Rabies di Bali
Jembrana Catat 3.792 Kasus Gigitan HPR, Dua Kasus Positif Rabies Baru di Kecamatan Melaya
Sebanyak 3.792 kasus gigitan HPR terjadi di Kabupaten Jembrana dalam kurun waktu sembilan bulan belakangan ini.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Jembrana Catat 3.792 Kasus Gigitan HPR, Dua Kasus Positif Rabies Baru di Kecamatan Melaya
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Sebanyak 3.792 kasus gigitan HPR terjadi di Kabupaten Jembrana dalam kurun waktu sembilan bulan belakangan ini.
Dinas Kesehatan Jembrana menjamin ketersedian Vaksin Anti Rabies (VAR) dan juga SAR untuk korban gigitan HPR yang mencukupi hingga akhir tahun 2024 ini.
Dan selama ini, sedikitnya ada 6.324 dosis VAR yang didistribusikan untuk masyarakat.
Baca juga: Anjing yang Serang 2 Bocah dan Lansia di Jembrana Positif Rabies
Namun begitu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan hati-hati ketika melihat HPR dengan tingkah mencurigakan dan segera melaporkan ke petugas terkait.
Jika menerima luka gigitan, segera lakukan langkah awal dan segera dibawa ke faskes terdekat untuk memperoleh layanan suntikan VAR dan SAR untuk areal risiko tinggi seperti wajah dan ujung jari.
Menurut data yang diperoleh, dalam kurun waktu sembilan bulan atau periode Januari-September 2024 ini, sedikitnya ada 3.792 orang yang mengalami gigitan hewan penular rabies (HPR).
Baca juga: NGERI, Anjing Rabies Serang Nenek dan Cucu Usia 6 Tahun di Jembrana, Korban Berikutnya Bocah 5 Tahun
Dari jumlah tersebut, 110 orang di antaranya diserang atau menerima gigitan dari HPR positif rabies.
Jumlah ini masih jauh dari tahun 2023 lalu yang mencapai 6.231 gigitan dan 187 orang diantaranya menerima gigitan dari HPR positif rabies.
Sementara, untuk HPR positif rabies tercatat sudah ada 42 kasus. Jumlah ini berkurang dibandingkan tahun 2023 lalu dalam periode yang sama tercatat ada sebanyak 73 kasus positif.
Baca juga: Anjing Serang 2 Bocah di Jembrana, Anjing Ditemukan Mati, Petugas Lakukan Vaksinasi Emergency Rabies
"Jumlah kasus gigitan tergantung dari penanganan HPR," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Made Dwipayana saat dikonfirmasi, Selasa 5 November 2024.
Dia berharap, ketika penanganan HPR di lapangan dengan maksimal, praktis kasus gigitan pada manusia juga akan menurun.
Sehingga ini harus dikerjakan bersama-sama, baik dari bidang Keswan-Kesmavet di Dinas Pertanian dan Pangan hingga masyarakat.
Terbukti, saat ini kasus gigitan cenderung menurun dari tahun sebelumnya. Sebab, kasus positif rabies juga menunjukkan tren penurunan.
Baca juga: Peringati World Rabies Day, Disperpa Badung Gelar Vaksinasi Massal, Sampai September Capai 75 Persen
"Tapi tahun ini sudah cenderung menurun dibandingkan tahun lalu. Baik itu jumlah gigitan HPR positif dan juga kasus positif rabies pada hewan," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.