KRIMINAL

HANYA 306 Kasus Terungkap, Kriminalitas Badung Tembus 841, Karangasem Target Turun 10 Persen di 2025

Angka kriminalitas di Kabupaten Badung pada tahun 2024 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2023. Hal itu karena banyaknya kasus.

tribun bali/dwisuputra
ILUSTRASI - Angka kriminalitas di Kabupaten Badung pada tahun 2024 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2023. Hal itu karena banyaknya kasus yang ditangani polres Badung pada tahun 2024.  

TRIBUN-BALI.COM – Angka kriminalitas di Kabupaten Badung pada tahun 2024 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2023. Hal itu karena banyaknya kasus yang ditangani polres Badung pada tahun 2024. 

Dari data yang dihimpun Tribun Bali, pada tahun 2024 ada sebanyak 841 kasus yang ditangani dan yang berhasil diungkap hanya sebanyak 306 kasus. Berbeda dengan tahun 2023 kasus kriminalitas hanya 440. 

“Kasus kriminalitas di Badung saat ini mengalami kenaikan yakni 9,3 persen atau sebanyak 41 kasus jika dibandingkan dengan tahun 2023,” ujar Kapolres Badung, AKBP Teguh Priyanto pada Sabtu (28/12).

Pihaknya pun merinci kasus yang berhasil diungkap yakni kasus pencurian dengan pemberatan (Curat) 31 kasus, pencurian dengan kekerasan  (Curas) 3 kasus, pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) 18 kasus, Pencurian Biasa (Cusa) 52 kasus, migas 3 kasus, kekerasan seksual 4 kasus, premanisme 2 kasus, penganiayaan 68 kasus, pengeroyokan 26 kasus dan korupsi 1 kasus.

Baca juga: WASPADAI Pabrik Narkoba di Klungkung, Angka Pengguna Naik Drastis 

Baca juga: KORBAN Tewas Tabrakan Maut Kawasaki & Truk Jalur Gianyar-Bangli Dikenal Sebagai Pedagang di Pasar 

ILUSTRASI - Angka kriminalitas di Kabupaten Badung pada tahun 2024 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2023. Hal itu karena banyaknya kasus yang ditangani polres Badung pada tahun 2024. 
ILUSTRASI - Angka kriminalitas di Kabupaten Badung pada tahun 2024 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2023. Hal itu karena banyaknya kasus yang ditangani polres Badung pada tahun 2024.  (Humas BNN)

“Dalam semua kasus ini ada sebanyak 299 tersangka kita amankan, 26 tersangka di antaranya merupakan Warga negara Asing (WNA),” ucapnya.

Kendati demikian ada sejumlah kasus yang masih ditangani Polres Badung dengan 155 tersangka yang belum dilimpahkan ke kejaksaan. Sementara sisanya yaitu 144 kasus sudah dilimpahkan. 

“Selain tindakan kriminal yang meningkat, kasus juga meningkat yakni 295 kasus yang kita tangani di tahun 2023, sementara di tahun ini ada 306 kasus dengan persentase 3,7 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut orang nomor satu di Polres Badung itu mengaku, beberapa kasus yang belum terungkap akan dilanjutkan di tahun 2025.

Bahkan pada tahun 2024 ini pihaknya juga sudah menangani perkara yang belum bisa diselesaikan pada tahun 2023.

“Meski kasus meningkat namun kita lakukan berbagai upaya seperti melaksanakan kegiatan silaturahmi ke tokoh adat, agama, maupun masyarakat yang ada di daerah hukum polres Badung guna ikut menjaga situasi Kamtibmas agar tetap aman dan kondusif,” kata dia.

Dikatakan, selain itu juga hadir selalu di tengah masyarakat dengan melaksanakan kegiatan jumat curhat dan minggu kasih untuk mengajak masyarakat agar ikut berperan aktif menjaga situasi Kamtibmas yang ada di sekitarnya. 

“Untuk jumat curhat dan jumat berkah sudah kita laksanakan sebanyak 49 kali serta minggu kasih sebanyak 48 kali,” bebernya.

Lebih lanjut dijelaskan, blue light patrol atau patrol biru juga dilaksanakan untuk mencegah terjadinya tindak pidana, kejahatan jalanan dengan memaksimalkan kehadiran anggota di lapangan terutama di jam rawan terjadinya tindak pidana selama tahun 2024 telah dilaksanakan 6.910 kali. 

“Selain patrol biru, patroli 3 pilar yakni gabungan antara TNI, Polri dan Satpol PP juga rutin dilaksanakan untuk menjaga situasi daerah hukum Polres Badung tetap kondusif. Bahkan selama tahun 2024 dilaksanakan sebanyak 415 kali,” kata dia.

Sementara itu, angka kriminalitas di Kabupaten Karangasem menunjukkan penurunan pada tahun 2024. Berdasarkan data Polres Karangasem, jumlah kasus menurun dari 159 pada 2023 menjadi 155 kasus di 2024 atau jika dipersentase menjadi 3 persen. Penurunan ini tersebar di seluruh kecamatan di wilayah tersebut.  

Kapolres Karangasem, AKBP Nengah Sadiarta menjelaskan, berbagai jenis kasus kriminal telah ditangani, termasuk pencurian, penggelapan, narkotika, pelecehan seksual, pembunuhan, perusakan, perlindungan anak, perjudian, dan penipuan.  

“Kasus kriminalitas terbanyak adalah pencurian dengan 29 kasus, narkotika sebanyak 25 kasus, dan penganiayaan dengan 21 kasus. Semua kasus ini sudah tertangani,” ungkap AKBP Sadiarta, Jumat (27/12).  

Menurutnya, puncak kejahatan terjadi pada bulan April dan Juni dengan masing-masing mencatat 23 kasus.

Namun, tingkat penyelesaian kasus pada 2024 meningkat signifikan hingga 151 kasus, naik dari 105 kasus di tahun sebelumnya.  

“Tingkat penyelesaian kasus naik sekitar 44 persen dibandingkan tahun 2023. Ini menunjukkan komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik,” tambahnya.  

Adapun kasus kriminal di Wilayah Hukum Kabupaten Bangli, juga mengalami penurunan. Pada tahun 2023 kasus kriminal sebanyak 110 kasus, sedangkan tahun 2024 sebanyak 104 kasus atau mengalami penurunan 6 kasus atau (-5,45 persen).

Kasus kriminalitas di tahun 2024, didominasi kasus narkoba 21 kasus, pencurian biasa 15 kasus, curat 15 kasus, penganiayaan ringan 11 kasus, dan sebagainya. Dari total tersebut, yang telah terungkap serta terselesaikan  sebanyak 93 kasus.

Untuk kasus kecelakaan lalu lintas, terjadi sebanyak 202 kasus dan terselesaikan 199 kasus. Naiknya angka lakalantas ini, tidak terlepas dari kebijakan BPJS Kesehatan. Di mana korban kecelakaan yang bisa ditanggung adalah kecelakaan yang tercatat di kepolisian. 

“Orang bawa motor ke sawah lalu jatuh, sekarang lapor polisi agar kecelakaannya tercatat, supaya pengobatan bisa ditanggung BPJS, sehingga angka data Out of Control (OC) mendominasi,” ujar Wakapolres Bangli, Kompol M Akbar Eka Putra Samosir.

Kasus Bunuh Diri

Berdasarkan rekap Polres Bangli, kasus bunuh diri mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2024. Pada tahun 2023 tercatat 12 kasus, sementara pada tahun 2024 sebanyak 20 kasus per Sabtu (28/12). 

Kompol Akbar menjelaskan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan, penyebab kasus bunuh diri ini mulai dari karena faktor kesehatan dan ekonomi. Kesehatan dalam artian, pelaku bunuh diri merasa sudah tidak kuat menahan sakit, dan kondisinya berdampak terhadap perekonomian keluarga. 

Selain itu, berdasarkan surat yang ditinggalkan pelaku bunuh diri, ada juga yang memilih jalan tersebut karena persoalan warisan. 

“Motif orang melakukan bundir (bunuh diri) ini global. Dalam mengantisipasi kejadian tidak meningkatkan setiap tahun atau kita harapkan nihil, kami sudah sering komunikasi dengan masyarakat maupun tokoh adat melalui giat Jumat Curhat, agar lebih aktif berkomunikasi dan bertukar pikiran pada masyarakat di lingkungan, untuk mendapatkan solusi dari persoalan yang dihadapi,” ujar Kompol Akbar.

Sarjana Ilmu Kepolisian dan Magister Hukum ini juga menjelaskan jumlah personel yang dimiliki Polres Bangli sepanjang 2024. Kata dia, kebutuhan personel sebanyak 786, namun yang dimiliki sebanyak 536 personel. 

Dengan jumlah tersebut, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Bangli adalah 1: 479. “Jadi, 1 polisi mengawasi 479 orang.

Karena itu, kita lakukan pendekatan dan meminta bantuan tokoh masyarakat, untuk mensosialisasikan dan ikut menjaga kondusifitas wilayah,” ujarnya.

Sementara itu, Polres Karangasem menargetkan penurunan kasus kriminalitas lebih lanjut di tahun 2025. Kapolres Nengah Sadiarta menyatakan pencurian dan narkotika akan menjadi fokus utama.  

“Kami berupaya menekan kasus pencurian hingga turun minimal 10 persen pada 2025. Kasus narkotika juga akan mendapat perhatian khusus,” katanya. (gus/mit/weg)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved