Erupsi Gunung Raung

29 Pendaki Terjebak Saat Gunung Raung Erupsi 24 Desember 2024, Kolom Abu Capai 2.000 Meter!

Gunung Raung kembali bergejolak, usai erupsi hari ini, 24 Desember 2024. Ada kabar beberapa pendaki terjebak di atas saat erupsi.

ISTIMEWA
Kolom abu erupsi Gunung Raung. 

TRIBUN-BALI.COM - Gunung Raung kembali bergejolak, usai erupsi hari ini, 24 Desember 2024. 

Berdasarkan sumber data, dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG, Pos Pengamatan Gunungapi Raung. Gunung di Jawa Timur ini, erupsi pada 24 Desember 2024 pukul 09.30 WIB.

Dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 meter di atas puncak (± 5.332 meter) di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu, dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi ± 4 menit 42 detik.

Saat ini Gunung Raung berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi, agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 Km dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.

Baca juga: RAWAN Kecelakaan! Pengamanan Pantai Kelingking Diperketat, Antisipasi Saat Destinasi Ramai Wisatawan

Baca juga: RETAKAN Tebing Pura Uluwatu Masih Dikerjakan, PUPR Badung: Molor, Rampung Pertengahan Januari 2025!

Ilustrasi pendaki
Ilustrasi pendaki (Pexels)

Berdasarkan data Tribun Group, ada pendaki saat erupsi Gunung Raung di Jatim. Sebelumnya disebutkan jumlah pendaki  9 orang, dan dipastikan telah selamat di Basecamp Pos Gunung Raung, di Teduh Glamping, Desa/Kecamatan Sumber Wringin.

Namun ada 20 pendaki yang diketahui juga menyusul turun, hingga Pondok Mayit. Forkopimca langsung menuju lokasi bacesamp untuk memastikan kondisi 29 pendaki, yang tiga di antaranya disebut adalah pendaki perempuan.

Mereka disebut dari Mojokerto, Sidoarjo, Purbalingga, Lumajang, dan Universitas Surabaya (Unesa). Saat letusan erupsi, pendaki yang rencananya akan melanjutkan ke puncak pasca menginap semalam pun, memutuskan buru-buru turun gunung.

Rendy Satrio Gumilang (21), pendaki asal Sidoarjo, menceritakan dirinya ketika turun menyusuri Gunung Raung saat erupsi.

Ia mengatakan, setelah ngecamp semalam, pagi harinya dia bersama seorang temannya mendengar suara letusan Gunung Raung. Saat itu pula, mereka memutuskan batal menuju puncak. "Paginya kok terdengar suara letusan. Abis itu banyak abu vulkanik," ujarnya.

Ia merapikan semua barang bawaan termasuk tenda. Mereka kemudian turun gunung karena suara letusan yang terdengar juga diikuti abu vulkanik.

Saat itulah pria yang masih kuliah di Madiun itu, mengenakan buff, topi, hingga kaca mata sembari terus turun gunung.

Ketika turun dirinya bertemu tujuh pendaki lainnya. Karena gelap sekali dan kondisi erupsi, mereka akhirnya memutuskan bersembilan turun bersama.

Kolom abu erupsi Gunung Raung.
Kolom abu erupsi Gunung Raung. (ISTIMEWA)

"Karena di sana gelap sekali, tertutup abu vulkanik, terus kita bersembilan turun bareng-bareng," urainya. Ia mengatakan berangkat dari Sidoarjo, Minggu (22/12/2024) siang, dan tiba di Sumber Wringin Minggu malam.

Kemudian mereka bermalam di Teduh Glamping satu hari, Senin pagi mulai tracking dan ngecamp di Gunung Raung."Sempat ngecamp di sana satu malam. Paginya terdengar letusan," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved