Natal dan Tahun Baru di Bali
Harga Tikel Pesawat Dalam Negeri Turun 10 Persen Selama Nataru, Organda Bali Khawatir Dengan Macet
menyambut libur Nataru, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung mulai menyiagakan personelnya.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 akan datang sebentar lagi.
Bali yang dikenal sebagai Pulau Dewata ini biasanya akan ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Bali atau merayakan liburan bersama keluarga, ada kabar gembira dari pemerintah.
Pemerintah telah memutuskan menurunkan harga tiket pesawat penerbangan dalam negeri sebesar 10 persen.
Baca juga: Sambut Harga Tiket Pesawat Turun, Angkutan Pariwisata Khawatir Wisatawan Ganti Moda Transport
Penurunan harga tiket tersebut berlangsung selama periode Natal dan Tahun Baru, yaitu mulai dari 19 Desember 2024 sampai 3 Januari 2025.
Kebijakan pemerintah tersebut mungkin jadi yang pertama kali dalam beberapa tahun ini.
Sebab biasanya saat akhir tahun atau hari libur, harga tiket pesawat akan naik.
"Kita bisa turunkan sedikit tiket pesawat untuk membantu masyarakat dan rakyat kita. Tapi kita juga waspada supaya penurunan tiket pesawat tidak merugikan industri penerbangan," ujar Prabowo dikutip dari laman Kemenhub pada Selasa 3 November 2024.
Presiden juga menekankan pentingnya koordinasi lintas kementerian dan lembaga dalam menghadapi libur Nataru.
Ia meminta agar segala persiapan, mulai dari infrastruktur, transportasi, hingga pengamanan, dilakukan secara matang.
"Saya yakin dan kita mampu menyelenggarakan semua persiapan dengan sebaik-baiknya. Kita yakinkan bahwa masyarakat bisa menghadapi tahun baru dengan aman, dengan tertib, dan dengan lancar," tuturnya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menambahkan, penurunan harga tiket pesawat dapat terwujud berkat kolaborasi lintas kementerian dan stakeholder.
Sebagai informasi, untuk mengakomodasi penurunan tiket (tanpa pengurangan PPN) diperlukan peran maskapai, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina, serta Airnav untuk menurunkan fuel surcharge, PJP2U dan avtur.
"Semoga penurunan harga tiket pesawat ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada masa Nataru 2024/2025," tandasnya.
Adapun hasil survei menunjukkan, pada masa Nataru 2024/2025 potensi pergerakan masyarakat mencapai 110,67 juta orang.
Saat ini ramp check atau inspeksi berkala terhadap seluruh moda mulai dari bus, pesawat, kereta api, hingga kapal laut terus dilakukan.
"Kami terus berupaya mempersiapkan dengan sebaik-baiknya agar masyarakat Indonesia bisa merayakan Nataru 2024/2025 dengan selamat, aman, dan nyaman," tutup Menhub.
Kendaraan Masuk Bali Diprediksi Meningkat
Bali dikhawatirkan akan alami lonjakan kunjungan wisatawan terutama wisatawan domestik (Wisdom) saat Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bali, I Nyoman Arthaya Sena mengkhawatirkan kondisi ini akan menimbulkan kemacetan, terlebih akan adanya penambahan volume kendaraan dari luar Bali.
Seperti pada tahun sebelumnya, kendaraan luar Bali cukup banyak memasuki Bali saat Libur Nataru.
Dengan bingkai NKRI menurutnya tentu tidak bisa membatasi jumlah kendaraan yang masuk ke Bali.
Serta belum juga ada peraturan ataupun undang-undang yang membatasi hal tersebut.
Dikatakannya, saat Libur Nataru ini akan lebih banyak kendaraan yang masuk ke Bali dibandingkan ke luar.
“Volumenya itu empat berbanding satu. Empat dari barat (luar Bali), dari sini cuma satu,” jelasnya pada Selasa 3 Desember 2024.
