Viral Bali

Viral Bali: Fakta Baru Kematian Pasutri di Kebo Iwa Denpasar, Laka Maut 2 Pria Bersaudara di Seririt

Berikut berita Viral Bali sepanjang Rabu 16 Oktober 2024 hingga Kamis 17 Oktober 2024 hari ini yang masih menjadi sorotan hangat.

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ady Sucipto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi tewas. Viral Bali: Fakta Baru Kematian Pasutri di Kebo Iwa Denpasar, Laka Maut 2 Pria Bersaudara di Seririt 

TRIBUN-BALI.COM – Berikut berita Viral Bali sepanjang Rabu 16 Oktober 2024 hingga Kamis 17 Oktober 2024 hari ini yang masih menjadi sorotan hangat.

Berita Viral Bali yang pertama terkait update kasus kematian pasangan suami istri (pasutri) di  Kebo Iwa, Denpasar.

Dan berita Viral Bali kedua menyorot kecelakaan tragis di Seririt Buleleng Bali, yang menewaskan dua pria bersaudara asal

Baca juga: Viral Bali: Kasus Pesta Kembang Api di Pantai Berawa Kuta Utara, Ini Respon Tegas Nyoman Parta

Berikut ulasan selengkapnya berita Viral Bali

Tabir kematian mendiang Gung Balang terkuak. Ada fakta baru yang terungkap.

Namun Polda Bali memastikan tidak terdapat pelaku lain, dalam kasus kematian Gung Balang dan istrinya. 

Fakta baru terungkap, bahwa dalam pemeriksaan kedua jasad korban positif ada kandungan narkoba.

Sebelumnya, Gung Balang dan istrinya ditemukan tewas berdua di dalam kamar rumahnya di Jalan Kebo Iwa Utara, Banjar Pagutan, Desa Padangsambian Kaja, Denpasar, Bali, pada Senin 23 September 2024.

Peristiwa itu menggemparkan warga, pasalnya kematian keduanya secara bersamaan dirasa cukup mendadak dan janggal. 

Pada kedua jenazah ditemukan dengan luka tusuk berakibat fatal. Sang suami pada dada kiri dan istri pada leher kanan. Namun misteri itu perlahan terungkap.

Sebagaimana disampikan Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan di Denpasar, Bali, pada Rabu 16 Oktober 2024. 

"Narkoba itu digunakan (kedua korban) dan positif narkoba, barang ini salah satunya memungkinkan bisa menimbulkan semangat untuk melakukan hal-hal tadi," jelasnya. 

Baca juga: Viral Bali: Kebakaran di Lerang Gunung Agung, 2 Pria Asal Sumba Nyaris Bertikai Bawa Sajam di Kuta

Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil serangkaian penyelidikan, dan pemeriksaan oleh penyidik yang dikumpulkan di TKP. Salah satu barang buktinya adalah narkoba di dalam kamar tersebut. 

Spekulasi mengenai penyebab kematian Gung Balang dan istrinya ada dua yakni memang sama-sama ingin mengakhiri hidup. 

Kemungkinan lain, salah satu terlebih dahulu melakukan pembunuhan dan satunya lagi bunuh diri. 

"Sementara kesimpulannya memang tidak ada pelaku lainnya, jadi memang meninggal dunia tidak wajar, tapi kondisi rumah pada saat itu terkunci dari dalam," ujar dia.

Mayat Gung Balang dan Istri Sudah Diautopsi

Meski sebelumnya muncul dugaan bunuh diri, namun penyebab kematian pentolan Ormas di Bali, Anak Agung Ketut Ngurah Setyawan alias Gung Balang (39) dan istrinya Anak Agung Sri Agung (37) masih belum dipastikan polisi.

Kepala Seksi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menyampaikan, bahwa telah dilakukan autopsi oleh Dokter Forensik di RSUP Prof Dr IGNG Prof Ngoerah Denpasar sebagai bagian dari pendalaman kasus tewasnya pasangan suami istri ini.

