Berita Klungkung

Warga Tumpah Ruah Ikuti Ritual Sakral 10 Tahun Sekali di Catus Pata Klungkung

Ribuan warga memadati Catus Pata Kota Semarapura, Kamis (7/11/2024). Warga dari berbagai daerah di Bali tersebut, tampak antusias

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Prosesi melasti dan macepuk (bertemu) pralingga Ida Bhatara Pura Agung Kentel Bumi dan Pura Pasar Agung Besakih Giri Tohlangkir menuju ke Segara (pantai) Watu Klotok, Kamis (7/11/2024). 

Warga Tumpah Ruah Ikuti Ritual Sakral 10 Tahun Sekali di Catus Pata Klungkung

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Ribuan warga memadati Catus Pata Kota Semarapura, Kamis (7/11/2024).

Warga dari berbagai daerah di Bali tersebut, tampak antusias mengikuti prosesi melasti dan macepuk (bertemu) Pralingga Ida Bhatara Pura Agung Kentel Bumi dan Pura Pasar Agung Besakih Giri Tohlangkir menuju ke Segara (pantai) Watu Klotok.

Prosesi ini merupakan ritual yang digelar 10 tahun sekali, yang pelaksanaannya selalu menarik antusiasme warga. 

Baca juga: Festival Nusa Penida Dibuka Ritual Pakelem, Pentas 1.000 Penari di Terik Matahari

"Hari ini Ida Bhatara Lingsir Pura Pasar Agung Giri Tohlangkir dan Ida Bhatara Lingsir Pura Agung Kentel Bumi, serta Pura Manca Desa di wilayah Kecamatan Banjarangkan macepuk atau bertemu di Catus Pata, untuk lanjut melaksanalan ritual melasti di segara (pantai) Watu Klotok," ujar Ketua Umum Karya di Pura Kentel Gumi, Cokorda Gede Brasika Putra, Kamis (7/11/2024).

Ia menjelaskan, ritual tersebut digelar serangkaian upacara Karya Agung Panyejeg Jagat Manca Desa, Tawur Panca Bali Krama, dan Ngusaba Jagat di Pura Agung Kentel Bumi yang puncaknya berlangsung pada Sabtu, 16 November 2024 atau tepat pada Purnama Kalima. 

Baca juga: 3 Kali Ombak Besar Terjang Perahu Sulinggih! Insiden Ritual Mulang Pakelem di Laut Masceti

Serta serangkaian upakara Tawur Tabuh Gentuh, Labuh Gentuh,Wanakertih , Segara Kertih dan Purnama Kelima di Pura Pasar Agung di Karangasem. 

Ritual di kedua pura ini, juga tertuang dalam Raja Purana Pura Agung Kentel Bumi dan Raja Purana Besakih Pasar Agung.

Disebutkan setiap 10 tahun sekali digelar upacara Penyagjag Jagat, Ngusaba Tawur Labuh Gentuh dan Panca Bali Krama.

Pura tersebut juga menjadi bagian dari Tri Guna Pura atau kahyangan tiga jagat di Bali.

"Menurut Purana Pura Pasar Agung dan Purana Agung Kentel Bumi, disebutkan sebagai bagian dari Tri Guna Pura. Disebut Pura Agung Kentel Bumi disebut pusatnya Pura Puseh Jagat Bali, Pur Ulun Danu Batur sebagai Pura Desa Bale Agung jagat Bali, dan Pura Besakih senagai Pura Dalem Jagat Bali," ungkap Cokorda Gede Brasika Putra.

Baca juga: Menparekraf Bakal Tindak Lanjuti Bule yang Lakukan Ritual Aneh di Bali: Merusak Image Pariwisata

Pada melasti tersebut, iring-iringan dari Pura Kentel Bumi diikuti sebanyak 48 jempana.

Sementara dari Pura Pasar Agung sebanyak 9 jempana.

Teriknya panas matahari saat itu tidak menyurutkan antusias warga untuk menyaksikan prosesi ini.

Sekitar Pukul 11.00 Wita, iring-iringan dari Pura Agung Kentel Bumi tiba dari arah barat Catus Pata.

Iring-iringan disambut langsung ratusan penari rejang, yang ditarikan oleh guru-guru dari jenjang TK sampai SMA di Klungkung

Tidak berselang lama, dari arah utara tiba iring-iringan dari Pura Pasar Agung Giri Tohlangkir.

Suasana sakral sangat terasa, ketika jempana atau Pralingga Ida Bhatara tersebut bertemu, lalu berjalan beriringan di Catus Pata Semarapura. 

Saat itu Catur Para bak lautan manusia. Ribuan warga ikut berjalan kaki mengiringi iringan-irangan Pralingga Ida Bhatara ke arah selatan atau menuju ke Segara Pantai Watu Klotok.

"Makna dari ritual ini, yakni menyucikan pralingga Ida Bhatara dan nanti puncak upacara akan berlangsung pada Purnama Kalima pada Sabtu (16/11/2024) mendatang," ujarnya.

Tiba di Pantai Watu Klotok, dilangsungkan upacara labuh gentuh. Semua pralingga ida bhatara sekaligus 'ngupesaksi' pelaksanaan tawur labuh gentuh.

Selesai prosesi di Pantai Watu Klotok, Prelingga Ida Bhatara Pura Agung Kentel Gumi dan Pura Pasar Agung Giri Tohlangkir distanakan di Pura Agung Kentel Gumi. Sebelum distanakan, digelar ritual memasar di simpang empat Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan.

Sementara Pralingga Ida Bhatara Pura Pasar Agung Giri Tohlangkir kembali ke Karangasem, Jumat (8/11) pagi. (*)

 

Berita lainnya di Ritual

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved