Berita Bali

Resmi Dibuka dan Gratis! Pemprov Bali Soft Opening Turyapada Tower 

Dengan dibukanya akses Turyapada Tower ini untuk masyarakat bisa mengetahui apa saja kekurangan-kekurangan tower tersebut.

TRIBUN BALI/ NI LUH PUTU WAHYUNI SRI UTAMI 
SOFT OPENING – Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya saat soft opening pembukaan Tower Turyapada sekaligus launching website Tower Turyapada di Jayasabha, Denpasar pada Jumat (27/12). Masyarakat bisa berkunjung ke Tower Turyapada tanpa dikenakan biaya alias grati 

TRIBUN-BALI.COM – Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menggelar soft opening Tower Turyapada di Kabupaten Buleleng sekaligus launching website Tower Turyapada di Jayasabha, Denpasar pada, Jumat (27/12). 

“Kita launching website Turyapada Tower dan soft opening untuk masyarakat bisa berkunjung ke Turyapada Tower, bisa melihat mahakarya luar biasa karena pembangunannya tahap satu sudah selesai 100 persen,” jelas Mahendra Jaya. 

Saat ini kata Mahendra, Pemprov Bali sedang dalam tahap pemeliharaan. Dengan dibukanya akses Turyapada Tower ini untuk masyarakat bisa mengetahui apa saja kekurangan-kekurangan tower tersebut.

“Mumpung masih masa pemeliharaan kontraktor untuk melakukan perbaikan kemudian sebagai informasi juga untuk Turyapada Tower dipersiapkan untuk mengatasi blankspot di wilayah Bali Utara Buleleng,” imbuhnya. 

Beberapa tempat telah dilalukan uji coba dengan beberapa stasiun TV dan berjalan dengan baik. Mahendra jaya menuturkan terdapat beberapa spot menarik. Di antaranya jembatan kaca dengan view 360 derajat, serta dari atas Tower Turyapada pengunjung bisa melihat 3 danau sebelum nanti diresmikan. 

Baca juga: DUEL 2 Kadek, Ini Prediksi Bali United vs Persebaya Surabaya, Serdadu Tridatu di Atas Kertas Lemah

Baca juga: ISU SAMPAH Belum Tuntas, PJ Gubernur Bali Sebut Termasuk 5 Isu Utama Tantangan Bali di Tahun 2025

Tower Turyapada - TOWER TURYAPADA, Pemancar Hingga Destinasi Wisata, Diharapkan Jadi Pusat Perekonomian di Buleleng
Tower Turyapada - TOWER TURYAPADA, Pemancar Hingga Destinasi Wisata, Diharapkan Jadi Pusat Perekonomian di Buleleng (istimewa)

“Yang penting ini gratis sebelum ada Perda. Kita gratiskan biar masyarakat menikmati, mendaftarnya melalui website,” imbuhnya. 

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana menjelaskan selama masa soft opening pengunjung dibatasi 60 orang dalam sehari. Dari jumlah tersebut dibagi 2 sesi yaitu pagi 30 orang dan sore 30 orang.

“Mau foto bisa. Masyarakat yang ke sana bisa foto-foto di sana bisa naik ke jembatan kaca dan view 360 dan panoramid di atas. Sky walk belum bisa dibuka,” kata Gede Prama. 

Semua warga bisa berkunjung ke Turyapada Tower dengan cara mendaftar di website dan saat tiba di lokasi dilakukan pengecekan dengan QR Code. Untuk kunjungan, masyarakat wajib mendaftar melalui website www.turyapada.baliprov.go.id.

“Sinyalnya masih tes artinya banyak stasiun TV di dalamnya itu masih uji coba dan berhasil kemarin. Dis ana melakukan pengamanan dan percobaanya berapa tenaga yang perlu,” jelasnya. 

Sementara itu, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan kehadiran Menara Turyapada tidak hanya berfungsi sebagai pemancar sinyal telekomunikasi, tetapi juga dirancang dengan berbagai fasilitas publik seperti Wahana Skywalk, Planetarium, Restoran Putar 360°, dan jembatan kaca. 

Terletak pada ketinggian total 1.521 meter di atas permukaan laut, menara ini memiliki tinggi bangunan 146 meter. Dengan mengusung konsep “Loka Samasta Sakino Bhawana”, Menara Turyapada memadukan arsitektur tradisional Bali dengan elemen teknologi modern, sebagai simbol kesejahteraan dan kebahagiaan bagi masyarakat Bali.

“Dalam pembangunannya, KSO HK-YK (kerja sama operasi Hutama Karya dan PT Yodya Karya Persero), menggunakan teknologi BIM 5D yang tidak hanya mempermudah perencanaan dan deteksi benturan pada struktur dan arsitektur, tetapi juga memungkinkan pengelolaan aspek biaya dan waktu secara real-time,” jelas Adjib seperti dilansir website resmi Hutama Karya.

Lebih lanjut Adjib menjelaskan, berbeda dengan BIM biasa yang berfokus pada visualisasi 3D, BIM 5D menambahkan dimensi waktu dan biaya ke dalam model, sehingga tim proyek dapat bekerja lebih efisien dan presisi, serta memastikan kualitas konstruksi tetap terjaga sepanjang proses pembangunan. 

“KSO HK-YK menerapkan standar keselamatan yang ketat selama proyek berlangsung untuk memastikan seluruh pekerjaan berjalan lancar dan bebas insiden. Penyelesaian tahap 1 ini menjadi bukti nyata komitmen KSO HK-YK dalam memberikan proyek berkualitas tinggi dengan ketepatan mutu,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved