Berita Jembrana

65 Kasus Baru HIV/AIDS Ditemukan di Jembrana, Didominasi Usia Produktif

Kasus HIV/AIDS di Jembrana terus ditemukan setiap tahunnya. Di tahun 2024, sedikitnya sudah ada 65 orang baru menjadi penderita.

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Made Dwipayana saat memberikan keterangan terkait perkembangan kasus HIV/AIDS di Jembrana, Jumat 8 November 2024 kemarin. 

65 Kasus Baru HIV/AIDS Ditemukan di Jembrana, Didominasi Usia Produktif

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Kasus HIV/AIDS di Jembrana terus ditemukan setiap tahunnya.

Di tahun 2024, sedikitnya sudah ada 65 orang baru yang diketahui menjadi penderita penyakit serius ini.

Bahkan, sebagian di antaranya atau sekitar 10 persen dari total adalah orang dengan usia 11-20 tahun.

Menurut data yang berhasil diperoleh dari Dinas Kesehatan Jembrana, jumlah kasus baru periode Januari-Oktober 2024 ini tercatat ada 65 kasus.

Baca juga: Data Terbaru Dinkes Gianyar, Kasus HIV Capai 741 Kasus, Sediakan Akses Pengobatan ARV

Dan dari total jumlah tersebut, 47 orang di antaranya penderita HIV dan 18 orang di antaranya penderita AIDS.

Jika dari rentang usianya, pengidap didominasi oleh usia produktif yakni usia 20-40 tahun.

"Yang kita khawatirkan sekarang adalah beberapa kasus muncul ke anak usia muda. Yakni dengan usia 18-35 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Made Dwipayana saat dikonfirmasi. 

Baca juga: Sepanjang 2020-2024, HIV di Gianyar Capai  741 Kasus

Menurutnya, saat ini mereka yang diketahui mengidap penyakit serius ini didominasi oleh mereka yang masih pada usia produktif.

Di sisi lain, dari sekian kasus yang muncul, ia juga memiliki kekhawatiran lain bahwa dalam beberapa kasus penderita HIV juga terkena TBC

"Ketika mereka yang sebagai penderita HIV ditambah TBC, ini dikawatirkan menyebabkan kondisi atau imunitas pasien semakin menurun. Sehingga akan berdampak kepada peningkatan angka kematiannya," jelasnya.

Baca juga: 989 Kasus HIV Baru Ditemukan di Bali Januari-Juni 2024, Simak Penjelasannya

Sehingga, kata dia, pihaknya saat ini gencar melakukan lokalisisi terhadap kemunculan kasus TBC.

Ketika ditemukan, pihaknya memberikan edukasi serta pemahaman kepada penderita agar mengefektifkan penanganannya.

"Dengan harapan penanganan penyakit (TBC) ini bisa diefektifkan," tegasnya. 

"Dalam penanganannya, penemuan kasus yang paling utama. Sehingga kita bisa memangkas (kasus) yang di bawah agar semua terungkap."

Baca juga: Data Terbaru Dinkes Gianyar, Kasus HIV Capai 741 Kasus, Sediakan Akses Pengobatan ARV

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved