Berita Kesehatan

Pelatihan Bantuan Hidup Dasar untuk Masyarakat Awam Digelar di SMAN 1 Kuta

Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Regional Bali bekerja sama dengan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Provinsi

Istimewa
Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Regional Bali bekerja sama dengan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Provinsi Bali menyelenggarakan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD), Jumat 8 November 2024 

Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk Masyarakat Awam Digelar di SMAN 1 Kuta


TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Regional Bali bekerja sama dengan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Provinsi Bali menyelenggarakan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi masyarakat awam.

Acara ini berlangsung di SMAN 1 Kuta, Jumat (8/11), dan dihadiri oleh 250 siswa yang antusias mempelajari keterampilan dasar dalam menghadapi situasi darurat medis. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan tentang langkah-langkah pertolongan pertama yang penting dilakukan dalam kondisi gawat darurat.

Pelatihan ini dipimpin oleh dr. I Wayan Surya Sedana, Pelaksana Tugas (Plt) Koordinator Pusat Krisis Kesehatan Regional Bali. Beliau menyampaikan pentingnya kemampuan Bantuan Hidup Dasar bagi masyarakat, terutama dalam situasi kritis yang membutuhkan tindakan cepat.

HIPGABI Provinsi Bali menyelenggarakan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar
usat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Regional Bali bekerja sama dengan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Provinsi Bali menyelenggarakan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD), di SMAN 1 Kuta, Jumat 8 November 2024

Dalam sambutannya, dr. Surya menyebut bahwa keterampilan ini sangat penting agar masyarakat awam, khususnya pelajar, mampu menjadi responder pertama ketika menemukan korban yang membutuhkan pertolongan segera.

Menurut dr. Surya, pelatihan BHD ini mencakup berbagai teknik dasar seperti melakukan kompresi dada, memberikan napas buatan, serta mengenali tanda-tanda henti jantung dan henti napas.

Para siswa juga diberikan simulasi situasi darurat agar dapat berlatih langsung menangani kondisi darurat. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu siswa menguasai teknik-teknik dasar yang bisa menyelamatkan nyawa orang lain sebelum tenaga medis profesional tiba di lokasi.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat awam, terutama pelajar, akan lebih memahami tindakan apa yang harus dilakukan apabila mereka menemui seseorang dalam situasi darurat medis.

"Kami berharap kegiatan ini dapat menanamkan kesadaran pada masyarakat umum akan pentingnya pertolongan pertama. Bantuan sederhana yang tepat waktu dapat membuat perbedaan besar bagi keselamatan korban," tambah dr. Surya.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari para peserta yang merasa terbantu dengan pelatihan ini. Banyak siswa yang menyampaikan bahwa pengetahuan yang mereka dapatkan hari ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka di kemudian hari.

Penyelenggara pun berharap pelatihan semacam ini dapat terus diadakan di berbagai sekolah lain di Bali, sehingga semakin banyak masyarakat yang memiliki kesiapan dalam menghadapi keadaan darurat medis. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved