Kecelakaan di Buleleng

111 Nyawa Melayang Kecelakaan di Buleleng, Polres Akan Gelar Pelatihan Pertolongan pada Korban

Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengungkapkan, jumlah kecelakaan di Kabupaten Buleleng sepanjang tahun 2024 mencapai 1.250 kasus. 

Mer/Tribun Bali
Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengungkapkan, jumlah kecelakaan di Kabupaten Buleleng sepanjang tahun 2024 mencapai 1.250 kasus. 

TRIBUN-BALI.COM - Korban kecelakaan lalu lintas di Buleleng selama ini belum optimal mendapat pertolongan. Kondisi ini menjadi faktor penyebab meningkatnya korban jiwa akibat kecelakaan

Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengungkapkan, jumlah kecelakaan di Kabupaten Buleleng sepanjang tahun 2024 mencapai 1.250 kasus. 

Jumlah ini mengalami peningkatan 81 persen dibandingkan tahun 2023, yakni 691 kasus. "Berdasarkan data tersebut, 222 kasus diantaranya melibatkan remaja berusia 17 hingga 21 tahun," sebutnya Senin (6/1).

Dari kasus lakalantas tahun 2024, lanjut AKBP Widwan, sebanyak 111 orang dinyatakan meninggal dunia. Jumlah ini pun diakui meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 103 orang. 

Baca juga: TEMPAT Hiburan Malam Ditertibkan Polisi, Usai Keluhan Suara Bising dari Warga Baler Bale Agung

Baca juga: TRAGEDI Rem Blong, Mobil Angkut WNA Prancis Terjun ke Jurang 15 Meter di Nusa Penida 

Ilustrasi kecelakaan  - Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengungkapkan, jumlah kecelakaan di Kabupaten Buleleng sepanjang tahun 2024 mencapai 1.250 kasus. 
Ilustrasi kecelakaan - Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengungkapkan, jumlah kecelakaan di Kabupaten Buleleng sepanjang tahun 2024 mencapai 1.250 kasus.  (tribun bali/dwisuputra)

Menurut Kapolres, ada beberapa faktor yang mengakibatkan peningkatan jumlah korban meninggal dunia. Salah satunya, karena pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan lalulintas di lokasi kejadian yang kurang optimal.

"Akibatnya korban yang harusnya bisa dapat segera diselamatkan, justru mengalami fatalitas yang mengakibatkan meninggal dunia," ucap Kapolres. 

Menyikapi hal tersebut, Polres Buleleng di tahun 2025 akan membuat inovasi berupa pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas. Pelatihan ini difokuskan pada lokasi-lokasi yang rawan terjadi laka lantas. 

"Adapun pelatihan pertolongan pertama ini, nantinya Polres Buleleng akan melibatkan stakeholder terkait. Salah satunya Dinas Kesehatan," ungkapnya. 

Tak hanya berupa materi pertolongan pertama, pihaknya juga akan memberikan pemahaman mengenai mekanisme klaim asuransi laka lantas dari pihak Jasa Raharja. Termasuk juga klaim asuransi kesehatan dari BPJS Kesehatan.

"Melalui inovasi ini kami berharap dapat menekan angka laka lantas, khususnya menekan fatalitas korban laka lantas di wilayah Kabupaten Buleleng," harapnya.

Lebih lanjut Kapolres mengungkapkan jika kecelakaan berawal dari adanya pelanggaran lalu lintas. Karenanya untuk menekan angka laka lantas, Polres Buleleng juga akan melakukan kegiatan-kegiatan preemtif, preventif dan represif. 

Kegiatan preemtif meliputi penerangan keliling (penling) di seputaran Kota Singaraja, Police Goes to School dan Police Goes to Campus, penyebaran pamflet dan brosur tertib berlalulintas, serta pemasangan baliho dan spanduk keselamatan berlalu lintas di daerah rawan laka.

Sedangkan kegiatan preventif meliputi pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas ditempat rawan macet dan rawan laka lantas, penjagaan dan pengaturan di depan sekolah pada pagi dan sore hari, hingga penempatan personel pada persimpangan dan lokasi jalur padat kendaraan. 

"Kami juga akan melakukan giat patroli pada jalur rawan macet dan rawan laka lantas. Tidak hanya itu, kami juga akan tetap melakukan penindakan hukum bagi para pelanggar lalu lintas," tandasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved