Sponsored Content

Pemerintah Jembrana Perbaiki Monumen Perjuangan Pebuahan di 2025, Masih Lakukan Kajian

pemerintah masih melakukan kajian terkait kerusakan monumen perjuangan di Banjar Pebuahan tersebut. 

istimewa
Monumen Perjuangan di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana yang ambruk diterjang abrasi beberapa waktu lalu. - Pemerintah Jembrana Perbaiki Monumen Perjuangan Pebuahan di 2025, Masih Lakukan Kajian 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pemkab Jembrana melalui Dinas Sosial berencana melakukan perbaikan terhadap monumen bersejarah di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Bali, yang sebelumnya hancur diterjang abrasi. 

Perbaikan rencananya dilakukan pada tahun 2025.

Sebab, monumen perjuangan tersebut jadi salah satu tonggak sejarah penting bagi Jembrana.

Monumen ini didirikan untuk mengenang peristiwa Perang Laut Pendaratan pertama pasukan Kapten Markadi pada tanggal 4 April 1946. 

Baca juga: Komisi II DPRD Bangli, Bali Menggelar Rapat Kerja dengan Dinas Sosial Bangli, Kamis 10 Oktober 2024

Keberadaannya menjadi simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia pada masa agresi militer 78 tahun silam.

Kepala Dinas Sosial Jembrana, I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, saat ini pihak pemerintah masih melakukan kajian terkait kerusakan monumen perjuangan di Banjar Pebuahan tersebut. 

"Masih menunggu kajian turun dari PU (Dinas PUPRPKP)," kata Oka Parwata.

Disinggung mengenai rencana perbaikan atau pembangunan ulang monumen bersejarah di Gumi Makepung ini, Oka Parwata mengakui setelah proses kajian turun kemungkinan akan dilakukan perbaikan. 

Perbaikan dilakukan dengan menyesuaikan ketersediaan anggaran.

"Semoga nanti memungkinkan di anggaran perubahan tahun 2025 (perbaikan atau pembangunan ulang)," harapnya.

Sebelumnya, warga sekitar menyebutkan abrasi parah yang terjadi di Pesisir Pantai Pebuahan terus menggempur daratan secara perlahan selama bertahun-tahun. 

Awalnya, tugu tersebut hanya terancam abrasi, namun pada akhirnya ambruk diterjang ombak besar saat masa gelombang pasang di bulan purnama beberapa waktu lalu.

Ambruknya tugu ini menjadi keprihatinan bagi masyarakat, khususnya warga Pesisir Pebuahan. 

Mereka berharap agar pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah untuk membangun kembali tugu tersebut, tidak hanya sebagai pengingat sejarah, tetapi juga sebagai simbol penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur.

"Seiring pembangunan senderan pengaman pantai, kami harap tugu perjuangan ini juga dibangun kembali," harap warga saat itu. 

Namun harapan itu tak terealisasi meskipun pengaman pantai telah dibangun.

Kumpulan Artikel Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved