Pilkada Bali 2024

UNGKAP Fakta ini, Wayan Koster Ngaku Malu, Ini Solusinya Jika Jadi Gubernur Bali

UNGKAP Fakta ini, Wayan Koster Ngaku Malu, Ini Solusinya Jika Jadi Gubernur Bali

|
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Calon Gubernur Bali periode kedua, Wayan Koster memberi komentar terkait pesta kembang api yang berlangsung di Finns Beach Club saat ada upacara agama. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Calon Gubernur Bali, Wayan Koster menjanjikan pendidikan setara SMA gratis, bagi masyarakat Pulau Dewata.

Tak hanya itu, calon Gubernur Bali petahana ini juga ingin menerapkan digitalisasi pendidikan di perguruan tinggi

Hal ini terungkap dalam acara uji publik Calon Pemimpin Pulau Dewata Bali Tahun 2024, yang digelar Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) pada Rabu (6/11/2024).

Baca juga: Mencuat Kabar OTT Perbekel Bongkasa Ketut Luki di Puspem Badung, Diminta Keluar Saat Kegiatan

Acara ini menghadirkan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Bali, Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta. 

Koster yang mendapat pertanyaan program unggulan di bidang pendidikan.

Pada kesempatan itu, Koster menegaskan akan berupaya memperluas akses dengan membangun sarana prasarana di tingkat SMA/SMK. 

Baca juga: Ditangkap Bareng Ayu di EC Karaoke, Oknum Anggota Polresta Denpasar Terlibat Jaringan Narkoba?

Hal ini lantaran rata-rata lulusan anak-anak di Bali masih dibawah SMA.

"Malu kita sebagai daerah wisata yang kaya raya di permukaan, tapi kenyataan SDM kita kurang bagus," ucap Koster .

Koster juga menyebut jumlah siswa SMA/SMK di Bali sebanyak 180 ribu lebih siswa.

Di mana 18 ribu diantaranya terkategori miskin

"Maka yang miskin ini, 18 ribu ini, akan kami gratiskan di seluruh Bali. Kemudian akan didorong ke perguruan tinggi.

Sehingga meningkatkan angka partisipasi masuk ke perguruan tinggi dari 34 persen menjadi 40 persen.

Tentunya bekerjasama dengan seluruh perguruan tinggi di Bali, baik negeri maupun swasta," tegasnya. 

Untuk mendukung rencana ini, pihaknya siap memberikan subsidi pendidikan melalui hibah kepada perguruan tinggi yang ada di seluruh Bali

Koster tak memungkiri kemampuan anak-anak Bali dari sisi akademik tergolong bagus.

Namun ada penurunan dari sisi karakter, integritas dan jati diri.

"Karena itu ke depan akan dikembangkan model pembelajaran, selain yang mengikuti regulasi nasional, juga akan ditambah muatan lokal.

Sehingga orang Bali betul-betul jati dirinya kuat, berkarakter, dan berdaya saing tinggi.

Dengan demikian dia akan mampu bersaing dalam memasuki kancah global di masa depan," tegasnya. 

Begitupun dengan sistem pembelajaran akan didorong dengan menerapkan sistem digitalisasi pendidikan.

Koster juga menilai metode pembelajaran harus diubah dengan mengkombinasikan sistem konvensional dengan menerapkan teknologi modern. 

"Kita belajar dari covid. Tidak lagi semua harus tatap muka di kelas. Tapi sebagian sistem pendidikan kita bisa dilaksanakan secara virtual.

Ini yang harus kita lakukan ke depan. Sehingga menjadi lebih efisien, efektif, serta jangkauannya bisa lebih luas," ungkapnya.

Senada dengan Koster, Cawagub Bali, Nyoman Giri Prasta menilai perlunya transformasi digital pada bidang pendidikan di era 4.0 saat ini.

Terlebih dalam waktu dekat akan dihadapkan dengan era 5.0 yang berbasis kecerdasan buatan (artificial intelegent/AI). 

"Di Jepang itu sudah operasi menggunakan robot, Korea Selatan tenaga kerja dikurangi dan digantikan dengan robot AI.

Maka dari itu SDM penting. Kami di Kabupaten Badung sebelum keluarnya SIPD, kami telah menyekolahkan anak-anak berprestasi ke luar negeri.

Ada yang sekolah di Inggris, Amerika, jepang, Belanda dan Australia. Tujuan kami adalah mendapatkan SDM yang kuat dan mumpuni untuk membangun wilayah di Pulau Dewata ini," tegasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved