Berita Gianyar
Cegah Pencurian Di Musim Panen, Aiptu Widastra Sambangi Tukang Panen Padi Di Ubud Bali
Dalam kunjungannya, Aiptu Widastra bertemu dengan para petani yang sedang sibuk dengan kegiatan panen.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, menjadi salah satu kawasan yang masih memiliki hektaran lahan persawahan.
Berbagai aktivitas masyarakat di sini juga masih banyak dilakukan di sawah.
Dalam menciptakan situasi ketertiban dan keamanan masyarakat (Kamtibmas) di areal persawahan, Bhabinkamtibmas Desa Singakerta Aiptu I Made Widastra, melaksanakan giat sambang petani.
Salah satu kawasan yang didatangi adalah Subak Mandi Anyar, Banjar Dauh Labak, Desa Singakerta.
Baca juga: Dinas Pertanian Bali Sebut Tak Ada Eliminasi Anjing Liar, Obat Eliminasi dan Bius Mahal
Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan memastikan hasil panen para petani aman dari pencurian, terutama di tengah musim panen padi yang sedang berlangsung, Senin 4 November 2024.
Dalam kunjungannya, Aiptu Widastra bertemu dengan para petani yang sedang sibuk dengan kegiatan panen.
Ia menyampaikan pentingnya kerja sama antara polisi dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
"Kemitraan dan kerja sama yang baik di antara semua pihak sangat penting untuk menciptakan kamtibmas yang aman," ujarnya.
Aiptu Widastra memberikan sejumlah imbauan pada para petani untuk bersama-sama menjaga keamanan di area persawahan, guna mencegah terjadinya pencurian hasil panen.
"Dengan naiknya harga beras, potensi tindak kriminal juga meningkat, termasuk aksi pencurian gabah," kata Widastra.
Ia mengingatkan para petani untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peralatan pertanian dan hasil panen mereka.
"Parkirkan kendaraan di tempat yang mudah diawasi dan gunakan kunci pengaman tambahan," imbuhnya.
Selain itu, Aiptu Widastra juga menyoroti imbas kenaikan harga beras yang dapat memicu tindak kriminal.
"Kenaikan harga beras dikhawatirkan bisa meningkatkan pencurian gabah, seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Pelaku mengangkut gabah yang sedang dijemur oleh pemiliknya," jelasnya.
Untuk mengatasi hal ini, Aiptu Widastra mengajak para petani untuk segera melapor jika menemukan hal yang mencurigakan di area persawahan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.