Berita Bali

DPP PDIP Gelar Fashion Show Hari Ibu Di Bali, Tampilkan Perempuan Dengan Berbagai Profesi

Bintang Puspayoga menegaskan pentingnya pemberdayaan perempuan sebagai pilar pembangunan bangsa. 

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
DPP PDIP gelar fashion show peringati Hari Ibu dengan tema ‘Perempuan Berdaya, Indonesia Raya’. Acara ini diadakan di Kantor DPD PDIP Bali pada Jumat 27 Desember 2024 - DPP PDIP Gelar Fashion Show Hari Ibu Di Bali, Tampilkan Perempuan Dengan Berbagai Profesi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – DPP PDIP gelar fashion show peringati Hari Ibu dengan tema ‘Perempuan Berdaya, Indonesia Raya’. 

Acara ini diadakan di Kantor DPD PDIP Bali pada Jumat 27 Desember 2024. 

Uniknya, acara fashion show ini menampilkan berbagai profesi perempuan, termasuk petani. 

Profesi ini ditampilkan untuk menyoroti peran perempuan sebagai pilar pembangunan, khususnya dalam bidang ketahanan pangan. 

Baca juga: Siapa Sosok Harun Masiku? Eks Kader PDIP Buronan KPK, Libatkan Nama Hasto Krisdayanto

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak, IGA Bintang Puspayoga, menjelaskan bahwa Hari Ibu bukan sekadar peringatan seperti Mother’s Day di negara barat, tetapi tonggak perjuangan perempuan Indonesia sejak Kongres Perempuan pertama pada 1928.

“Hari Ibu di negeri kita jauh lebih dalam maknanya. Ini momentum untuk mengenang, menghargai, dan melanjutkan perjuangan perempuan Indonesia. Kami berharap, peringatan ini menginspirasi perempuan untuk terus berdaya dan mendukung pemberdayaan perempuan,” kata, Bintang. 

Bintang Puspayoga juga menegaskan pentingnya pemberdayaan perempuan sebagai pilar pembangunan bangsa. 

“Kemajuan bangsa tidak akan pernah tercapai tanpa perempuan. Laki-laki dan perempuan itu seperti sayap burung jika sama kuat, maka burung bisa terbang setinggi-tingginya,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar, Cynthia Febriani, yang menjadi koordinator fashion show, menyebutkan bahwa parade ini melibatkan sekitar 20 peserta dari 10 profesi, termasuk Satgas Cakra Buana, legislator, lawyer, dokter, perawat, pemadam kebakaran, satpol PP, petani, nelayan, influencer, dan juru parkir.

Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar parade busana, tetapi upaya untuk mengimplementasikan nilai-nilai pemberdayaan perempuan. 

“Fashion show ini bukan sekadar memperagakan busana, tetapi menunjukkan kebanggaan terhadap profesi masing-masing. Misalnya, profesi petani yang kita soroti dalam mendukung ketahanan pangan, karena itu adalah dasar kehidupan kita di Indonesia,” jelas Cynthia.

“Saya berharap generasi muda, khususnya gen Z, dapat belajar menunjukkan integritas dan moral diri mereka sehingga menjadi individu berkualitas,” tambahnya.

Salah satu peserta fashion show, Ni Putu Putriani (65), seorang petani sayur dari Desa Peguyangan Kaja, merasa bangga bisa berpartisipasi dalam acara ini.

“Kesan saya serius ya, karena saya sudah berumur, 65 tahun, dan bekerja sebagai petani setiap hari. Bisa ikut acara seperti ini memberi kami kesempatan mengenal teman lebih banyak, menambah pengalaman, dan wawasan. Jadi petani tidak hanya berpaku pada kebun saja, tapi juga melihat apa yang terjadi di sekitar kita,” katanya.

Putriani, yang sebelumnya pernah menjadi kepala sekolah, menambahkan bahwa menjadi petani adalah kebanggaan, meskipun saat ini tidak banyak anak muda yang tertarik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved