Viral di Bali
Viral di Bali Sepekan: Pengeroyokan di Gianyar Tewaskan Warga Sumba-Siswa Ngadu Rambut Dipotong
Polres Gianyar akhirnya mengungkap kasus pengeroyokan di Desa Bakbakan, Gianyar, Bali yang berujung tewasnya seorang pekerja proyek bernama Dedianus
Viral di Bali Sepekan: Pengeroyokan di Gianyar Tewaskan Warga Sumba-Siswa Ngadu Rambut Dipotong
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Polres Gianyar akhirnya mengungkap kasus pengeroyokan di Desa Bakbakan, Gianyar, Bali yang berujung tewasnya seorang pekerja proyek bernama Dedianus Kaliyo (19).
Hingga akhirnya polisi menetapkan 11 tersangka.
Dari 11 tersangka, satu orang merupakan pelaku yang mengambil video WhatsApp Story korban dan menggunggah ulang di akun Tiktok @loghe.dorih dengan keterangan bernada provokasi 'orang bali yg babi".
Baca juga: Viral Bali Laka Maut di Klungkung, Mabuk di Kuta Bule Belanda Kecopetan HP Ditemukan Sejauh 133 Km
Orang ini berinisial MJB alias Yanto (20), yang juga warga Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Yanto ternyata memiliki hubungan kekerabatan dengan Dedianus dan bekerja di proyek yang sama.
Yanto mencomot dan mengedit video korban menjadi video yang memicu kemarahan masyarakat.
Sementara 10 tersangka lainnya adalah warga Banjar Angkling, Desa Bakbakan yang melakukan pengeroyokan.
Saat peristiwa pengeroyokan, Yanto kabur menyelamatkan diri ke NTT.
Baca juga: Viral Video Guru Mencukur Rambut Siswa, Dewan Pendidikan Buleleng Sebut Masih Bisa Ditoleransi
Kasus ini pun jadi simpang siur karena muncul narasi salah sasaran.
Selang beberapa hari, Yanto ditangkap di NTT oleh Satreskrim Polres Gianyar. Kasus ini pun jadi terang.
Kapolres Gianyar, AKBP Umar menjelaskan, peristiwa ini terjadi pada Selasa 15 Oktober 2024, dipicu oleh viralnya unggahan di Tiktok yang melecehkan masyarakat Bali, dengan latar belakang video melasti krama Banjar Angkling, Desa Bakbakan.
Warga bereaksi dan mencari orang yang memposting video itu.
Berbekal ciri-ciri dari latar belakang dalam video, sejumlah warga Angkling lantas melakukan sweeping di areal proyek jalan di wilayah setempat.
"Mereka melakukan sweeping sebanyak dua kali di bangunan proyek, di bangunan pertama tidak ditemukan, di bangunan kedua ditemukan korban," demikian kata AKBP Umar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.