Pilkada Bali 2024
Generasi Muda Bali Minta Koster-Giri Lestarikan Bali dengan Nangun Sat Kerti Loka Bali
Nangun Sat Kerthi Loka Bali merupakan visi pembangunan Bali yang menjaga kesucian dan keharmonisan alam, manusia
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Generasi muda Bali meminta Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor 2, Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) tetap membangun Bali dengan visi Nangun Sat Kerti Loka Bali.
Apa yang telah dilakukan Gubernur Bali 2018-2023, Wayan Koster, dinilai membuat Bali lestari atau ajeg.
Pesan ini diserap Koster ketika berdiskusi dengan kaum Milenial dan Gen Z di Buleleng dalam tajuk Diskusi Memikat (Sikat) belum lama ini.
Kadek Vendi Wirawan, seorang generasi muda yang menghadiri acara tersebut mengatakan generasi muda ingin tahu tentang keterlibatan mereka dalam program pembangunan di Bali.
Baca juga: Koster-Giri Siap Mundur Jika Ingkar! Kontestan Pilgub Bak Pemanasan Jelang Debat Pilkada Bali 2024
Apalagi, persentase pemilih muda di Bali cukup tinggi.
Gen Z sebanyak 22 persen dan 29 persen pemilih Milenial.
Ia menyebut jika generasi muda ingin tahu lebih dalam tentang program-program Paslon dalam membangun Bali yang melibatkan generasi muda.
Bahkan, mereka ingin tahu terkait kebijakan yang diambil dan dijalankan melibatkan kontribusi generasi muda.
"Sebanyak 22 persen dan 29 persen pemilih itu ada keterlibatan generasi muda Gen Z dan kaum Milenial. Harapan ke depan kami kepada bapak (Koster,red), selaku Paslon untuk pemilihan Gubernur dan juga pemilihan Bupati untuk bagaimana keterlibatan kaum muda ini dalam membuat kebijakan strategis atau novelty untuk kemajuan Bali yang tetap lestari atau ajeg," kata Kadek Vendi Wirawan.
Tentunya saran dia, kebijakan strategis itu yang selaras dengan program pembangunan dengan visi Nangun Sat Kerti Loka Bali yang telah berjalan selama ini.
"Kebijakan strategis yang tetap mempertahankan tradisi di Bali seperti program kerja bapak (Koster,red) yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, kaum Milenial dan Gen Z memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tentang suatu program.
Sehingga mereka ingin mendapat penjelasan mendalam sebelum memutuskan menentukan pemimpin Bali ke depan.
"Generasi muda ini kaum rebahan tapi rasa ingin tahunya sangat tinggi," katanya.
Dalam kesempatan itu, Koster langsung menanggapi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.