Pilkada Bali 2024
Klarifikasi Kubu De Gadjah Ihwal Statement New Singapore Bandara Bali Utara, Koster Sebut Alasannya
Meski tak ada di pihak yang didukung, Koster tetap menilai dan yakin Prabowo sangat bijak dalam membangun Bali.
TRIBUN-BALI.COM - Calon Gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster justru senang dengan kedatangan Presiden Prabowo Subianto ke Bali, Minggu (3/11). Koster mengatakan, kunjungan ini menandakan Prabowo memperhatikan Bali.
Prabowo di hadapan paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan calon KIM Plus di kota dan kabupaten menyatakan akan membangun Bandara Bali Utara. Presiden juga terang-terangan mendukung Mulia-PAS agar menang dalam Pilkada Bali 2024.
Meski tak ada di pihak yang didukung, Koster tetap menilai dan yakin Prabowo sangat bijak dalam membangun Bali. Termasuk soal rencana presiden dalam membangun Bandara Bali Utara.
Koster menegaskan, ia mendukung pembangunan bandara di Buleleng. Ia sejalan dengan pikiran Prabowo. Namun saat ini, kata Koster, infrastruktur dan aksesibilitas ke lokasi Bandara Bali Utara belum siap.
Baca juga: BUNGKUS 1,45 Juta Suara & Menang di Bali, Presiden Prabowo Tegaskan Dukungan Penuh pada Mulia-PAS
Baca juga: ISU SEKSI Bandara Bali Utara, Presiden Prabowo Sebut Potensi New Singapore, Koster Buka Suara!

"Itulah sebabnya saat ini kami sedang mempersiapkan berbagai infrastruktur yang sudah kami mulai saat kami menjadi Gubernur Bali di periode pertama. Kami tetap meminta agar ini dilanjutkan saat ini," paparnya.
"Setelah semuanya siap, maka pembangunan bandara di Buleleng mau tidak mau, cepat atau lambat segera direalisasikan. Kami bangun secara bertahap. Tidak bisa langsung bangun bandara. Harus terkonsep, terencana, agar tidak mubazir, dan tidak menjadi jualan politik sesaat," sambung Koster.
Koster mengungkapkan, selama menjabat Gubernur Bali periode 2018-2023, ia sudah menyiapkan pembangunan bandara di Buleleng. Pertama adalah dengan menerbitkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali 2023-2043.
"Dalam Perda tersebut sudah mengakomodasi rencana pembangunan Bandara Baru di Buleleng. Jadi kami sudah siapkan pembangunan bandara ini sejak awal. Kami sudah melihat Bali ini jauh ke depan, 100 tahun ke depan," ujarnya.
Namun Koster meminta agar pembangunan Bandara Bali Utara harus didahului kajian komprehensif, mencakup lokasi, memastikan tidak akan merusak adat, tradisi, budaya, dan lingkungan. Memastikan manfaat ekonomi serta tidak meminggirkan masyarakat lokal.
Selain itu harus dipastikan lebih dahulu pembangunan infrastruktur penghubung ke lokasi bandara. "Justru yang harus lebih dulu dibangun adalah infrastruktur penghubung, agar bandara bisa beroperasi optimal. Jangan sampai terjadi seperti Bandara Kertajati Jawa Barat," paparnya.
"Sudah dari lima tahun selesai, tetapi belum dibangun infrastruktur sehingga tidak bisa beroperasi. Perlu juga dipikirkan sumber pembiayaan pembebasan lahan, pembangunan infrastruktur dan pembangunan bandara apakah dibiayai penuh dari APBN atau investasi. Kalau murni investasi pasti akan dihitung kelayakannya, apakah menguntungkan atau tidak," paparnya.
Kata dia, pembangunan bandara baru butuh waktu panjang, dilakukan secara bertahap, dan mengikuti kebutuhan. Kalau sudah menjadi kebutuhan dan semuanya siap, maka pembangunan bandara pasti akan berjalan.
"Jadi intinya kami sejalan dengan Presiden Prabowo Subianto untuk bangun bandara di Buleleng. Hanya saja bertahap, regulasinya kami sudah siapkan. Demi Bali kami siap laksanakan," ungkap Koster.
Koster mengapresiasi kunjungan Prabowo ke Bali di tengah kesibukan sebagai presiden. Kata Koster, kedatangan presiden meski dalam waktu yang singkat adalah bukti bahwa Bali itu sangat penting untuk Pemerintah Pusat.
