Bencana Alam di Bali
Hujan Datang Banjir Menerjang! Puluhan Petugas Menyebar di Titik Bencana, 2 Orang di Gianyar Luka
Titik banjir lain juga ada di Jalan Suradipa dan Jalan Tunjung Tutur, Peguyangan Kaja. Got jebol dan tersumbat sampah.
TRIBUN-BALI.COM - Hujan lebat mengguyur, banjir pun terjadi. Beberapa rumah terendam, airnya masuk hingga ke ruang tamu. Laporan pohon tumbang di banyak tempat, jalan jebol, longsor pun terjadi.
Di Denpasar, berdasarkan data Dinas PUPR, ada beberapa titik banjir. Di Jalan Mekar, Kelurahan Padangsambian banjir menggenangi rumah warga. Drainase jebol sehingga saluran air tertutup. Petugas menggunakan pompa enam dim untuk penyedotan.
"Hal ini karena drainase jebol. Kami atensi menggunakan tenaga PUPR untuk menyedot air yang sampai masuk ruang tamu," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air PUPR Kota Denpasar, Gandi Dananjaya Suarka.
Titik banjir lain juga ada di Jalan Suradipa dan Jalan Tunjung Tutur, Peguyangan Kaja. Got jebol dan tersumbat sampah. Kemudian ada genangan air di Jalan Ratna yang juga diakibatkan oleh sumbatan sampah. "Sudah ditangani dari jam tujuh sampai jam 11 siang dan semua sudah surut," paparnya.
Baca juga: Pejabat Komdigi Ditangkap Kasus Judi Online, Meutya Instruksikan Jajarannya Bersikap Kooperatif
Baca juga: ODGJ di Jembrana Dievakuasi ke RSU Negara, JS Mengamuk dan Serang Ibunya!

Penyebab banjir maupun genangan ini yakni pendangkalan drainase, penyempitan saluran, pencemaran, sumbatan sampah dan kerusakan saluran. Ia menerjunkan 80 personel untuk atasi genangan dan banjir di empat kecamatan.
Untuk antisipasi selanjutnya, setiap hari pihaknya melakukan pembersihan sampah dan penggelontoran sungai. Selain itu pembersihan sedimentasi pada saluran air. Tahun 2025, akan dilakukan perbaikan saluran yang jebol. "Kami juga cek saluran yang jebol, dan kami akan angkat jebolan batu atau beton itu," paparnya.
Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan kawasan pemukiman di Jalan Padang Mekar 1, Padangsambian, Denpasar Barat, dilanda banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar juga berupaya menyedot air dengan mengerahkan mesin pompa.
Koordinator Tagana Denpasar, I Made Tara mengatakan, banjir disebabkan karena aliran got yang tersumbat saat curah hujan tinggi. Di kawasan permukiman, ada rumah yang tergenang air setinggi lutut.
Tara mengatakan, rumah yang terendam banjir bertingkat sehingga warga terdampak tidak perlu mengungsi. Upaya lain yang kini tengah dikerjakan untuk meminimalisir banjir kedepannya adalah membongkar gorong-gorong yang tersumbat.
Sementara itu, di Banjar Monang-Maning, Pemecutan Klod, dilaporkan satu rumah atapnya mau jebol karena hujan intensitas tinggi. "Atap rumah terancam jebol akibat hujan yang terjadi tadi malam. Setelah dikoordinasikan, penanganan atap tersebut sudah dikerjakan secara swadaya oleh keluarga," jelasnya.
Hujan deras yang disertai angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang. Kapolsek Benoa, Kompol I Ketut Budiana mengatakan, terdapat tiga lokasi pohon tumbang di Kawasan Pelabuhan Benoa.
"Di depan Kantor Navigasi, depan Kantor Imigrasi dan depan kantor KP3I pelabuhan Benoa, tempat tempat tersebut semuanya berada di jalan raya pelabuhan Benoa. Kejadian tersebut sempat mengganggu para pengguna jalan raya akibat terhalang beberapa pohon yang tumbang," ujarnya.
Peristiwa tumbangnya pohon yang diakibatkan hujan deras yang disertai angin kencang tersebut dilaporkan tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun material. "Hanya saja sempat mengganggu para pengendara namun dengan kesigapan personil Polsek Benoa yang dibantu warga lalu lintas dapat normal kembali," beber dia.
Ia mengimbau menyikapi cuaca ekstrem agar warga agar lebih berhati-hati di jalan khususnya pada saat melintasi jalan yang ada pohonnya. "Apabila warga menemukan adanya pohon tumbang agar segera melaporkan ke kantor Polisi Kami akan akan segera turun untuk menanganinya," kata Budiana.
Jebol, Longsor, Tumbang
Di Badung, sejumlah ruas jalan dilaporkan jebol setelah hujan mengguyur. Ada juga laporan pohon tumbang dan terjadi banjir di wilayah Badung Selatan. Jalan jebol terjadi di Jalan Raya Lukluk tepatnya dari Jalan Darmasaba-Lukluk. Pihak desa sudah melakukan langkah antisipasi dengan memasang tanda pembatas agar tidak dilalui kendaraan.
Jalan jebol juga terjadi di Jalan Pendet Abiansemal Badung. "Dulu di Jalan Pendet itu sudah pernah jebol. Setelahnya sudah diperbaiki pada waktu itu oleh Pemprov Bali namun kembali jebol," ujar seorang warga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, I Ketut Murdika mengaku sudah melakukan pengecekan ke lokasi. "Untuk di Abiansemal itu kewenangan pemerintah provinsi nanti karena itu Jalan Provinsi," ujarnya.
