Natal dan Tahun Baru di Bali
Tidak Boleh Ada Kendaraan Berhenti Saat Beli Oleh-Oleh, Skema Lalulintas Saat Nataru di Bali Selatan
Antisipasi kemacetan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Bali, beberapa skema pun diberlakukan.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tidak Boleh Ada Kendaraan Berhenti Saat Beli Oleh-Oleh, Berikut Skema Lalu Lintas Saat Nataru di Bali Selatan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Antisipasi kemacetan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Bali, beberapa skema pun diberlakukan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta menuturkan untuk mengantisipasi kemacetan harus memastikan pergerakan kendaraan lancar, bukan menutup toko oleh-oleh atau tempat makan di seputaran jalan rawan macet.
“Mungkin tidak ditutup ya (toko oleh-oleh atau warung makan) Tetapi aksesnya kita pastikan, orang tidak bisa mengakses dulu kalau macet, jadi (pergerakan kendaraan) harus lancar dulu."
Baca juga: Antisipasi Macet Nataru, Tak Boleh Ada Kendaraan Berhenti Saat Berbelanja di Toko Oleh-oleh
"Otomatis dia enggak dapat tamu kalau memang harus (menunggu) lancar dulu,” jelas, Samsi pada, Selasa 24 Desember 2024.
Samsi juga menuturkan akan terdapat beberapa peralihan jalan ketika macet terjadi.
Jika terjadi kemacetan di Jalan Raya Kuta kendaraan akan dibuat searah menuju ke utara.
Kemudian dari Bandara ke utara, dari Jalan Sunset Road ke utara pengendara akan dibiarkan melintasi jalanan lalu diputar.
Baca juga: Aprindo: Proyeksi Penjualan Nataru 2024 Meningkat 10 Persen Dibanding Tahun 2023
Sehingga putaran kendaraan akan diperbesar di Kedonganan agar kendaraan tetap dapat melintas.
Yang jelas kata Samsi, diupayakan agar tidak ada penumpukan kendaraan di bundaran tersebut.
Jika terjadi kemacetan di bundaran maka akan diupayakan kendaraan secepatnya dikeluarkan dari arah bundaran.
Sementara untuk pengunjung toko oleh-oleh, kendaraannya tidak boleh berhenti dan jalur kiri diupayakan bebas dari kendaraan berhenti.
Baca juga: PLN Pastikan 13 SPKLU Di Bali Utara Tetap Aktif Selama Libur Nataru
“Kita berikan atensi supaya tidak terjadi penumpukan, karena pertama menghambat (karena jalannya) pelan-pelan, jadi memang harus cepat dia bisa masuk, dan kalau memang sudah penuh parkir, lepas, jangan dipaksakan, dan sudah ada pembicaraan, seperti Krisna sebarannya sudah bisa dibagi, selain ada di By Pass, ada juga di Kuta sudah di perbesar dan ada tempat lain,” imbuhnya.
Skema ini akan berjalan selama masa Nataru dan selebihnya akan dilihat dari dinamika lapangan atau situasional.
Yang jelas ucap Samsi, Dishub mengupayakan agar pergerakan kendaraan lancar dan tidak ada kemacetan fatal di bandara.
Baca juga: Kecamatan Denpasar Utara Gelar Rapat Nataru, Antisipasi Bencana Alam
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.