Pilgub Bali
Turyapada Tower Akan Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi, Koster Wanti-Wanti Warga Jangan Jual Tanah
Keberadaan Turyapada Tower di Kecamatan Sukasada, Buleleng tentunya akan membuka sektor ekonomi baru.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Turyapada Tower Akan Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Buleleng, Koster Wanti-Wanti Warga Jangan Jual Tanah
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Keberadaan Turyapada Tower di Kecamatan Sukasada, Buleleng tentunya akan membuka sektor ekonomi baru.
Karenanya Calon Gubernur (Cagub) Bali, Wayan Koster mewanti-wanti masyarakat untuk tidak menjual tanahnya, terutama yang ada di kawasan perbukitan dekat Turyapada Tower.
Hal ini terungkap dalam kampanye Koster-Giri di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Kamis (24/10/2024).
Baca juga: Lanang Taman: Terima Kasih Pak Koster Sudah Bangun SMK di Bebandem
Kampanye tersebut dirangkaikan dengan kampanye Calon Bupati-Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna (JOSS24).
Di hadapan masyarakat, Koster mengungkapkan keberadaan Turyapada Tower akan menjadi kawasan pariwisata dan pusat pertumbuhan ekonomi Bali luar biasa. Khususnya di Bali Utara yakni Buleleng.
"Turyapada tower ini merupakan bangunan baru yang sangat lengkap, isi restoran, planetarium, ada skywalk, jembatan kaca, tempatnya ada di gunung. Ini akan menjadi objek wisata terkenal, tidak saja di Bali tapi di Indonesia."
Baca juga: PILGUB BALI, Mulia-PAS & Koster-Giri Siap Hearing BTB 25 Oktober Ini, Bicara Nasib Pariwisata Bali!
"Provinsi lain tidak punya (tower). Siapa yang merencanakan? siapa yang punya ide? Koster Gubernur uling Buleleng," tegasnya.
Turyapada sebagai kawasan wisata, pasti memancing para pengusaha untuk investasi jasa pariwisata. Baik berupa villa, restoran, ataupun usaha lainnya yang akan sampai hingga wilayah Desa Panji. Oleh sebab itu pihaknya mewanti-wanti kepada masyarakat agar tidak menjual tanah.
"Jangan jual tanah. Kalau ada orang mau berusaha, kerja sama. Saling menguntungkan. Jangan jual tanah, kalau semua jual tanah nanti habis tanah Bali, di mana kita akan tinggal?
"Tolong Pak Mekel, Pak Bendesa, jaga wilayahnya jangan sampai warga jual-jual tanah. Kalau mau kerja sama. Atau paling buruk sewa," tegasnya.
Baca juga: PILGUB BALI, Mulia-PAS & Koster-Giri Siap Hearing BTB 25 Oktober Ini, Bicara Nasib Pariwisata Bali!
Lebih lanjut saat ditemui usai kampanye, Koster menegaskan bahwa pihaknya terbuka dengan adanya pengembangan perekonomian usaha jasa pariwisata.
Sebab pengembangan perekonomian pasti akan membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, sampai meningkatkan ekonomi di Buleleng.
"Itu kita dukung, tetapi masyarakat jangan sampai menjual lahannya. (Melainkan) kerjasama yang saling menguntungkan, atau paling tidak disewakan dengan evaluasi periodik lima tahun. Supaya lebih menguntungkan masyarakat, jangan hanya menguntungkan pengusaha saja," ujarnya.
Cagub petahana ini menambahkan, apa yang dia sarankan sudah tertuang dalam Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun. Yakni menjaga wilayah dan tanah Bali, agar tidak semakin berkurang. Sebab luas Pulau Dewata ini tidak besar, namun alih fungsi lahan terlalu banyak.
"Selain itu alih kepemilikan juga banyak, artinya dijual kepada orang luar, luas lahan yang riil menjadi milik masyarakat Bali itu terus mengalami penurunan," ungkapnya.
Mengantisipasi alih kepemilikan lahan, pria yang juga Ketua DPD PDIP Bali itu menegaskan akan membuat aturan khusus di kawasan Turyapada Tower.
"Nanti kita akan minta dibuatkan aturan khusus. Tapi untuk saat ini masyarakat jangan dulu jual tanahnya," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Pilgub Bali

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.