Berita Bali

Waspada Hujan Lebat di Bali: Permukiman di Denpasar Ini Banjir, Pohon Roboh Lukai 2 Orang di Gianyar

Hujan lebat dan angin kencang dilaporkan terjadi di wilayah Kota Denpasar sejak Kamis, 31 Oktober 2024 dinihari Wita hingga menyebabkan sejumlah kawas

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ady Sucipto
istimewa
Dampak hujan deras di Kota Denpasar yang terjadi sepanjang dini hari hingga pagi tadi - Hujan Deras Landa Denpasar, Rumah di Padangsambian Terendam Banjir Setinggi Lutut 

Namun beruntung tidak terdapat korban tewas dalam peristiwa ini.

Hanya saja, dua orang dilaporkan mengalami luka ringan, saat pohon tumbang di Jalan Raya Pengosekan, Desa Mas, Ubud, Rabu sekitar pukul 21.44 Wita.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta, Kamis 31 Oktober 2024 mengatakan, pasca hujan lebat pihaknya mendapatkan banyak laporan pohon tumbang.

Dua di antaranya yang sudah tertangani adalah peristiwa di Jalan Raya Pengosekan.

Dia menjelaskan, luas areal yang terdampak akibat pohon tumbang ini mencapai 60 meter.

"Panjang pohon yang tumbang mencapai 15 meter, menimpa motor dan mobil yang kebetulan melintas. 

Beruntung tidak sampai ada korban tewas, hanya luka ringan. Pembersihan dahan pohon yang mengganggu lalu lintas sudah kami tangani kemarin malam," ujar Dibya. 

Pohon tumbang yang menganggu lalu lintas juga terjadi di Tegalalang, tepatnya di Jalan Raya Tirta Tawar. Panjang pohon 15 meter.

Untuk peristiwa di sini sudah telah ditangani.

"Untuk pohon tumbang yang tidak mengganggu akses umum kita tangani hari ini. Kita prioritaskan penanganan di lokasi yang menganggu fasilitas umum," ujar Dibya.

Baca juga: Cuaca di Bali Akhir Oktober 2024 Mulai Masuki Musim Hujan, Kabupaten Buleleng Masih Alami Kemarau

Pejabat kebencanaan bertitel sarjana kedokteran hewan tersebut mengatakan, potensi pohon tumbang bisa kembali terjadi. 

Sebab musim kemarau menyebabkan tanah kering berongga, ketika diguyur hujan, pohon akan menjadi berat dan cengkraman akar pohon tidak kua, sehingga menyebabkan pohon tumbang.

Selain itu, saat ini musim kemarau, banyak batang pohon yang kering. Ketika terkena air, akan mengalami pelapukan, kondisi ini juga menjadi pemicu pohon tumbang

"Karena hal itu, kami harapkan masyarakat mulai melakukan pemangkasan pepohonan yang berpotensi tumbang, jangan hanya menunggu kejadian baru bergerak. Ini dilakukan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun meterial," ujar Dibya.

Terkait laporan banjir dan tanah longsor, Dibya mengatakan sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan. 

"Belum ada laporan terkait banjir dan longsor, kami harapkan memang karena tidak ada kejadiannya," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved