Berita Jembrana

CLOSED! Tersisa 11 Siswa, SDN Blimbingsari Ditutup, Disetujui Bupati Jembrana dan Proses SK

Bahkan, penutupannya juga sudah disetujui Bupati Jembrana dan tinggal proses Surat Keterangan (SK) penutupan. 

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Kondisi SDN Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Jembrana yang akhirnya resmi ditutup Pemkab Jembrana karena tak ada siswa baru. 

TRIBUN-BALI.COM - SDN Blimbingsari di Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Jembrana akhirnya ditutup mulai awal tahun 2025.

Penutupan dilakukan atas berbagai pertimbangan, salah satunya karena sekolah tersebut sudah tidak menerima siswa dalam dua tahun ajaran baru secara berturut-turut. Kemudian, hingga saat ini hanya tersisa 11 siswa saja. 

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra mengakui, atas berbagai pertimbangan dan persetujuan orang tua, SDN Blimbingsari akhirnya diputuskan ditutup.

Bahkan, penutupannya juga sudah disetujui Bupati Jembrana dan tinggal proses Surat Keterangan (SK) penutupan. 

Baca juga: TERANCAM Berhenti Beroperasi 2025 Bus Trans Metro di Bali, Begini Respon Pj Gubernur Bali

Baca juga: 2 PENDAKI Tersesat di Gunung Agung Ketemu! Diki Sempat Bertemu Krama Sembahyang, Ridho Patah Kaki

Kondisi SDN Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Jembrana yang akhirnya resmi ditutup Pemkab Jembrana karena tak ada siswa baru.
Kondisi SDN Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Jembrana yang akhirnya resmi ditutup Pemkab Jembrana karena tak ada siswa baru. (ISTIMEWA)

"Sudah disetujui (Bupati). Sekarang masih proses SK," kata Anom Saputra saat dikonfirmasi, Jumat (27/12). 

Dia melanjutkan, dengan SK tersebut, SDN Blimbingsari yang sudah tidak menerima siswa dalam dua tahun berturut-turut ini hanya memiliki 11 siswa saja resmi tidak beroperasi lagi. Di awal semester II tahun ajaran 2024/2025 mendatang, seluruh siswa disepakati untuk pindah ke sekolah terdekat yakni SDN 7 Melaya.

Sementara itu, untuk para guru masih dilakukan pemetaan untuk selanjutnya ditempatkan di tempat yang baru. "Sesuai kesepakatan rapat murid, mereka dipindahkan ke SD 7 Melaya," jelasnya. 

Untuk diketahui, sebelumnya Perbekel Desa Blimbingsari, I Made John Rony mengatakan, sebagian masyarakat setempat sudah setuju dan sebagiannya juga ada yang menolak. "Sebagain besar masyarakat sudah menyetujui (regrouping)," katanya. 

Menurutnya, persetujuan tersebut terungkap setelah dirinya yang sempat berkomunikasi dengan masyarakat serta Kelian Banjar yang ada untuk mencari solusi kedepan. Mengingat SDN Belimbingsari yang jadi Satu-satunya sekolah di wilayah tersebut sudah minim siswa dan tidak ada pendaftar lagi di tahun ini. 

"Kami intens berkomunikasi dengan masyarakat hingga Kelian untuk mencari solusi. Ada yang menyetujui dan juga ada yang mempertanyakan kenapa sekolah tersebut ditutup," ungkapnya. 

Disinggung mengenai penyebab dari minimnya siswa di SDN Belimbingsari, John mengakui karena sebagian besar warga usia produktif atau memiliki anak dengan usia sekolah tinggal di luar wilayah, misalnya Denpasar. Karena yang bersangkutan bekerja di Denpasar mengajak serta keluarganya.

"Salah satu faktornya karena tinggal di Denpasar beserta anaknya. Kemudian ada juga warga yang lebih memilih menyekolahkan anaknya di sekolah swasta," jelasnya. (mpa)

Serahkan ke Pemerintah

Sementara itu, Perbekel Desa Blimbingsari, I Made John Rony, mengatakan terkait rencana regrouping pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana untuk mempertimbangkan apakah ditutup atau tidak. 

Memang ada sejumlah warga yang mempertanyakan kenapa di regrouping. Kemungkinan hal ini karena sekolah tersebut adalah satu-satunya dan banyak kenangan yang dialami selama mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.

"Kami serahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Karena nantinya ada kajian dan teknis lainnya," katanya. (mpa)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved