Berita Buleleng

Dandim Buleleng Targetkan 2028 Vanili Buleleng Kembali Berjaya

Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav Angga Nurdyana mengatakan, Buleleng dikenal sebagai penghasil utama bibit dan vanili berkualitas di Indonesia. 

istimewa
Kodim 1609/Buleleng saat menanam vanili di lahan LPHD di wilayah Banjar Dinas Bukit Balu, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada - Dandim Buleleng Targetkan 2028 Vanili Buleleng Kembali Berjaya 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Produksi vanili di Kabupaten Buleleng, Bali, mulai mengalami penurunan. 

Ini dikarenakan banyak perusahaan kini beralih ke vanili sintetis. 

Kondisi ini tentu menyebabkan semangat petani untuk membudidayakan vanili kian lesu. 

Menyadari hal tersebut, Kodim 1609/Buleleng berupaya mengembalikan kejayaan vanili di Buleleng. 

Baca juga: BNNK Gianyar Tes Urine Di Kodim Gianyar, Nihil Penyalahguna Narkotika

Upaya ini diawali dengan pelatihan dan edukasi budidaya vanili di awal tahun 2025. 

Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav Angga Nurdyana mengatakan, Buleleng dikenal sebagai penghasil utama bibit dan vanili berkualitas di Indonesia. 

Namun, semangat petani vanili mulai menurun akibat pergeseran perusahaan ke vanili sintetis. Alhasil saat ini produksi vanili alami terbilang langka. 

"Sekarang saatnya kita bangkit dan mengembalikan kejayaan Buleleng sebagai pusat produksi vanili," tegasnya, Rabu 8 Januari 2025.

Letkol Angga mengatakan, upaya awal yang pihaknya lakukan adalah dengan menggelar pelatihan dan edukasi budidaya vanili. 

Acara tersebut berlangsung di Banjar Dinas Bukit Balu, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada. 

"Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap pengembangan vanili, yang telah menjadi rencana sejak beberapa tahun lalu. Kami bersyukur akhirnya bisa turun langsung untuk membantu masyarakat, termasuk mengolah lahan LPHD seluas dua hektar," ujar Dandim.

Dikatakan pula, vanili merupakan tanaman unik yang hidup sebagai parasit di hutan dan memerlukan perawatan khusus. 

Dengan masa panen yang membutuhkan waktu 3 hingga 4 tahun, tentunya vanili memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, terlebih di tengah langkanya vanili alami. 

"Dengan kolaborasi dan semangat, kita harapkan hasilnya dapat dirasakan pada tahun 2028. Pelatihan dan penanaman ini diharapkan pula mampu menginspirasi petani di wilayah Buleleng dalam mengelola dan mengembangkan budidaya vanili secara berkelanjutan," tandasnya. (mer)

Kumpulan Artikel Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved