Bencana Alam di Bali
Kerugian Sementara Ditaksir Rp225 Juta, 32 Peristiwa Bencana Alam Dampak Cuaca Ekstrem di Jembrana
Winata melanjutkan, dari puluhan peristiwa tersebut, bencana pohon tumbang yang paling mendominasi yakni 13 peristiwa.
TRIBUN-BALI.COM - Jumlah bencana alam dampak hujan dengan intensitas tinggi yang terdata di Kabupaten Jembrana sebanyak 32 peristiwa.
Mulai dari pohon tumbang, dahan pohon patah, banjir hingga tanah longsor. Seluruhnya merupakan dampak dari intensitas hujan yang tinggi dan terjadi dalam waktu lama.
Menurut data yang berhasil diperoleh Tribun Bali, peristiwa bencana alam pohon tumbang yang paling mendominasi tersebar di berbagai wilayah.
Rinciannya, 13 peristiwa pohon tumbang, 7 titik lokasi peristiwa banjir, 5 peristiwa tanah longsor, 4 peristiwa dahan pohon patah, 1 peristiwa rumah tersambar petir dan 2 peristiwa rumah rusak akibat angin kencang. Dari jumlah peristiwa tersebut, kerugian material sementara ditaksir mencapai Rp 225 juta.
“Data awal yang kami terima kemarin ada 25 peristiwa. Kemudian ada tambahan laporan menjadi 32 peristiwa,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, I Nyoman Winata saat dikonfirmasi, Senin (2/12).
Baca juga: TRAGIS! Siswi SMP di Dawan Meninggal Dunia Tersetrum & Setrika Menempel di Leher, Sukasmi Terkejut!
Baca juga: Undiksha Optimalkan Pembelajaran IPA di Kintamani, Bekali Guru Alat dan Keterampilan Praktikum

Winata melanjutkan, dari puluhan peristiwa tersebut, bencana pohon tumbang yang paling mendominasi yakni 13 peristiwa.
Hampir separuh jumlah bencana adalah peristiwa pohon tumbang yang tersebar di berbagai wilayah terutama di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk.
Kemudian ada 7 titik banjir yang terjadi. Banjir rata-rata disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama.
Selain itu juga ada karena saluran air yang tersumbat sehingga meluber hingga menggenang sampai ke rumah warga. “Kalau banjir ada puluhan KK (kepala keluarga) yang terdampak,” sebutnya.
Dia menyebutkan, dari puluhan peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, kerugian material yang ditimbulkan ditaksir mencapai Rp 225 juta.
Pasca kejadian tersebut, pihaknya bersama tim telah melakukan serangkaian penanganan dan memberikan bantuan berupa alat kebutuhan dasar seperti sembako misalnya kepada warga yang terdampak.
“Astungkara tidak ada korban jiwa. Namun secara hitungan sementara, kerugian ditaksir capai ratusan juta,” ungkapnya.
Dengan kondisi saat ini, kata dia, seluruh masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan hati-hati. Sebab, cuaca ekstrem yang terjadi bisa saja berpotensi menyebabkan berbagai peristiwa bencana alam seperti banjir, pohon tumbang hingga tanah longsor.
Sementara untuk proses penanganannya atau bantuan akan dilakukan BPBD Jembrana melalui Pemkab maupun Pemerintah Provinsi Bali.
“Kami imbau untuk tetap waspada dan hati-hati. Dan tentunya kami harap bencana alam tak sampai menimbulkan korban jiwa,” harapnya.
Sementara itu, BPBD Bali mencatatkan dampak hujan dengan intensitas tinggi dua hari di Bali. Melalui rilis tertulisnya, Kepala BPBD Bali, Made Rentin telah merangkum data kejadian bencana dan penanganan yang dilakukan oleh BPBD Provinsi Bali dan BPBD Kabupaten/Kota se-Bali pada Sabtu, 30 November 2024 hingga Minggu, 1 Desember 2024.
“Yakni, pohon tumbang sebanyak 10 titik di antaranya di Kabupaten Karangasem 5 pohon, Kabupaten Buleleng 3 pohon, Kabupaten Jembrana dan Tabanan masing-masing 1 pohon. Dapur roboh ada 1 titik di Kabupaten Karangasem,” jelas Rentin, Senin (2/12).
Juga terdapat musibah tanah longsor sebanyak 5 titik di antaranya di Kabupaten Jembrana 3 titik dan Kabupaten Tabanan 2 titik.
Sebelumnya, terdapat seorang anak laki-laki bernama Irsa Ramadhon (3,5) mengalami peristiwa tragis setelah terseret arus saluran irigasi di Jalan Pesagi, Desa Pesagi, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, pada Sabtu (30/11) malam.
Kejadian ini bermula saat Irsa pergi ke warung bersama saudaranya. Tak lama kemudian, saudaranya kembali tanpa Irsa.
Pihak keluarga yang merasa cemas segera melakukan pencarian bersama warga sekitar dan menemukan sandal milik korban di sekitar aliran irigasi.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menerima laporan permintaan bantuan pada pukul 23.05 WITA. Berdasarkan informasi awal, kejadian diperkirakan terjadi sekitar pukul 20.30 WITA.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menjelaskan bahwa 5 personel dari Pos SAR Karangasem segera dikerahkan ke lokasi kejadian yang tidak terlalu jauh dari pos mereka.
“Ditemukannya sandal milik korban menjadi petunjuk awal. Tim SAR gabungan langsung memfokuskan pencarian di sepanjang aliran irigasi,” ujar Nyoman Sidakarya, Minggu (1/12).
Memasuki dini hari, sekitar pukul 00.20 Wita, tubuh Irsa ditemukan tim SAR gabungan sekitar 1,5 kilometer arah tenggara dari rumahnya. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Jenazahnya kemudian dievakuasi ke RSUD Karangasem. (mpa/sar)
OMBAK Ganas Terjang Rumah Hingga Tempat Ibadah, Belasan KK di Pebuahan Jembrana Terdampak! |
![]() |
---|
6 Desa Jadi Lokasi Pemasangan Sirine Peringatan Tsunami, 1976 Pernah Terjadi Gempa Besar di Seririt! |
![]() |
---|
POHON Perindang Potensi Tumbang Ditebang, BPBD Jembrana Lakukan Pendataan Sepanjang Jalur Nasional |
![]() |
---|
AMBRUK Dapur Milik Sumadia Saat Hujan Deras! Senderan Jalan Nasional di Jembrana Jebol |
![]() |
---|
TEWAS Sutriadnyani & Anaknya Terseret Arus Sungai, Hujan Deras Debit Air Sungai Seraya Meluap! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.