Pilkada Bali 2024
Sorotan Debat Pilgub Bali 2024: Made Muliawan Minta Maaf Soal Salah Data & Penjelasan Giri Prasta
Debat perdana Pemilihan Gubernur 2024 atau Pilgub Bali 2024 telah dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Bali, di Sanur, Rabu
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Debat perdana Pemilihan Gubernur 2024 atau Pilgub Bali 2024 telah dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Bali, di Sanur, Rabu, 30 Oktober 2024 petang.
Dua pasangan calon (paslon) yaitu, paslon nomor urut 1 Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan paslon nomor urut 2 Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) mengikuti debat Pilgub Bali 2024.
Dalam debat Pilgub Bali 2024 ini, tajuk utama yang diusung KPU yakni menyorot soal pariwista di Bali dengan tema 'Memformat Pariwisata Bali Berkelanjutan'.
Baca juga: Debat Pilgub Bali: Saling Klaim Pembangunan Shortcut Buleleng
Isu ini dianggap sangat penting karena Bali adalah tujuan wisata internasional.
Sebagaimana debat kandidat pada umumnya, dalam rangkaian Pilgub Bali ini pun ada sesi tanya jawab antara para paslon.
Dalam sesi tanya jawab inilah, Giri Prasta mempersoalkan data yang pernah dijelaskan oleh Made Muliawan Arya atau De Gadjah.
Data tersebut dijelaskan De Gadjah dalam acara Hearing yang digelar Bali Tourism Board di Jimbaran, Jumat 25 Oktober 2024.
Peristiwa kesalahan data yang dipresentasikan oleh De Gadjah ini kembali ditanya dalam debat perdana Pilgub Bali yang digelar pada Rabu malam 30 Oktober 2024 di Sanur, Bali.
Saat sesi tanya jawab, Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2 Nyoman Giri Prasta mencecar De Gadjah dengan pertanyaan terkait dengan data kunjungan wisatawan.
Apalagi saat itu De Gadjah menyampaikan data itu di hadapan para pengusaha dan asosiasi pariwisata di Bali.
Giri Prasta mempersoalkan data yang disampaikan oleh De Gadjah bahwa ada 53 juta orang wisatawan yang datang ke Bali.
"Kalau benar ada 53 juta orang wisatawan yang datang ke Bali maka PAD Badung bisa melebihi dari Rp 30 triliun. Ini kalau berbicara tidak menggunakan data," ujar Giri.
Baca juga: Debat Pilgub Bali: Strategi Transportasi Publik Berkelanjutan untuk Bali
Mendapatkan pertanyaan tersebut, De Gadjah mengakui jika data yang dibeberkan saat pertemuan dengan elemen pariwisata Bali itu salah.
De Gadjah juga secara jujur mengakui bahwa penyampaian materi yang salah tersebut sempat menjadi viral di media sosial dan menjadi meme dari para netizen.
De Gadjah meminta maaf atas insiden tersebut sebab telah membuat rakyat Bali bingung dengan data yang ada.
"Saya sudah menyampaikan bahwa saya akui saya salah data. Kami salah menyebutkan angka data kunjungan ke Bali," ujar De Gadjah.
Ia juga menyampaikan jika kesalahan data tersebut bukanlah hal yang substansial sebab Bali butuh kualitas pariwisata dan bukan kuantitas.
Quality tourism itu lebih penting agar Bali tidak dipenuhi oleh wisatawan yang tidak berkualitas.
Mendapat penjelasan De Gadjah, Giri Prasta pun menjelaskan data yang sesungguhnya.
Menurut Giri Prasta, data yang sesungguhnya adalah Indonesia menargetkan 14 juta wisatawan.
Dari data tersebut, Bali ditargetkan sebesar 53 persen sebagai penyumbang wisatawan di Indonesia.
Artinya, Bali harus menarik wisatawan lebih dari 7 juta lebih wisatawan untuk memenuhi target kunjungan nasional.
Saat ini baru tercapai sebesar 6,8 juta orang wisatawan yang datang ke Bali.
Strategi Paslon Pilgub Bali Hadapi Pergeseran Karakter Budaya Masyarakat Bali
Pergeseran karakter masyarakat Bali akibat pengaruh modernisasi menjadi perhatian utama kedua pasangan calon dalam Pilgub Bali 2024.
