Berita Gianyar
Urai Kemacetan Hari Raya Manis Galungan di Gianyar, Polisi Gantikan Peran Traffic Light
Urai Kemacetan Hari Raya Manis Galungan di Gianyar, Polisi Gantikan Peran Traffic Light
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kapolres Gianyar, AKBP Chandra C Kesuma menurunkan personil dari berbagai unit, dalam menjaga dan memberikan kenyamanan masyarakat dalam merayakan Hari Manis Galungan di Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis 20 November 2025.
Kawasan yang menjadi prioritas ialah Bypass Prof Ida Bagus Mantra wilayah Pantai Lebih dan Pantai Siyut, sama-sama di wilayah Kecamatan Gianyar.
Sebab jalur tersebut selalu menjadi langganan kemacetan. Selain kemacetan disebabkan banyaknya masyarakat yang berwisata ke Pantai Lebih dan Pantai Siyut.
Baca juga: Anggota DPRD Klungkung Minta Pemda Kurangi Program Seremonial
Kemacetan parah juga terjadi karena merupakan jalur penghubung Kota Denpasar menuju Bali timur yang biasanya menjadi tujuan wisata masyarakat Bali.
Bahkan dalam mengurai kemacetan sepanjang, AKBP Chandra pun sampai menugaskan anggota untuk menggantikan peran traffic light atau biasa disebut 'lampu merah'. Sebab, jika hanya mengandalkan lampu merah, justru lalu lintas akan padat merayap.
Baca juga: Polsek Kintamani Bali Siaga Penuh, Urai Kemacetan Saat Perayaan Umanis Galungan
"Dalam momen libur Manis Galungan, kita jaga jalan-jalan supaya tidak macet. Kami evaluasi lampu merah bypass. Kami lakukan rekayasa di sana, untuk mengganti lampu dengan petugas, sehingga bisa selektif dalam mengurai kepadatan. Kalau berpangku pada lampu merah saja, tidak dapat kita cairkan. Perlu kehadiran petugas," ujar AKBP Chandra.
Kapolres juga mengatakan pihaknya telah menugaskan para Bhabinkamtibmas, untuk mengimbau aktivitas 'ngelawang' yang dilakukan oleh anak-anak. Dalam hal ini, setiap aktivitas tersebut, wajib didampingi oleh orang dewasa yang bisa mengatur lalu lintas.
Sebab selama ini, terdapat sejumlah anak yang menjadi korban jiwa dalam aktivitas ngelawang. Dimana anak yang tengah menarikan barong atau bermain gamelan, tertabrak sepeda motor. "Mari kita jalankan budaya dengan suasana aman dan damai," ajaknya.
Dikatakan bahwa, selain tradisi ngelawang. Pihaknya juga mengatensi 'tradisi' minum-minum keras saat hari raya. Dalam hal ini, pihaknya telah menurunkan Satreskrim untuk merazia Mikol tanpa izin. Namun ia menyadari pengawasan tidak bisa dilakukan maksimal. Sebab masih ada warung-warung kecil yang bisa menyembunyikan Mikol saat dirazia.
Oleh karena itu, Kapolres pun berharap prajuru maupun pecalang setempat mau ikut mengawasi masyarakatnya, agar tidak mengkonfirmasi minuman keras TK berizin atau oplosan, yang dalam membahayakan keselamatan dan menganggu Kamtibmas.
"Hari Raya, minum minuman keras,
Dari Reskrim sudah melakukan berbagai upaya terkait penjualan minuman keras. Namun kami tak bisa mengawasi secara penuh, karena ada warung-warung kecil yang menyembunyikan minumannya.
Kami juga minta bantuan pecalang untuk mengawasi. Apalagi miras ini sangat meresahkan. Terlebih lagi miras oplosan," ujarnya. (*)
| Soal Proyek Dana Desa Roboh, Perbekel Sayan Ubud Bentuk Tim, Berupaya Carikan Dana Perbaikan |
|
|---|
| Pemborong Disebut Tak Dengar Saran Prajuru, Proyek Dana Desa Di Kutuh Sayan Bali Roboh, Warga Kecewa |
|
|---|
| Kegiatan Sambang di Pantai Masceti, Satpolairud Gianyar Bali Imbau Warga Waspada Bermain Di Pantai |
|
|---|
| Upaya Berantas Narkoba, Denpom dan BNNK Gianyar Bali Razia Tempat Hiburan Malam |
|
|---|
| Denpom dan BNNK Gianyar Razia Tempat Hiburan Malam, Termasuk Prajurit TNI |
|
|---|