Sedangkan kerusakan di Jalan Raya Lukluk adalah kewenangan Dinas PUPR Badung. Selain jalan jebol, pohon tumbang juga terjadi pasca hujan lebat. Pohon besar tumbang di Jalan Rahayu tepatnya Jalan menuju balai Banjar Petingan, Kelurahan Kerobokan Kaja.
Sedangkan di Jembrana, hujan deras mengakibatkan tanah longsor di Banjar Dangin Tukad, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan. Warga yang tinggal di areal sana nyaris terisolasi jika tak dilakukan pembersihan material.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana, I Nyoman Winata mengatakan, tanah longsor tersebut mengakibatkan akses warga menuju wilayah usaha pertanian tertutup. Ada sekitar 10 KK warga yang hampir terisolasi. "Beruntung ada jalur alternatif yang bisa dilalui," .
Kata dia, pihak desa bersama warga akan menggelar gotong royong pembersihan kawasan atau jalur usaha tani. "Penanganannya akan dilakukan gotong royong oleh warga. Penanganan dilakukan secepatnya," tandasnya.
Sedangkan di Gianyar, hujan yang mengguyur menimbulkan bencana pohon tumbang di beberapa wilayah. Dua orang dilaporkan mengalami luka-luka saat kejadian pohon tumbang di Jalan Raya Pengosekan, Desa Mas, Ubud.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan, pasca hujan lebat pihaknya mendapatkan banyak laporan pohon tumbang. Dua di antaranya yang sudah tertangani adalah peristiwa di Jalan Raya Pengosekan.
"Panjang pohon yang tumbang mencapai 15 meter, menimpa motor dan mobil yang melintas. Beruntung tidak sampai ada korban tewas, hanya luka ringan. Pembersihan dahan pohon yang mengganggu lalu lintas sudah kami tangani kemarin malam," ujar Dibya.
Pohon tumbang yang mengganggu lalu lintas juga terjadi di Tegalalang, tepatnya di Jalan Raya Tirta Tawar. "Untuk pohon tumbang yang tidak mengganggu akses umum kita tangani hari ini. Kami prioritaskan penanganan di lokasi yang mengganggu fasilitas umum," ujar Dibya.
Ia mengatakan, potensi pohon tumbang bisa kembali terjadi. Sebab musim kemarau menyebabkan tanah kering berongga, ketika diguyur hujan, pohon akan menjadi berat dan cengkraman akar pohon tidak kuat sehingga menyebabkan pohon tumbang.
Selain itu, saat ini musim kemarau, banyak batang pohon yang kering. Ketika terkena air, akan mengalami pelapukan, kondisi ini juga menjadi pemicu pohon tumbang.
"Karena hal itu, kami harapkan masyarakat mulai melakukan pemangkasan pepohonan yang berpotensi tumbang, jangan hanya menunggu kejadian baru bergerak. Ini dilakukan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun material," ujar Dibya. (sup/ian/mpa/weg/zae)

Waspada Cuaca Ekstrem!
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menyampaikan sebagian wilayah Bali mulai memasuki musim hujan. Prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar, Kadek Setiya Wati mengatakan, sebagian lagi akan memasuki musim hujan pada November hingga Desember.
“Secara umum dari 20 zona musim (ZOM) yang ada di Bali sebanyak 10 ZOM telah memasuki awal musim hujan dan 10 ZOM lainnya diprediksi akan mulai masuk awal musim hujan pada November hingga Desember nanti,” ujar Kadek Setiya Wati.
Selain itu, adanya fenomena atmosfer lainnya yang mendukung terjadinya hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bali dalam beberapa hari ini. Fenomena atmosfer yang dimaksud antara lain aktifnya gelombang atmosfer (equatorial rossby) yang mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Bali.
Lalu adanya perlambatan angin di sekitar wilayah Bali yang mendukung pertumbuhan awan konvektif. “Sebagian wilayah Bali sudah masuk awal musim hujan dan sebagian lainnya masih dalam transisi menuju awal musim hujan. Semua wilayah Bali diprediksi akan masuk awal musim hujan pada Desember nanti,” ungkap dia.
Lalu kapan puncak musim hujan di Bali? Setiya Wati mengatakan, puncak musim hujan di Bali terjadi dalam periode Desember, Januari dan Februari. “Kemungkinan pada Januari hingga Februari 2025 nanti akan menjadi puncak musim hujan di Bali,” jelasnya.
Hal yang penting untuk diwaspadai oleh masyarakat adalah meningkatnya potensi untuk terjadi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang dan petir atau kilat serta angin puting beliung.
“Waspadai juga potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca ekstrem) yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya,” ucap Setiya Wati. (sup/ian/mpa/weg/zae)
OMBAK Ganas Terjang Rumah Hingga Tempat Ibadah, Belasan KK di Pebuahan Jembrana Terdampak! |
![]() |
---|
6 Desa Jadi Lokasi Pemasangan Sirine Peringatan Tsunami, 1976 Pernah Terjadi Gempa Besar di Seririt! |
![]() |
---|
POHON Perindang Potensi Tumbang Ditebang, BPBD Jembrana Lakukan Pendataan Sepanjang Jalur Nasional |
![]() |
---|
AMBRUK Dapur Milik Sumadia Saat Hujan Deras! Senderan Jalan Nasional di Jembrana Jebol |
![]() |
---|
TEWAS Sutriadnyani & Anaknya Terseret Arus Sungai, Hujan Deras Debit Air Sungai Seraya Meluap! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.