Pada debat yang digelar di Prime Plaza Hotel Sanur, Paslon Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) mengemukakan strategi mereka untuk menjaga dan memperkuat budaya Bali agar tetap lestari di tengah perubahan zaman
Made Muliawan Arya, calon gubernur dari Paslon 01 (Mulia-PAS), memperkenalkan program andalan mereka, "Bali Metaksu," sebagai solusi untuk menjaga karakter dan nilai-nilai budaya Bali.
Melalui program ini, Mulia-PAS berencana memberikan subsidi dan bantuan anggaran khusus untuk pendidikan kesenian, termasuk pelatihan untuk seni tradisional seperti topeng, wayang, barong, dan tari upacara lainnya.
"Kami ingin memberikan ruang dan dukungan finansial bagi seniman-seniman yang mengabdikan diri dalam kesenian tradisional. Dengan bantuan ini, mereka dapat terus melestarikan seni budaya Bali, khususnya dalam upacara adat," jelas Made Muliawan Arya atau De Gadjah.
Baca juga: Hasil Debat Pilgub Bali 2024: Adu Gagasan Antara Peningkatan Tata Kelola vs Pemerataan Wisata Bali
Selain itu, Mulia-PAS juga berkomitmen untuk meningkatkan pementasan seni secara rutin melalui fasilitas yang memadai.
Hal ini akan memberikan kesempatan bagi para seniman muda berbakat untuk unjuk gigi dan mengembangkan kemampuan mereka. Menurut Muliawan, hal tersebut juga bisa menarik minat generasi muda terhadap seni tradisional Bali.
Di bidang pendidikan, Paslon Mulia-PAS akan memasukkan pelajaran budaya Bali sebagai mata pelajaran wajib di sekolah, mulai dari SD hingga SMP.
"Kita harus mengenalkan budaya Bali sejak dini, dari bahasa hingga tari-tarian. Pendidikan karakter ini tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga orang tua dan masyarakat," ujar Muliawan.
Sebagai bagian dari program tersebut, Paslon Mulia-PAS juga berkomitmen untuk memperhatikan kesejahteraan tokoh-tokoh adat, seperti sulinggih, pemangku, pecalang, serta Sekaa Teruna Teruni (STT), dengan memberikan bantuan khusus yang dapat mendukung peran mereka dalam menjaga tradisi Bali.
Sementara itu, Wayan Koster, calon gubernur dari Paslon 02, kemudian bertanya kepada De Gadjah.
"Apa basis mengembangkan karakter dan jati diri sesuai budaya Bali?"
De Gadjah melanjutkan, ia menganggap bahwa pengembangan karakter dan jati diri Bali harus berlandaskan pada nilai-nilai adat dan budaya yang kuat.
"Pengembangan karakter masyarakat Bali harus dimulai dari pendidikan usia dini, didukung oleh lingkungan, serta peran aktif orang tua dan masyarakat sekitar," kata katanya.
Menurutnya, pendidikan yang berorientasi pada budaya Bali perlu ditanamkan sejak usia dini, agar anak-anak Bali tumbuh dengan pemahaman dan kecintaan terhadap warisan leluhur mereka.
Ia juga menekankan pentingnya menyediakan ruang dan fasilitas bagi generasi muda untuk berkreasi dan tampil, sehingga mereka lebih menghargai dan merasa bangga akan budaya Bali. (*)
Pilgub Bali 2024
Pilkada Bali 2024
KPUD
Made Muliawan Arya
Putu Agus Suradnyana
Wayan Koster
Nyoman Giri Prasta
De Gadjah
Ditetapkan Sebagai Paslon Terpilih, Jaya-Wibawa Akan Rangkul Paslon Abdi Bangun Denpasar |
![]() |
---|
Sutjidra - Supriatna Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Buleleng 2024 |
![]() |
---|
Adi-Cipta Tak Hadir Saat KPU Tetapkan Bupati dan Wakil Bupati Badung Terpilih |
![]() |
---|
KPU Tetapkan Pemenang Pilkada Serentak 2024, Agus Mahayastra Absen, Tagel Siap Hadir |
![]() |
---|
Besok, KPU Gianyar Tetapkan Agus Mahayastra dan AA Gede Mayun Sebagai Pemenang Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.