Polisi Kawal Distribusi Logistik Pilkada 2024 di Jembrana,  2 TPS Dipindah Karena Alasan Tertentu

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Satu per satu logistik untuk proses pemungutan suara Pilkada Serentak 2024, Selasa 26 November 2024.

Selanjutnya, logistik ini didistribusikan ke 487 TPS yang ada di Gumi Makepung ini dengan dikawal ketat pihak kepolisian.

Diharapkan seluruh proses dari distribusi, persiapan, pemungutan hingga penghitungan suara dapat berjalan aman dan lancar. 

Baca juga: ADA APA? Jelang Pencoblosan Kapolda Bali Singgung Premanisme, TPS Jadi Sorotan

Disisi lain, KPU juga memusnahkan ratusan surat suara yang masuk kategori rusak. Total ada 422 surat suara baik Pilgub dan Pilbup yang dimusnahkan dengan cara dibakar ke dalam tong.

Menurut data yang berhasil diperoleh, total kotak suara yang didistribusikan adalah sebanyak 974 buah. Rinciannya, 487 kotak suara untuk Pemilihan Gubernur dan sebanyak 487 kotak suara untuk Pemilihan Bupati.

Baca juga: SALING LAPOR! Mulia-PAS dan Koster-Giri Ngegas di Polda Bali, Ini Catatan Lengkap Laporan 2 Kubu

Seluruhnya tersebut di 51 Desa/Kelurahan yang ada di Jembrana.

Ketua KPU Jembrana, I Ketut Adi Sanjaya mengatakan, proses distribusi logistik dilakukan secara serentak sudah dilakukan. Total ada 19 kendaraan truk lengkap dengan pengaman yakni terpal telah menuju masing-masing desa. 

"Sebagai antisipasi ketika terjadi hujan, kita sudah lakukan koordinasi dengan kepolisian dan perhubungan untuk menyediakan terpal. Selain itu logistik berupa kotak suara dan surat suara juga sudah dibungkus plastik tebal," kata Adi Sanjaya saat dikonfirmasi, Selasa 26 November 2024. 

Dia melanjutkan, untuk persiapan TPS sudah mulai dilakukan oleh masing-masing KPPS. Nantinya, kita juga akan cek langsung sejumlah TPS untuk memastikan kesiapan menyambut hari pemungutan suara. 

Disinggung mengenai adanya pergeseran lokasi TPS, Adi Sanjaya menyebutkan pada pemilihan tahun ini ada dua TPS yang lokasinya digeser. Pertama di TPS 10 Desa Yehembang Kecamatan Mendoyo karena lokasi awal belum selesai dibangun sehingga digeser sekitar 100 meter. Secara umum, tempat yang baru sudah memenuhi syarat yakni menggunakan balai tempek. 

"Kemudian ada TPS di Desa Pengambengan. Kemarin lokasinya di lapangan. Karena musim hujan ditakutkan ada bencana banjir dan lainnya sehingga dipindah ke sebuah ruko kosong. Sesuai aturan diperbolehkan karena tidak terafiliasi terhadap salah satu Paslon," jelasnya.