Sebelumnya, S (19), putra sulung korban menyampaikan, belum ada permintaan polisi kepada pihak keluarga. Namun dengan pernyataan AKP Sukadi, artinya keluarga sepakat dilakukan autopsi. "Sudah dilakukan autopsi," ujar AKP Sukadi saat dikonfirmasi, Jumat (27/9).

Dari hasil autopsi ini akan ditelisik lebih dalam mengenai luka tusukan yang dialami Gung Balang dan istrinya, untuk dipastikan apakah luka tusukan yang dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain.

Akan tetapi hasil pemeriksaan tersebut, kata Sukadi, belum keluar sehingga ia belum bisa membeberkan lebih jauh. Hasil autopsi nantinya digabung dengan hasil olah TKP dan keterangan saksi untuk menyimpulkan penyebab kematian. "Masih menunggu hasilnya," ujarnya.

Kematian Gung Balang dan istri menggegerkan banyak pihak, sebab salah satu pentolan ormas di Denpasar itu ditemukan tewas bersama sang istri di dalam kamar yang terkunci dengan luka tusuk yang berakibat fatal.

Sebelumnya, seorang anggota salah satu Ormas di Bali, AA Ketut Nengah Agung Setyawan alias Gung Balang dan istrinya ditemukan meninggal dunia. Gung Balang dan istrinya ditemukan dalam satu rumah di Jalan Kebo Iwa Utara, Banjar Pagutan, Padangsambian Kaja, Denpasar, Senin (23/9) malam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, Gung Balang dan istri dievakuasi oleh ambulans jenazah dari BPBD Kota Denpasar dan PMI Kota Denpasar sekitar pukul 22.00 Wita. Jenazah Gung Balang dan istrinya kemudian dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan dievakuasi menuju Kamar Jenazah RSUP Prof dr IGNG Ngoerah Denpasar.

Kabar menyebutkan jenazah Gung Balang dan istri ini pertama kali ditemukan oleh sang anak. Kasus ini tengah ditangani Polresta Denpasar dan hingga kini penyebab kematian kedua korban masih diselidiki pihak kepolisian.

Sebelumnya, S (19) anak korban mengatakan, tidak ada dilakukan proses autopsi terhadap jenazah kedua orangtuanya dan keluarga mengikhlaskan kepergian Gung Balang dan istrinya. "Tinggal proses acara pemakaman. Tidak ada autopsi," katanya.

S mengungkapkan bahwa tidak ada perselisihan yang terjadi antara ayah dan ibunya sebelum ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar karena luka tusukan, Senin (23/9) malam. Sehingga sang anak tidak mencurigai apapun yang akan terjadi, Minggu (22/9) malam sebelum kejadian itu setelah masuk ke dalam kamar sekitar pukul 19.00 Wita.

"Ceritanya pada Minggu malam Ajik sama Ibu sudah mengunci kamar, jam 7 malam, memang biasa family time berdua, memang kalau masuk kamar dikunci," ujar S saat dijumpai awak media, pasca kejadian itu.

Keesokan harinya pagi sebelum ditemukan tewas malam harinya, S sempat mengetuk pintu kamar orangtuanya, namun belum ada respons disangka masih tidur istirahat. Kemudian ia baru menaruh curiga saat dirinya kembali dari aktivitas petang harinya rumahnya dalam kondisi gelap, biasanya lampu dinyalakan.

"Karena besok paginya itu ibu tidak bangun saya agak gedor, jam 11 siang, tapi tidak ada respons. Saya kira istirahat. Saya lanjut aktivitas seperti biasa, jam 6 atau 7 sore itu saya pulang mulai curiga karena suasana gelap lampu tidak dihidupkan di dalam kamar," bebernya.

S lantas memanggil keluarga besar kemudian mencongkel pintu dengan linggis sekitar jam 9 malam lalu ditemukanlah kedua orangtuanya sudah tidak bernyawa di dalam kamar itu dalam posisi berpelukan. S mengungkapkan ada sebilah pisau di ujung kasur saat penemuan jenazah keduanya.

"Waktu ditemukan posisi Ajik sudah di bawah, sudah (bersimbah darah, Red), ibunya juga, dalam posisi berpelukan dua-duanya di bawah. Ada (pisau, Red), agak jauh di ujung kasur," bebernya.