Ia yakin Prabowo bisa melihat persoalan Bali secara lebih dekat dan lebih dalam. Koster berharap agar Prabowo bisa berkontribusi membangun Bali dalam hal infrastruktur.
"Dengan dukungan Pemerintah pusat melalui APBN untuk membangun infrastruktur di Bali agar pariwisata Bali berkelanjutan dan ekonomi Bali semakin maju," ungkapnya.
Sementara itu, Komandan Pemenangan Mulia-PAS, I Kadek Rambo Prasetya meluruskan pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang akan menjadikan Bali sebagai The New Singapore atau The New Hong Kong.
Sekretaris Jenderal Gerindra Bali itu mengatakan yang dimaksud Prabowo itu bukanlah ingin mengubah Bali seperti Singapura baru. Kata dia, Prabowo bermaksud menjelaskan bandara yang dibangun bernuansa modern dan canggih seperti di Singapura atau Hongkong.
“Keunggulan saudara, keunggulan Indonesia, keunggulan Nusantara, keunggulan Bali adalah budayanya. Budayanya ini dijaga,” kata Presiden Prabowo saat pertemuan di Warung Bendega.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun juga setuju dengan pembangunan Bandara Bali Utara. Ia mengatakan pembangunan Bandara Bali Utara penting dilakukan karena jumlah runway Bandara Ngurah Rai terbatas.
“Sehingga tentu dengan adanya pembangunan ini kan aksesnya terbagi mungkin wisatawan asing turun di sana domestiknya Bandara Ngurah Rai itukan perlu pengkajian lebih dalam lagi,” kata Pemayun.
Kata dia, yang jelas ini untuk menguraikan kemacetan agar tidak terkonsentrasi di Bali Selatan. Hal ini juga disebabkan karena Bandara Ngurah Rai diapit kawasan wisata Kuta dan Jimbaran dan tempat lalu lalang menuju ke Nusa Dua.
Apakah dengan pembangunan Bandara Bali Utara ini akan meratakan wisatawan? “Tentu wisatawan kan mencari aksesibilitas jadi pembagiannya Bali utara dan Bali Barat tergantung bagaimana menyikapi itu yang jelas dengan adanya bandara multiplier effect-nya besar,” katanya.
Tjok Pemayun mengatakan, pembangunan Bandara Bali Utara juga dinilai dapat mencegah overtourism. “Karena biasanya pengusaha dan wisatawan mencari akses yang dekat disana,” demikian paparnya.
“Karena jalan tidak bisa diperlebar lagi dan kendaraan terus bertambah seiring dengan jumlah kunjungan wisatawan. Transportasi tentu ini kita perlu menunggu bagaimana hasil kajian ini seperti apa,” sambung dia.
BTB: Ada yang Lebih Urgen
Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana alias Gus Agung menyatakan, saat ini ada yang lebih urgen dari bandara. Kata dia Bali butuh dukungan infrastruktur transportasi yang memadai. “Pemerintah Pusat wajib mendukung pengembangan infrastruktur jalan dan transportasi publik di Bali untuk mengakomodasi kebutuhan wisatawan dan masyarakat lokal,” kata Gus Agung.
Anggaran pemerintah provinsi dan kabupaten tidak mencukupi untuk membangun jalan yang memadai, transportasi umum yang modern, dan aksesibilitas yang lebih baik ke kawasan wisata terpencil. “Infrastruktur yang lebih baik akan membantu mengurangi kemacetan dan meningkatkan pengalaman wisatawan sehingga mendorong wisatawan yang berkualitas tetap berkunjung,” imbuhnya.
Ia mengatakan, pembangunan infrastruktur yang memadai dari barat ke timur dan selatan ke utara akan mendorong pemerataan kemajuan di sembilan kabupaten Kota di Bali. “Mengurangi overtourism (pembangunan infrastruktur memadai) yang terjadi di beberapa destinasi wisata di daerah Selatan Provinsi Bali,” demikian ia menjelaskan. (sup/gus/sar)
Ditetapkan Sebagai Paslon Terpilih, Jaya-Wibawa Akan Rangkul Paslon Abdi Bangun Denpasar |
![]() |
---|
Sutjidra - Supriatna Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Buleleng 2024 |
![]() |
---|
Adi-Cipta Tak Hadir Saat KPU Tetapkan Bupati dan Wakil Bupati Badung Terpilih |
![]() |
---|
KPU Tetapkan Pemenang Pilkada Serentak 2024, Agus Mahayastra Absen, Tagel Siap Hadir |
![]() |
---|
Besok, KPU Gianyar Tetapkan Agus Mahayastra dan AA Gede Mayun Sebagai Pemenang Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.