Berita Badung
Sampah di Pesisir Badung Tercatat 150 Ton, DLHK Datangkan 2 Crawler Carrier, Kerahkan ‘Si Pencapit’
Sampah dinilai akan terus menepi, akibat intensitas hujan cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir di Badung
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Dalam pembersihan sampah pihaknya juga mengerahkan tenaga kebersihan.
Sehingga ada yang melakukan pengumpulan sampah, ada juga yang mengangkut.
Untuk diketahui, rata-rata sampah yang diangkut sekitar 20 ton per hari dan itu masih dikumpulkan pada sejumlah STO (stop over) di sejumlah titik pantai terkait.
Untuk menangani sampah sementara ini pihaknya mengerahkan 50 orang personel yang mobile melakukan pemantauan.
Apabila terdapat sampah kiriman, akan langsung dibersihkan dengan bantuan 4 loader, 2 beach cleaner, dan 2 crawler carrier. (gus)
Anggarkan Rp 5 M Beli Crawler Carrier
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung memberikan atensi serius terkait sampah kiriman yang terjadi setiap tahun.
Bahkan DLHK sampai membeli armada yang dinamakan Crawler Carrier.
Tidak tanggung-tanggung kendaraan yang memiliki roda rantai layaknya tank itu pun dibeli tahun 2024 dengan anggaran Rp 5 miliar.
Ada dua jenis kendaraan baru untuk mempermudah DLHK membersihkan sampah.
Pertama, armada Crawler Carrier dengan pencapit senilai Rp 4 milyar lebih, dan satu Crawler Carrier senilai Rp 1,5 milyar yang digunakan mengangkut kayu-kayu berat di pesisir pantai.
"Yang isi capit ini kami kita operasikan di Kuta. Karena di sana, banyak ada kayu-kayu besar yang menepi," ujar AA Gede Dalem, Selasa 10 Desember 2024. (gus)
Kumpulan Artikel Badung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.