Briefing dan Gladi Langsung di Hari H, Debat Perdana Pilgub Bali, Mulia-PAS vs Koster-Giri

TRIBUN-BALI.COM -  Debat perdana Pilgub Bali 2024 akan digelar Rabu besok. Awalnya, debat akan digelar di BNDCC Nusa Dua namun dipindah karena ke Prime Plaza Hotel Denpasar karena ada paslon yang meminta debat digelar di Denpasar.

Pasangan calon (Paslon) nomor urut 1, Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Paslon nomor urut 2, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) akan mengikuti debat mulai pukul 19.00 hingga 21.00 Wita.

Anggota KPU Bali, I Gede John Darmawan mengatakan, tema debat perdana ini adalah Memformat Bali Menuju Pariwisata Berkelanjutan.

Tema ini dibagi ke lima sub tema yakni hukum dan kamtibmas, isu lingkungan dan tata ruang, ketahanan budaya, infrastruktur dan moda transportasi, serta ekonomi pariwisata.

Baca juga: 169 Warga Ikuti Rekam KTP El, Disdukcapil Denpasar Gelar Rekam KTP El, Jemput Bola Sasar 4 Kecamatan

Baca juga: TUMPAH Ruah Masyarakat Sading Dukung Nomor Urut 2, Adicipta Beberkan Program Home Care

John mengatakan, kedua paslon akan mendapat briefing di hari H sebelum debat dimulai. "Kami akan lakukan briefing hari H, ada gladi bersih kepada paslon sebelum debat," kata John, Senin (28/10).

Sementara terkait dengan teknis debat, John mengatakan sama seperti teknis debat Pilpres 2024. Terkait dengan jumlah pendukung, pihaknya membatasi masing-masing paslon maksimal 50 orang.

"Tanpa yel-yel, tidak ada atribut partai maupun bahan kampanye. Kedua pasangan calon sudah sepakat terkait aturan itu," paparnya.

KPU akan memaksimalkan pelaksanaan debat ini dengan waktu 120 menit. "Setelah debat, akan ada konferensi pers dari kedua Paslon ke media," paparnya.

Pelaksanaan debat Pilgub Bali 2024 dilakukan sebanyak tiga kali, yakni pada 30 Oktober, 13 November dan 20 November 2024.

Sebelumnya, KPU Bali merencanakan debat Pilgub Bali menggunakan konsep paruman bale banjar. Namun konsep tersebut menuai pro dan kontra dan bahkan salah satu paslon tak setuju.

KPU Bali pun mengambil keputusan untuk membatalkan konsep tersebut. Sebagai gantinya, debat akan digelar dengan jalan mengadopsi debat Pilpres 2024. Kata John, terjadi miskonsepsi terkait rencana debat dengan konsep bale banjar karena banyak yang mempersepsikan sama seperti musyawarah.

Padahal, kata dia, debat tetap berlangsung antar dua paslon, hanya saja, paslon duduk layaknya paruman. Selain itu ada pembatasan dari pendukung tim paslon masing-masing yakni 10 orang.

“Tetap debat, tetap adu argumen, visi misi, program, gagasan, tetapi dengan masila tanpa podium, tanpa hadirkan pendukung, tanpa sorak sorai. Dalam perkembangannya, ada pro kontra, ada persepsi lain, bahwa ada kepentingan untuk salah satu calon,” katanya.

Untuk pelaksanaan debat ini digelar selama tiga kali, dan untuk semua debat menghadirkan calon gubernur dan calon wakil gubernur. Dalam pelaksanaannya ada sesi paslon menjawab pertanyaan dari panelis akan dijawab calon gubernur yang ditambahkan oleh calon wakil gubernur.

Dalam sesi calon memberikan pertanyaan kepada calon lain, juga akan dibuatkan aturan dengan mempertimbangkan kejadian-kejadian sebelumnya. Salah satunya yakni terkait singkatan, paslon harus menjelaskan singkatan tersebut, dan bukan semata-mata membuat pertanyaan hanya untuk menjebak lawan.