Terkejut melihat kejadian itu, S langsung koordinasi dengan Kelian setempat untuk memproses peristiwa tersebut ke pihak berwenang. S mengatakan, mereka sempat makan malam bersama saat malam minggu dengan memasak ayam untuk santap bersama, sehingga dengan keharmonisan itu ia tak menaruh dugaan adanya perselisihan orang tuanya.

"Tidak ada perkelahian. Sebelumnya baik baik saja. Sempat makan bareng di malam minggu. Kebetulan ada acara kecil-kecilan masak ayam makan bersama," ungkapnya.

Bahkan S juga menuturkan sang ayah memiliki cinta yang begitu dalam dengan sang istri AASA (37) atau ibu S tersebut, sang ayah ingin sehidup semati dengan sang istri.

"Waktu itu mungkin gimana ya bercanda. Waktu itu Ajik mengeluarkan kata-kata mau meninggal bareng. Mungkin itu maksudnya mengungkapkan cinta sehidup semati meninggal bareng. Bukti kalau memang beneran sayang, tapi kami waktu itu suasananya bercanda gurau. Tidak menyangka seperti ini," bebernya.

Baca juga: Viral Bali: Kapal Tenggelam di Selat Lombok 5 Korban Diselamatkan Kapal Ferry, Pencuri Motor di Bui

Kecelakaan Maut di Seririt, Dua Bersaudara Tewas Mengenaskan

Dua warga asal Lingkungan Ampel, Desa/Kecamatan Karangasem mengalami tragedi mengenaskan. Keduanya terlibat kecelakaan tragis saat melintas di wilayah Kecamatan Seririt, Buleleng pada Selasa (15/10).

Video pasca kecelakaan keduanya pun dengan cepat menyebar melalui media sosial. Pada video berdurasi 21 detik yang diterima Tribun Bali, nampak kedua korban terkapar di jalan dengan kepala keduanya pecah.

 Sementara warga sekitar berusaha mengevakuasi jasad keduanya. Informasi yang dihimpun, keduanya merupakan saudara sepupu.

Kasatlantas Polres Buleleng, AKP Bachtiar Arifin saat dikonfirmasi mengungkapkan, peristiwa kecelakaan itu terjadi ruas jalan jurusan Singaraja - Seririt Kilometer 20.500 meter.

Tepatnya di Jalan Gajah Mada, Lingkungan/Kecamatan Seririt. Kecelakaan itu melibatkan sepeda motor DK 6257 TL dengan kendaraan truk DK 8468 UY.

“Sepeda motor DK 6257 TL itu dikemudikan oleh Husnul Ramdan (26) berboncengan dengan Ahmad Sulaeman (12). Sedangkan truk dikemudikan oleh Ketut Putra,” ungkapnya dikonfirmasi Rabu (16/10).

Lebih lanjut diungkapkan, peristiwa kecelakaan berawal saat pengendara sepeda motor DK 6257 TL, datang dari arah utara (Singaraja) menuju arah selatan (Seririt) dengan melintasi ruas jalan Gajah Mada.

Tepat di depan salah satu dealer motor di Kecamatan Seririt, Ramdan yang saat itu berusaha menyalip truk DL 8468 UY, tak sadar jika ada sepeda motor, hingga akhirnya menabrak pengendara sepeda motor yang tidak diketahui identitasnya itu.

“Sepeda motor yang dikendarai Ramdan jatuh ke sisi kanan, sedangkan dia (Ramdan) dan pembonceng (Ahmad) jauh di sisi kiri. Pada saat bersamaan truk tersebut melindas keduanya,” ucap AKP Bachtiar.

Akibat kecelakaan tersebut, Ramdan dan Ahmad sama-sama mengalami pecah di kepala, serta patah tulang pada tangan dan kaki sebelah kanan. “Jenazah keduanya juga telah dievakuasi ke RS Santhi Graha,” tandasnya. (Tribun Bali/ian/mer)

>>> Baca berita terkait <<< 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved