UMKM Bali
Dari Zaman Soekarno hingga Kini, Kue Potong Sari Bulan Sading Tetap Jadi Favorit Masyarakat
UMKM Kue Potong Sari Bulan Sading adalah usaha mikro kecil menengah yang bergerak di bidang kuliner, khususnya jajanan tradisional khas Bali
Penulis: I Made Wira Adnyana Prasetya | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Setelah itu, barulah masuk ke oven sekitar 10-15 menit hingga warna adonanya menjadi emas kecoklatan, tandanya sudah matang. Setelah dingin selama 30 menit, kue baru dipotong dan dibungkus.”
Dalam sehari, I Wayan Parianta dan timnya bisa memproduksi ratusan kue potong, bahkan bisa mencapai ribuan saat musim hujan dan menjelang hari raya.
Kue-kue ini tidak hanya dijual di pasar-pasar dan toko-toko sekitar, tetapi juga dipasarkan oleh agen-agen yang mendistribusikan produk ini ke luar daerah Sading.
"Satu hari itu kita paling banyak bisa bikin seribuan, tergantung permintaan juga."
"Untuk jualannya, kita biasanya nitip di toko-toko dan ada juga agen-agen yang nyari untuk dijual kembali di luar. Kalau dihitung-hitung, omset per bulan kira-kira bisa puluhan juta rupiah,” ungkap I Wayan Parianta.
Keberhasilan UMKM Kue Potong Sari Bulan Sading ini tak lepas dari cita rasa autentik yang selalu dijaga, serta inovasi yang dilakukan tanpa menghilangkan ciri khas tradisionalnya.
Dengan menjaga kualitas bahan baku dan cara pembuatan yang konsisten, usaha ini terus berkembang dan mendapatkan tempat di hati masyarakat, tidak hanya di Sading, tetapi juga di berbagai wilayah lain.
Kue Potong Sari Bulan Sading telah membuktikan bahwa usaha keluarga yang diwariskan dari generasi ke generasi mampu bertahan dan bahkan terus berkembang di tengah persaingan kuliner modern. (*)
Artikel lainnya di UMKM Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.