Bencana Alam di Bali
BPBD Bali Rilis Dampak Cuaca Ekstrem, 5 Korban Jiwa dan Kerugian 1 M, Tembok SMP 2 Dawan Ambruk
Meskipun hujan deras masih mengguyur, tim melakukan pembersihan material agar tidak sampai mengganggu lalu lintas.
Kejadian bangunan roboh tercatat di 4 titik. Rinciannya di Kabupaten Jembrana 2 titik dan Kabupaten Bangli 2 titik.
Bencana banjir terjadi di 1 titik di Kabupaten Bangli terdapat 1 korban jiwa.
Juga kejadian banjir bandang tercatat di 1 titik Kabupaten Karangasem.
Kejadian dahan pohon patah terjadi di 3 titik di Kabupaten Karangasem pada 1 titik dan Kabupaten Jembrana pada 2 titik.
Juga terjadi kebakaran gedung dan pemukiman tercatat di 2 titik di Kabupaten Jembrana pada 1 titik dan Kabupaten Badung pada 1 titik.
Kejadian orang tersambar petir di 1 titik di Kota Denpasar terdapat 1 korban jiwa.
Kejadian pohon tumbang di 142 titik mengakibatkan korban jiwa 2 orang.
Rinciannya di Kabupaten Badung pada 8 titik, Kabupaten Bangli pada 7 titik, Kabupaten Buleleng pada 12 titik, Kabupaten Gianyar pada 26 titik, Kabupaten Jembrana pada 16 titik, Kabupaten Karangasem pada 39 titik, Kabupaten Klungkung pada 18 titik, Kota Denpasar pada 3 titik dan Kabupaten Tabanan pada 13 titik.
Kejadian senderan jebol tercatat di 3 titik, dengan rincian di Kabupaten Gianyar pada 1 titik, Kabupaten Tabanan pada 1 titik dan Kabupaten Badung pada 1 titik.
Kejadian tanah longsor tercatat di 4 titik mengakibatkan korban jiwa 1 orang, dengan rincian Kabupaten Jembrana sebanyak 3 titik dan Kabupaten Karangasem pada 1 titik. Serta kejadian tembok roboh di 1 titik di Kabupaten Buleleng.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkapkan data potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi di wilayah Provinsi Bali.
“Kondisi global ini meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur dan Bali. Meski fenomena ini diprediksi netral pada awal 2025, masyarakat tetap harus waspada terhadap ancaman banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi,” ujar Dwikorita dalam keterangan tertulis setelah kunjungan kerja ke kantor Gubernur Bali yang langsung ditemui Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, Minggu 15 Desember 2024.
Dwikorita memberikan data terkait fenomena cuaca yang dipengaruhi oleh La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD) negatif.
Pihaknya juga memperingatkan bahwa wilayah Bali berpotensi mengalami curah hujan kategori menengah hingga sangat tinggi di Tabanan, Badung, Gianyar, Bangli, dan Denpasar.
“Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang diprediksi meningkat, terutama pada periode 15 hingga 21 Desember 2024 mendatang,” kata Dwikorita.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.