bisnis

Jelang Akhir Tahun Harga Cabai Rawit Mulai Merangkak Naik di Buleleng, Ini Sebabnya!

Hal tersebut diungkapkan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Buleleng, Ni Made Rousmini. Dikatakan dia harga cabai rawit merah saat ini mulai mengal

|
Pixabay/Suanpa
Ilustrasi cabai -Harga cabai rawit di Kabupaten Buleleng mulai merangkak naik jelang akhir tahun 2024. Salah satunya disebabkan musim hujan, berdampak pada penurunan produksi.  

TRIBUN-BALI COM, SINGARAJA - Harga cabai rawit di Kabupaten Buleleng, mulai merangkak naik jelang akhir tahun 2024. Salah satunya disebabkan musim hujan, berdampak pada penurunan produksi. 

Hal tersebut diungkapkan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Buleleng, Ni Made Rousmini. Dikatakan dia harga cabai rawit merah saat ini mulai mengalami kenaikan, di mana angka terakhir tembus di harga Rp 60 ribu per kilo. 

"Hal tersebut biasa terjadi di akhir tahun. Selain karena penurunan produksi, pendistribusian juga seret," ucapnya, Jumat (27/12/2024).

Baca juga: Resmi Dibuka dan Gratis! Pemprov Bali Soft Opening Turyapada Tower 

Baca juga: DUEL 2 Kadek, Ini Prediksi Bali United vs Persebaya Surabaya, Serdadu Tridatu di Atas Kertas Lemah

Rousmini mengatakan, turunnya produksi cabai salah satunya akibat pengaruh musim hujan. Apalagi pasokan cabai di Buleleng masih bergantung pada produksi dari Jawa.  

"Karena produksi di Jawa menurun, maka kami berdayakan produksi petani lokal Buleleng. Sementara ini suplay dari petani Buleleng masih cukup, namun semakin berkurang. Sebab belum memasuki musim panen," jelasnya. 

Kendati mengalami kenaikan harga, Rousmini mengatakan kondisi ini masih belum berdampak pada inflasi.

Dikatakan dia dari data akhir bulan November 2024, angka inflasi di Buleleng masih berada di 1,8 persen. 

"Angka inflasi baru diketahui pada akhir bulan Desember nanti. Namun saya kira antara November dan Desember tidak jauh beda. Sebab Buleleng tidak masuk dalam penghitungan kenaikan IHK (Indeks Harga Konsumen)," ujarnya. 

Lebih lanjut, jelang tahun baru ini pihaknya mengimbau agar masyarakat membeli bahan makanan sesuai kebutuhan.

Upaya ini untuk mengantisipasi lonjakan harga. "Kami juga mengimbau kepada para pengepul agar tidak melakukan penimbunan," tegasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved