Bencana Alam di Bali
Dampak Hujan Deras, 8 Gazebo di Buleleng Bali Ambruk Terbawa Longsor, Suparanto: Mulai Siap-siap
Perbekel Wanagiri, Made Suparanton saat dikonfirmasi mengaku pihaknya sudah mendengar kabar peristiwa longsor tersebut.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Sebanyak 8 unit gazebo milik warga Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ambruk terbawa longsor pada Rabu 15 Januari 2025.
Informasi yang dihimpun Tribun Bali, longsornya gazebo warga ini berlokasi di Dusun Yeh Ketipat, Desa Wanagiri.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 14.30 Wita akibat hujan deras selama beberapa jam.
Gazebo tersebut diketahui milik 2 warga sekitar, yang biasanya dimanfaatkan untuk makan bakso bagi pengendara yang melintas.
Baca juga: Tembok Rumah Warga di Desa Pesinggahan Klungkung Ambruk Tertimpa Tanah Longsor
Perbekel Wanagiri, Made Suparanton saat dikonfirmasi mengaku pihaknya sudah mendengar kabar peristiwa longsor tersebut.
Menurutnya peristiwa ini merupakan dampak hujan deras yang melanda wilayah sekitar.
“Ini tumben intensitas hujannya tinggi dan dalam waktu lama. Kurang lebih hujannya selama 3 jam, mulai dari pukul 12.00 Wita,” katanya.
Lanjut Suparanton, dampak longsor akibat hujan deras ini terjadi di dua dusun. Yakni Dusun Yeh Ketipat dan Dusun Asah Panji.
Dari dua dusun itu, lokasi longsornya gazebo berada di Dusun Yeh Ketipat.
“Yang besar dampaknya di Dusun Yeh Ketipat. Kalau di Dusun Asah Panji dampaknya tidak terlalu parah. Mengenai kerugian materiil kami belum tanyakan ke pemilik karena saat ini masih hujan," ucapnya.
Atas peristiwa longsor akibat hujan deras yang terjadi, pihaknya bersama desa tetangga, yakni Gitgit dan Pancasari mulai siaga.
Dikatakan sejumlah kebutuhan penanganan bencana sudah disiapkan. Mulai dari alat komunikasi (HT) sepatu, jas hujan, gergaji mesin (chainsaw) dan sebagainya.
“Sudah mulai siap-siap ini, karena pada Februari - Maret ini biasanya hujan disertai angin kencang. Sehingga berdampak ada pohon tumbang. Biasanya jam 21.00 - 22.00 Wita saat hujan lebat, kami bersama Destana Wanagiri sudah mulai siaga,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan peristiwa longsor di Wanagiri kejadiannya pukul 13.30 Wita.
Dari data yang pihaknya terima, ada 8 gazebo yang terdampak longsor.
“Panjang longsor di Banjar Yeh Ketipat mencapai 28 meter dengan lebar 5 meter. Sedangkan ketinggian dari atas mencapai 10 meter. Mengenai estimasi kerugian materiilnya diperkirakan mencapai Rp 90 juta,” sebutnya.
Dikatakan pula, peristiwa longsor yang terjadi di Banjar Yeh Ketipat juga menyebabkan badan jalan tertutup material tanah.
Berdasarkan informasi dari BKSDA, setidaknya ada tiga titik ruas jalan yang tertimbun material longsor.
“Walau demikian material longsor di badan jalan sudah berhasil dibersihkan. Sehingga saat ini arus lalulintas sudah berangsur lancer,” kata dia.
Menindaklanjuti peristiwa longsor di Wanagiri, Ariadi mengatakan pihaknya telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mengirim bantuan terpal.
“Tujuannya untuk menutup longsor agar tidak semakin parah tergerus air hujan,” tandas dia. (mer)
Kumpulan Artikel Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.