Penemuan Mayat di Bali

MAYAT Kondisi Mengenaskan di Taman Pancing adalah Komang Asmara, Kesehariannya Sebagai Juru Parkir

Kepastian ini disampaikan Perbekel Dangin Puri Kauh, Ida Bagus Gana Putra. Komang Asmara sehari-harinya adalah tukang parkir.

istimewa
IDENTIFIKASI MAYAT - Polisi saat menggelar identifikasi penemuan mayat diduga korban pembunuhan di wilayah Taman Pancing, Desa Pemogan, Denpasar, Kamis (7/11). 

TRIBUN-BALI.COM  - Identitas mayat yang ditemukan di bantaran Sungai Taman Pancing, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, terungkap. Korban bernama I Komang Agus Asmara Putra, warga Banjar Pucak Sari, Desa Dangin Puri Kauh, Denpasar.

Kepastian ini disampaikan Perbekel Dangin Puri Kauh, Ida Bagus Gana Putra. Komang Asmara sehari-harinya adalah tukang parkir. Pria berusia 25 tahun itu sedikit mengidap gangguan mental.

Ia mengatakan, kakak korban bernama I Made Sudarsana (37) juga memastikan bahwa korban adalah adiknya. "Benar (korban), itu warga saya," ungkap Ida Bagus Gana saat dikonfirmasi Tribun Bali, Jumat (8/11).

Baca juga: Satpol PP Denpasar Atensi Khusus Kasus di Taman Pancing Pemogan, Godok Rencana Preventif & Jam Malam

Baca juga: 17 Pelamar PPPK di Buleleng Akhirnya Lolos Setelah Masa Sanggah

Polisi mengamankan lokasi temuan mayat tanpa identitas di Taman Pancing, Denpasar, Bali, Kamis 7 November 2024. Mayat di Taman Pancing Adalah Komang Asmara, Perbekel: Dia Warga Saya, Kesehariannya Juru Parkir 
Polisi mengamankan lokasi temuan mayat tanpa identitas di Taman Pancing, Denpasar, Bali, Kamis 7 November 2024. Mayat di Taman Pancing Adalah Komang Asmara, Perbekel: Dia Warga Saya, Kesehariannya Juru Parkir  (Tribun Bali/Adrian)

Ida Bagus Gana mengatakan, Komang Asmara sehari-harinya bekerja sebagai tukang parkir daerah Banjar Balun, Pemecutan Kaja. Ia kaget saat mendengar warganya menjadi korban dugaan pembunuhan.

Meski memiliki gangguan mental, sosok Komang Asmara dikenal tidak banyak tingkah dengan orang lain. Ida Bagus Gana kerap melihat Komang Asmara sehari-hari di sekitar tempat kerjanya.

"Dia (Komang Asmara) masih bisa diajak komunikasi meski memiliki sedikit keterbelakangan mental, biasa saya lihat di sekitar kantor, tidak jauh-jauh dari rumahnya," bebernya.

Setelah terkuak identitas korban, kini polisi masih menyelidiki latar belakang dugaan pembunuhan pada korban dengan memeriksa saksi-saksi, termasuk apakah korban memiliki persoalan dengan orang lain.

Diberitakan sebelumnya, mayat pria ditemukan tergeletak di bantaran Sungai Taman Pancing, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Kamis (7/11). Ada luka gorok di bagian lehernya. Polisi menduga mayat tersebut korban pembunuhan.

Polisi datang ke lokasi dan memasang garis. Tim Inafis melakukan pemeriksaan. Kabar ini tersiar cepat. Warga pun berduyun berdatangan, mereka penasaran ingin melihat korban.

Mayat ditemukan tergeletak di rerumputan bantaran sungai mengenakan kaus hitam dan celana panjang berwarna abu-abu. Mayat itu ditutup dengan kain selimut. "Kondisinya (mayat) ada darah," ujar seorang warga di lokasi kejadian.

Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, polisi menduga mayat itu adalah korban tindak kekerasan atau pembunuhan. Sayangnya tak ada identitas maupun barang pribadi milik korban seperti dompet dan handphone yang bisa dijadikan petunjuk.

"Korban meninggal dunia yang terindikasi tindak kekerasan. Korban nihil identitas, nihil dompet dan nihil membawa ponsel. Benar (dugaan pembunuhan)," kata Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi.

Mayat itu pertama kali diketahui oleh warga yang sedang jogging sekitar pukul 07.00 Wita kemarin. Sempat disangka tertidur di pinggir sungai, namun saat didekati, rupanya ada bercak darah dan luka-luka. (ian)

Penemuan jenazah Mr X di kawasan Taman Pancing pagi ini, Kamis 7 November 2024.
Penemuan jenazah Mr X di kawasan Taman Pancing pagi ini, Kamis 7 November 2024. (Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro)

 

Luka Gorok di Bagian Leher

Sebelumnya, mayat pria tergeletak di bantaran sungai Taman Pancing Timur, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Kamis (7/11). Ada luka gorok di bagian lehernya. Polisi menduga mayat tersebut korban pembunuhan

Polisi datang ke lokasi dan memasang garis. Tim Inafis melakukan pemeriksaan. Kabar ini tersiar cepat. Warga berduyun berdatangan, mereka penasaran ingin melihat korban.

Mayat ditemukan tergeletak di rerumputan bantaran sungai mengenakan kaus hitam dan celana panjang berwarna abu-abu. Mayat itu ditutup dengan kain selimut. "Kondisinya (mayat) ada darah," ujar seorang warga di lokasi kejadian.

Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Herson Djuanda bersama Kanit Reskrim Iptu Nur Habib Aulia juga hadir langsung ke lokasi. Hingga berita ini diturunkan, polisi masih mendalami penyebab kematian korban.

Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, polisi menduga mayat itu adalah korban tindak kekerasan atau pembunuhan. Sayangnya tak ada identitas maupun barang pribadi milik korban seperti dompet dan handphone yang bisa dijadikan petunjuk.

"Korban meninggal dunia yang terindikasi tindak kekerasan. Korban nihil identitas, nihil dompet dan nihil membawa ponsel. Benar (dugaan pembunuhan)," kata Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi.

Mayat itu pertama kali diketahui oleh warga yang sedang jogging sekitar pukul 07.00 Wita kemarin. Sempat disangka tertidur di pinggir sungai, namun saat didekati, rupanya ada bercak darah dan luka-luka.

Kepala Lingkungan Dalem Kusuma Sari, Desa Pemogan, Agus Indrayana memastikan, korban bukanl warganya. Ia mengaku tidak mengenali korban. Kepala Desa Pemogan, Made Suwirya juga memastikan korban bukan warganya.

"Jenazah yang ditemukan bukan warga kami, korban diperkirakan dari luar Desa Pemogan, kondisinya berlumuran darah" demikian ungkap Made Suwirya.

Ia mengatakan, saat dilakukan pemeriksaan, polisi tidak menemukan identitas apapun sementara itu warga di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) juga tidak ada yang mengenali korban.

Kata dia, kepala lingkungan di daerah sekitar juga tidak ada yang melaporkan warganya hilang. "Korban tanpa identitas, warga sekitar juga tidak ada yang mengenali," demikian kata dia.

Dari penemuan mayat ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, yakni sepasang sandal jepit hitam yang terkena ceceran darah. Dua botol minuman plastik yang terkena bercak darah, serta beberapa helai daun mangga kering yang juga terkena bercak darah.

"Mengingat korban nihil identitas ditemukan di tempat kejadian dan pada badan korban, maka akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh Unit Reskrim," kata AKP I Ketut Sukadi. (ian)

Penemuan jenazah Mr X di kawasan Taman Pancing pagi ini, Kamis 7 November 2024.
Penemuan jenazah Mr X di kawasan Taman Pancing pagi ini, Kamis 7 November 2024. (Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro)

Pengerahan Anjing Pelacak

Polisi masih berusaha mencari petunjuk kasus penemuan mayat diduga korban pembunuhan di bantaran Sungai Taman Pancing Timur, Desa Pemogan, Denpasar Selatan. Kasus ini kini ditangani unit Reskrim karena mengarah kepada pembunuhan setelah ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Polisi juga mengerahkan anjing pelacak unit K-9 untuk membantu dalam pengungkapan kasus ini. Anjing berjenis Doberman warna cokelat dengan tali warna merah tersebut mengitari seputaran lokasi penemuan mayat. Anjing mengendus jejak-jejak yang dimungkinkan bisa menjadi petunjuk.

Turunnya unit K-9 juga menyita perhatian masyarakat yang menyaksikan proses penyelidikan ini sementara polisi sudah memasang garis polisi di TKP. Karena dikhawatirkan mengganggu, aparat mengusir masyarakat agar tidak terlalu mendekat ke TKP. "Yang tidak berkepentingan mohon minggir terlebih dahulu," ujar petugas memberikan arahan.

Unit K-9 melacak hingga radius belasan meter dari titik mayat itu ditemukan tepat di pinggir tembok. Petugas berupaya menemukan bukti dan deteksi bau. Jenazah saat ini sudah dievakuasi menggunakan ambulans PMI ke RSUP Prof Ngoerah.  Korban diperkirakan berusia kurang lebih 45 tahun.

Kepala Lingkungan Dalem Kusuma Sari, Desa Pemogan, Agus Indrayana menerima laporan kejadian penemuan jenazah tersebut dari warga bernama Putu Subagia sekitar pukul 07.30 Wita. Setelah dicek, pada korban terdapat luka pada leher dan pelipis "Korban ditemukan ditemukan dekat tembok, terdapat darah di tubuhnya," kata Agus.

Warga di sekitar lokasi kejadian juga tidak ada yang mendengar adanya keributan orang berselisih atau teriakan-teriakan sebelum kejadian ini. Kepala lingkungan pun juga juga tidak mengenali korban. Kata Agus, korban merupakan warga di luar lingkungan atau Desa Pemogan. (ian)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved