Berita Buleleng
Pensiun 1 Januari, Astika Wariskan Program Pengembangan Pendidikan di Buleleng
Menurutnya apabila UAN dilaksanakan berbasis kertas, maka butuh biaya yang cukup besar.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Made Astika menitipkan sejumlah program, salah satunya mengenai pengadaan sarana komputer.
Ini dilakukan karena ia akan pensiun mulai 1 Januari 2025.
Posisi Astika sendiri akan diisi pelaksana tugas (Plt). Yang mana Plt Kadisdik sudah ditunjuk yakni Putu Ariadi Pribadi, yang merupakan kepala BPBD Buleleng.
Astika yang ditemui Selasa 31 Desember 2024, mengaku masih banyak hal yang belum bisa dilaksanakan pihaknya selama menjabat sebagai Kadisdikpora.
Baca juga: MAKAN Siang Sehat, Badung Anggarkan Rp16,7 M, Disdikpora Siap Jalankan, Per Paket Alokasi Rp20 Ribu
Seperti masih banyak gedung-gedung yang perlu mendapat perhatian, hingga sarana dan prasana juga masih kurang.
"Apalagi ke depan akan dipersiapkan Ujian Akhir Nasional (UAN) dalam rangka mendorong PPDB. Sebab nilai (UAN) nantinya akan kembali menjadi pertimbangan dalam PPDB," ucapnya.
Oleh sebab itu, saat ini perlu dilakukan berbagai persiapan.
Menurutnya apabila UAN dilaksanakan berbasis kertas, maka butuh biaya yang cukup besar.
Sebaliknya jika dilaksanakan dalam bentuk computer assisted test (CAT) maka perlu teknologi yang mendukung dalam kegiatan itu.
"Tetapi kalau ada batas waktu dan tahapan ya cukup, karena sudah pernah melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)," ujarnya.
Sesuai kewenangan Disdikpora yakni satuan pendidikan SD dan SMP, Astika mengatakan pelaksanaan ANBK di jenjang SMP sudah siap. Sedangkan di tingkat SD diakui masih kurang.
"Dari 456 satuan pendidikan negeri, baru 389 yang punya perangkat teknologi dan itu kapasitasnya hanya 15 unit. Kalau dimanfaatkan untuk UAN, maka dua shift selesai," katanya.
Beruntung di tahun 2025 ini, Disdikpora mendapatkan program peningkatan sarana, yakni berupa pengadaan teknologi komputer.
Anggarannya senilai Rp 1,2 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Pengadaan komputer ini bagi sekolah dasar yang belum punya," tandasnya. (mer)
Kumpulan Artikel Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.