dan terjangkau, membangun ketahanan kesehatan dan transformasi layanan kesehatan, mewujudkan ketahanan energi serta mengakselerasi pertumbuhan UMKM.

Selanjutnya, memperkuat basis manufaktur melalui re-industrialisasi, membangun pusat pengembangan bisnis hijau terbesar di dunia, dan membangun ekosistem ketahanan pangan mandiri.

"Kalau bicara ketahanan pangan, di situ bicara bagaimana agroindustri kita supaya berdikari, supaya bisa ekspor. Petani kita belum optimal, itu gimana supaya productivity-nya bisa lebih tinggi lagi," ujar Arsjad.

Lebih lanjut, kata Arsjad lagi, apabila semua inisiatif itu dapat diimplementasikan, akan tercipta 16-18 juta lapangan pekerjaan dari dampak pendapatan serta 5 juta lapangan kerja tambahan dari dampak belanja modal (capital expenditure) di 2029.

Ketujuh prioritas ini disebut akan berkontribusi sekitar 400-450 miliar dolar AS atau setara 80 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam lima tahun mendatang. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved