Berita Jembrana
NGERI, Anjing Rabies Serang Nenek dan Cucu Usia 6 Tahun di Jembrana, Korban Berikutnya Bocah 5 Tahun
NGERI, Anjing Rabies Serang Nenek dan Cucu Usia 6 Tahun di Jembrana, Korban Berikutnya Bocah 5 Tahun
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Diketahui anjing yang menyerang bocah dan nenek di Banjar Delod Bale Agung, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, positif rabies.
Dengan kasus ini, ada tambahan dua kasus positif rabies berdasarkan uji laboratorium sampel otak HPR di BBVet Denpasar, Rabu 23 Oktober 2024 kemarin.
Total, kasus di Jembrana tercatat sebanyak 41 positif rabies.
Menurut data yang diperoleh, dari tiga sampel yang dikirim ke BBvet, dua sampel diantaranya positif rabies.
Baca juga: SELAMAT JALAN Gede dan Ni Made, Kecelakaan Telan 2 Nyawa, Ikuti Google Map Hingga Tabrak Truk
Yakni anjing yang menyerang warga di Banjar Delod Bale Agung, Desa Mendoyo Dauh Tukad serta anjing yang menyerang sejumlah warga di Banjar Rangdu, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo.
Sementara satu sampel di Banjar Dauh Pangkung, Desa/Kecamatan Pekutatan dinyatakan negatif rabies.
"Kita kirim tiga sampel HPR ke BBVet. Dua sampel dinyatakan positif, satu negatif," kata Pelaksana Tugas Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gede Putu Kasthama saat dikonfirmasi, Kamis 24 Oktober 2024.
Baca juga: SATU Sanggah Dadia, Ni Wayan Ditangkap Polsek Blahbatuh Gianyar Atas Laporan Ni Made Renis
Dia menyebutkan, salah satu kasus positif rabies adalah anjing yang menyerang bocah dan neneknya di Desa Mendoyo Dauh Tukad.
Sehingga, para korban diharapkan segera ke faskes terdekat untuk mendapat pelayanan VAR maupun SAR.
"Kami harap segera ke faskes untuk pelayanan vaksin," imbaunya.
Dengan tambahan dua kasus tersebut, kata dia, total kasus positif rabies di Jembrana tercatat sebanyak 41 kasus.
Ia berharap peran serta masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan melaporkan HPR yang berperilaku tidak biasa ke petugas terdekat seperti tim siaga rabies (Tisira) di Desa maupun ke petugas Medikvet di Kecamatan.
"Dengan tambahan dua ekor, total jadi 41 ekor kasus rabies di Jembrana. Kami harap tidak bertambah lagi kedepannya," tandasnya.
Untuk diketahui, satu per satu ekor anjing milik warga Banjar Delod Bale Agung, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, disasar petugas Medikvet Jembrana, Senin 21 Oktober 2024 kemarin.
Adalah pelaksanaan vaksinasi emergency rabies sebagai tindaklanjut atau respon kasus gigitan di wilayah setempat. Metodenya dengan cara suntik langsung serta ditulup.
Selain itu juga sebagai upaya penekanan kasus rabies terus muncul di Jembrana.
Menurut informasi yang diperoleh, kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) anjing tersebut terjadi 17 Oktober 2024 kemarin.
Dua orang warga yakni nenek berusia 59 tahun serta cucunya seorang anak prempuan berusia 6 tahun menjadi korban serangan anjing dengan ciri-ciri warna hitam tersebut.
Dua korban menderita luka gigitan pada tangannya.
Namun begitu, anjing tersebut kabur ke luar wilayah. Bahkan lari ke wilayah lain yakni ke Banjar Sebual, Desa Dangintukadaya, Kecamatan Jembrana dan menggigit anak perempuan berusia 5 tahun.
Namun tak lama kemudian, anjing tersebut mati.
Selanjutnya, sampel anjing tersebut diambil untuk dikirim dan diuji di Laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) di Denpasar.
Saat ini masih menunggu hasil lab dari BBVet.
Beruntung seluruh korban telah memperoleh vaksin Anti rabies (VAR) di fasilitas kesehatan setempat.
Menurut data yang diperoleh, jumlah kasus HPR positif rabies dalam tiga bulan terakhir tercatat 13 kasus.
Rinciannya pada Agustus ditemukan dua kasus, September tercatat 8 kasus dan Oktober ini tercatat 3 kasus positif rabies.
"Anak saya duluan diserang anjing tersebut. Ketika hendak mengajak anaknya ke Puskesmas, kemudian neneknya diserang oleh anjing yang sama," kata ayah korban I Putu Agus Suryana (33) saat dikonfirmasi, Senin 21 Oktober 2024.
Setelah kejadian tersebut, kata dia, anjing tersebut kabur dan sempat diburu oleh warga setempat.
Namun, HPR tersebut justru kabur ke arah selatan.
Sementara dua keluarganya tersebut langsung dievakuasi ke Puskesmas terdekat untuk memperoleh Vaksin Anti Rabies (VAR) dan obat lainnya.
"Informasinya menggigit lagi ke wilayah lain. Karena ciri-ciri anjingnya tersebut sama," ungkapnya.
Putu Agus berharap hasil uji laboratorium sampel otak anjing yang menyerang anaknya negatif.
Namun, jika semisalnya positif tentunya bakal mengikuti instruksi dari fasilitas kesehatan.
"Saya harap hasilnya (uji lab) negatif," harapnya.
Korban Kapal Tenggelam Ikuti Ritual di Selat Bali, Wiardani Harap Jenazah Suami Ditemukan |
![]() |
---|
IYM Incar Sepeda Motor Kunci Nyantol, Ditangkap Tim Polres Jembrana Dalam Waktu 24 Jam |
![]() |
---|
Pakelem Selat Bali Gunakan Kebo Yus Merana, Harap Keselamatan Pelayaran dan Syukur Atas Hasil Laut |
![]() |
---|
3 Sulinggih Muput Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali, Gunakan Hewan Kerbau, Kambing serta Ayam |
![]() |
---|
TERKINI! Posisi Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya 3,6 Km dari Kabel Laut, Kelistrikan Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.