Berita Buleleng
Dinsos Buleleng Usulkan Rp4,5 Miliar untuk Bangun Rumah Singgah
Dinas Sosial Kabupaten Buleleng mengusulkan anggaran senilai Rp 4,5 miliar lebih kepada Kementerian Sosial RI.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dinsos Buleleng Usulkan Rp4,5 Miliar untuk Bangun Rumah Singgah
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Dinas Sosial Kabupaten Buleleng mengusulkan anggaran senilai Rp 4,5 miliar lebih kepada Kementerian Sosial RI.
Anggaran tersebut salah satunya difungsikan untuk pembangunan rumah singgah pada tahun 2025.
Kepala Dinas Sosial Buleleng, Putu Kariaman Putra mengungkapkan, pembangunan rumah singgah ini tergolong penting.
Sebab tempat ini menjadi wadah bagi pemerlu kesejahteraan sosial.
Baca juga: UPDATE: Wanita Loncat ke Laut Selat Bali, Jenazah Ditemukan di Buleleng, Dievakuasi Tim Gabungan
Meliputi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang tidak diterima keluarganya, orang telantar, gelandangan dan pengemis (gepeng).
Termasuk di dalamnya warga disabilitas yang ingin berproduktifitas hingga lansia sebatangkara.
"Sementara yang menjadi kendala selama ini, Buleleng belum memiliki rumah singgah karena keterbatasan keuangan daerah. Sehingga rumah singgah belum bisa direalisasikan," ungkapnya Minggu (22/12/2024).
Baca juga: Kriteria Bantuan Dampak Bencana Diperbaharui Tahun 2025, Seluruh Komponen Rumah Dicover di Buleleng
Kariaman mencontohkan seperti ODGJ.
Pasca menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi (RSJP) Bangli, wajib dikembalikan ke keluarganya.
Namun kerap kali ODGJ yang diterima Dinsos Buleleng ternyata tidak memiliki keluarga.
"Adapula mereka yang masih punya keluarga, namun tidak mau menerima. Lantas mereka harus dibawa ke mana, karena sesuai SOP tidak boleh dikembalikan lagi ke RSJ," ucapnya.
Baca juga: Pencairan BKK Badung ke Desa di Buleleng Timbulkan Berbagai Persoalan
Karena belum memiliki rumah singgah, alhasil Dinsos Buleleng bekerjasama dengan Lembaga Kesejahteraan, untuk menampung sementara selama beberapa hari.
"Syukurnya dari lembaga kesejahteraan mau menampung sementara. Namun karena statusnya ODGJ, maka staf kami harus selalu menjaga," imbuh dia.
Di tahun 2025, pihaknya mengusulkan anggaran senilai Rp4,5 miliar lebih kepada Kementerian Sosial, untuk pembangunan rumah singgah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.