Lebih lanjutnya ia mengatakan saat libur Nataru yang kunjungan wisatawan akan didominasi oleh domestik, tidak serta merta membuat pertumbuhan signifikan penggunaan angkutan pariwisata di Bali.
Namun ia tak menampik untuk permintaan rental kendaraan kemungkinan akan naik seratus persen.
Hal ini harus menjadi perhatian sehingga bisa menanggulangi kemacetan nantinya.
Terutama dengan masuknya kendaraan pribadi untuk berwisata.
“Sehingga perlu dicermati ini, baik itu bagi Dirlantas ataupun Dinas Perhubungan. Bagaimana nanti mengaturnya, saat masuk ke obyek wisata juga termasuk parkirnya,” imbuhnya.
Untuk menekan kemacetan ini, kata dia perlu ada kebijakan yang komperhensif.
Membutuhkan diskusi panjang sehingga bisa memberikan kebijakan yang menguntungkan semua pihak.
Sementara itu menyambut libur Nataru, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung mulai menyiagakan personelnya.
Bahkan Dishub Badung juga menunggu konfirmasi dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Bali terkait bantuan dalam pengawasan transportasi salah satunya melakukan pengecekan kendaraan.
Kadishub Badung, AA Ngurah Rai Yuda Darma mengakui jika pihaknya dalam penanganan kelancaran lalu lintas libur Natal dan Tahun baru, pihaknya siap bekerja sama dengan aparat kepolisian.
Bahkan untuk pengecekan kendaraan pada masing-masing Perusahaan Otobus (PO) menjadi kewenanganan BPTD.
"Dalam pemeriksaan bus jelang natal dan tahun baru itu kewenangan BPTD Bali karena Lintas Provinsi," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Bali, Selasa 3 Desember 2024.
Disebutkan dalam pelaksanaan ramcek, termasuk penjagaan pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait baik itu Aparat kepolisian, Terminal Mengwi dan BPTD.
"Jadi kami tetap akan persiapkan personil. Sehingga bisa berkolaborasi saat melaksanakan kegiatan jelang Natal dan Tahun Baru ini," bebernya. (sar/gus)
CCTV Pantau 34 Persimpangan
Jelang Nataru, di Badung diprediksi akan terjadi peningkatan volume kendaraan.
Bahkan peningkatan volume kendaraan akan dipantau melalui CC Room dengan 36 kamera CCTV yang ada di 34 persimpangan.
Pemantauan dilakukan untuk memastikan kemacetan.
"Jadi kita akan aktifkan dan memantau pergerakan kendaraan melalui CC Room dengan 36 kamera CCTV di 34 persimpangan," ungkapnya
Pihaknya mengaku, selain pemanfaatan CCTV juga dilakukan kekuatan personel untuk kegiatan penjagaan, pengamanan, dan pengaturan lalu lintas selama Nataru.
Menurutnya, pengawasan Lalin juga akan dilakukan di ruas jalan Mengwitani-Kapal- Lukluk-Sempidi pada waktu arus libur Nataru.
"Kami akan melakukan monitoring dan koordinasi berkaitan Lalin dan angkutan jalan pada ruas jalan yang mendapat gangguan kelancaran arus lalin terutama pada jalur yang berpotensi mengalami kepadatan dan kemacetan lalin," katanya.
Birokrat asal Kerobokan, Kuta Utara ini mengimbau kepada para pengemudi atau pengguna jalan untuk tetap berhati-hati di jalan raya dengan selalu mematuhi rambu dan marka jalan serta mengikuti petunjuk petugas di lapangan.
Apabila mengalami kelelahan akibat perjalanan panjang supaya beristirahat di rest area atau di tempat-tempat yang aman untuk beristirahat.
“Karena keselamatan jalan adalah tanggung jawab kita bersama. Biar lambat asal selamat sampai di tempat tujuan," imbuhnya. (gus)
Kumpulan Artikel Nataru
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.