Bencana Alam di Bali
TEWAS Sutriadnyani & Anaknya Terseret Arus Sungai, Hujan Deras Debit Air Sungai Seraya Meluap!
Sempat dilakukan pencarian oleh warga sekitar, dan keduanya ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Ibu dan anak dilaporkan hanyut terseret arus sungai di Dusun Gambang, Desa Seraya, Kecamatan Karangasem, Minggu (6/7) sore. Sempat dilakukan pencarian oleh warga sekitar, dan keduanya ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua warga tersebut bernama Ni Luh Sutriadnyani dan anaknya, Wayan Eka. Ketika kejadian, debit air sungai meningkat setelah hujan deras. Bahkan air sungai sampai meluap ke jalan.
Ketika keduanya menyeberang melintasi sungai, derasnya air langsung menyeret tubuh ibu dan anak tersebut. Warga yang melihat kejadian itu, langsung melakukan pencarian dengan menyusuri bantaran sungai.
Baca juga: PERBAIKAN Jalan Teuku Umar Barat Dimulai Juli Ini, Pagu Anggaran Rp 23 Miliar Lebih
Baca juga: HEBOH Warga Pancasari Resah, Temukan 28 Ekor Ular Piton, Panjangnya Ada yang Mencapai 2 Meter
Warga berhasil menemukan Wayan Eka dalam keadaan meninggal. Pada wajahnya ada ditemukan luka memar, akibat terbentur setelah terseret arus. Selang sesaat kemudian warga menemukan sang ibu, Ni Luh Sutriadnyani juga dalam keadaan tak bernyawa.
"Korban ibu dan anak, ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa, Minggu (6/7).
Setelah berhasil dievakuasi warga dari sungai, keduanya dibawa ke Puskesmas Karangasem II. "Warga yang evakuasi, jenazahnya sudah dibawa ke Puskesmas Karangsem II," jelas Arimbawa
Pihak BPBD Karangasem mengimbau warga untuk waspada, dengan cuaca buruk yang terjadi beberapa hari belakangan. Serta menghindari lokasi rawan seperti sungai maupun tebing rawan longsor. (Mit)

Akses Jalan Manggis-Selat Terputus, 2 KK Mengungsi
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur wilayah Karangasem dalam beberapa hari terakhir memicu bencana tanah longsor di Banjar Dinas Batu Gede, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Minggu (6/7). Musibah ini mengakibatkan jalur penghubung antara Kecamatan Manggis dan Selat sempat tertutup total.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, menjelaskan longsoran terdiri dari tanah bercampur batu besar, menutup dua titik penting di jalan utama.
“Materialnya cukup berat dan dalam jumlah besar. Sangat sulit ditangani secara manual, apalagi kondisi tanah masih labil dan rawan longsor susulan,” ungkap Arimbawa.
Untuk membuka kembali akses jalan, pihak BPBD akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengerahkan alat berat ke lokasi. Selain mengganggu transportasi, longsor juga mengancam infrastruktur. Sebuah tiang listrik milik PLN miring dan berisiko tumbang.
Dampak lain dari bencana ini, dua keluarga yang bermukim dekat lokasi longsor memutuskan mengungsi ke rumah sanak saudara. Mereka khawatir rumahnya bisa terdampak longsor lanjutan. Arimbawa menambahkan, kawasan ini memang dikenal rawan longsor karena struktur tanahnya yang rapuh.
“Kami sudah berikan edukasi kepada warga, jika ada indikasi longsor dekat pemukiman, sebaiknya segera mencari tempat aman. Apalagi saat musim hujan seperti sekarang,” jelasnya.
Selain tanah longsor, sejumlah pohon tumbang juga dilaporkan terjadi di beberapa titik dalam beberapa hari terakhir akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah Karangasem. (mit)
POHON Perindang Potensi Tumbang Ditebang, BPBD Jembrana Lakukan Pendataan Sepanjang Jalur Nasional |
![]() |
---|
AMBRUK Dapur Milik Sumadia Saat Hujan Deras! Senderan Jalan Nasional di Jembrana Jebol |
![]() |
---|
LONGSOR Dipicu Hujan Deras di Karangasem, Akses Jalan Terputus dan Warga Mengungsi |
![]() |
---|
WASPADA! BPBD Gianyar Minta Atensi Aktivitas di Laut, Tinggi Gelombang Diprediksi Capai 4 Meter |
![]() |
---|
MESKI Kasus Longsor dan Pohon Tumbang Masih Aman, BPBD Gianyar Tekankan Agar Waspada di Laut! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.