Berita Nasional
Refleksi Sumpah Pemuda dalam Berbangsa dan Bernegara Saat Ini
Situasi Global dan Kawasan baik secara Geo Politik maupun Geo Strategis, sulit diduga
Legacy Presiden Soekarno yang meletakkan dasar dan prinsip - prinsip Nasionalisme (di atas ikatan primordial SARA : Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan) telah mengalami kemunduran pada rezim pemerintahan sesudahnya sampai sekarang.
Masih kuatnya sentimen SARA dan khususnya narasi intoleran yang berwujud hate speech di media sosial mewarnai kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Terlebih dalam menghadapi Pilkada serentak belakangan ini kian marak dan nyata isu "Putra Daerah" atau sentimen kedaerahan menjadi narasi yang kian masif diaktualisasikan, baik di media sosial maupun dalam pengusungan calon-calon kepala daerah. Terkesan, daerah-daerah yang ada, tidak berada dalam bingkai NKRI yang berdasarkan pada Pancasila dan berada di bawah naungan paji Merah - Putih.
Konstatasi yang demikian itu menunjukkan kian memudarnya watak Nasionalme pada jiwa anak bangsa yang embrionya sudah diikrarkan oleh kalangan pemuda dalam Sumpah Pemuda, 96 tahun yang lalu.
Sungguh bangsa ini mengalami set back dan kemunduran mental spiritual yang sangat luhur yang dahulu menjadi kunci dari berdirinya negara ini. Bangsa ini telah kehilanganjati diri, Roh kebangsaan, yang justru berorientasi pada prinsip-prinsip Ideologi Asing dalam sistem Liberal dan Ekonomi Kapitalis. Dimana rasa gotong royong, toleransi dan welas asih kita terhadap sesama dan alam semesta?
Dimana rasa guyub rukun kita sebagai sebuah bangsa dengan ekonomi kerakyatan yang dicita citakan oleh para pendiri bangsa?
Mari kita rajut kembali kebersamaan dengan cara merefleksi kembali sejarah masa lalu untuk langkah kedepan dengan membangun kembali Karakter Anak Bangsa untuk tetap menjadi sebuah bangsa yang punya Ruh Keindonesiaan.
Penulis: Agus Widjajanto
Praktisi hukum, pemerhati sosial budaya, hukum, politik dan sejarah bangsanya.
| BBKSDA Papua Musnahkan Mahkota Cenderawasih dengan Dibakar, Menhut Raja Juli Meminta Maaf |
|
|---|
| Mendagri Tito Bersama Menkeu Purbaya Kawal Transformasi Fiskal Daerah |
|
|---|
| Soroti Gaya Spontanitas Menkeu Purbaya, Akademisi : Yang Terpenting Beliau Base On Data |
|
|---|
| Transaksi Pembayaran Digital Nasional Tumbuh Pesat, Kejahatan Fraud dan Serangan Cyber Mengancam |
|
|---|
| SEKDA dan Bappeda se-Indonesia Bakal Rakor di Kemendagri, Bahas Penyelarasan Program Pusat dan Pemda |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.