Berita Jembrana

Lumba-lumba Ditemukan Mati dan Terdampar di Pantai Pelayaran

Menurut informasi yang diperoleh Tribun Bali, satwa dilindungi dengan nama latin Tursiops Anducus ditemukan warga dengan kondisi memprihatinkan

istimewa
TERDAMPAR – Petugas mengecek lumba-lumba yang ditemukan terdampar di pesisir Pantai Pelayaran Pura Rambut Siwi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Jumat (18/10). 

TRIBUN-BALI.COM - Seekor bangkai hewan mamalia dilindungi ditemukan terdampar oleh warga di pesisir Pantai Pelayaran Pura Rambut Siwi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Kamis (17/10) malam.

Adalah lumba-lumba jenis hidung botol yang ditemukan dalam kondisi mati, membusuk serta memperihatinkan. Sebab, bagian perut mamalia tersebut robek dan ususnya terburai diduga karena serangan predator laut.

Menurut informasi yang diperoleh Tribun Bali, satwa dilindungi dengan nama latin Tursiops Anducus ditemukan warga dengan kondisi memprihatinkan kemarin malam. Petugas terkait lantas melakukan pengecekan terhadap satwa tersebut pada Jumat (18/10). 

Dari hasil pengecekan, diketahui bahwa lumba-lumba tersebut dengan usia remaja (anakan), panjang 95 centimeter. Karena kondisinya sudah membusuk, tidak memungkinkan untuk dilakukan nekropsi sehingga langsung di kubur di areal lokasi ditemukan.

Baca juga: Tumpukan Sabut Kelapa Terbakar Lagi! Tak Pasti Penyebabnya, Warga Sekitar Lihat Asap Dari Kejauhan 

Baca juga: TEWAS Siswi SMP Terlindas Truk Mogok Mundur di Tanjakan, Sopir Masih Diperiksa di Polres Bangli!

 “Ditemukan kemarin malam dalam kondisi terdampar dan mati,” kata Petugas BKSDA Jembrana, Ahmad Januari saat dikonfirmasi, Jumat (18/10).

Dia melanjutkan, saat ditemukan kondisi mamalia tersebut sudah memprihatinkan. Mulai dari usus yang terburai, serta kulit yang mengelupas.

“Karena lumba-lumba itu biasanya berkelompok. Ini diduga terpisah dari indukan atau kelompoknya dan kemudian diduga dimangsa oleh predator lain lalu mati dan terdampar,” ungkapnya.

Disinggung mengenai tindaklanjutnya, Januari menyebutkan bangkai lumba-lumba tersebut lantas langsung dikubur di sekitar bangkai ditemukan.

Satwa dilindungi tersebut tidak dinekropsi atau diambil sampelnya karena dikhawatirkan bisa mencemari lingkungan. Sehingga, tidak diketahui pasti penyebab kematiannya. “Sudah dikubur tadi pagi dibantu warga setempat,” tandasnya. (mpa)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved