Rabies di Bali

Diduga Rabies, Warga Kupang Meninggal, Sempat Jalani Perawatan di RSD Mangusada Badung

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, dr. I Nyoman Gede Anom, sepanjang 2024 kasus gigitan anjing sebanyak 55 ribu. 

Dwi S
ilustrasi rabies - Diduga Rabies, Warga Kupang Meninggal, Sempat Jalani Perawatan di RSD Mangusada Badung 

Selain mempercepat vaksinasi, Wijana mengimbau masyarakat untuk proaktif melaporkan keberadaan HPR yang belum divaksinasi. 

Hal ini penting agar vaksinasi dapat merata, mencegah potensi penyebaran rabies lebih luas.

"Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah penularan rabies. Kami berharap masyarakat berpartisipasi aktif dalam program vaksinasi ini," imbuhnya. (gus)

Kasus Rabies Tertinggi di Badung

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali baru-baru ini membeberkan, kasus rabies di Bali sepanjang 2024 terakhir. 

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, dr. I Nyoman Gede Anom, sepanjang 2024 kasus gigitan anjing sebanyak 55 ribu. 

“Tapi yang meninggal 7 orang dengan rincian di Tabanan 3 orang, Badung 1 orang, Gianyar 1 orang, Karangasem 2 orang. Tapi di Tahun 2024 menurun dibandingkan Tahun 2023,” jelas Anom, Selasa 7 Januari 2025. 

Penyebab pasien rabies meninggal dunia karena sebagian dari mereka tidak bersedia divaksin. 

Dinkes Bali mencatat, tahun 2024 vaksin yang telah dikeluarkan sebanyak 31 ribu VIAR atau 56 persen dari 55 ribu kasus. 

Saat ini, masih ada 80 ribu vaksin tersisa, ditambah stok di kabupaten/kota. 

Berdasarkan data Dinkes Bali, kabupaten tertinggi dengan kasus rabies terjadi di Badung sebanyak 9.732 kasus. Diikuti Denpasar sebanyak 7.847 kasus. (gus/sar)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved